free counter with statistics Long Trip Tirta Yatra Ke Pura Pedharmaan Sri Kresna Kepakisan
T4/08/2013

Long Trip Tirta Yatra Ke Pura Pedharmaan Sri Kresna Kepakisan


Melanjutkan wisata spiritual dari pura gelap, maka kami lanjutkan sembahyang ke Pura Pedharmaan Sri Kresna Kepakisan. Lokasi Pura Pedharmaan Sri Kresna Kepakisan dari Pura Gelap kira-kira 150 m dan lokasinya tepat berada di bawah tempat parkir sepeda motor kami. Cukup hanya berjalan kaki saja anda akan sampai di pura ini. Di sekitar pura ini banyak ada pedagang asongan yang menjajakan dagangannya mulai dari makanan ringan sampai alat-alat persembahyangan juga tersedia, seperti dupa, canang, dan korek api.

Kami sembahyang ke Pura Pedharmaan Sri Kresna Kepakisan karena semua anggota kami yang ikut merupakan sentana/keturunan dari Sri Kresna Kepakisan. Sri Kresna Kepakisan merupakan raja Bali setelah ditaklukannya bali oleh Kerajaan Majapahit. Jika ingin mengetahui lebih lengkap tentang Raja Sri Kresna Kepakisan silahkan Anda baca Babad Bali.

Yang paling unik dari pura Pedharman Sri Kresna Kepakisan adalah adanya sebuah meru bertumpang sebelas yang terbuat dari beton atau batu paras, dan merupakan satu-satunya meru yang terbuat dari beton yang ada dibesakih. Sedangkan meru yang lain atapnya terbuat dari duk (seperti rambut yang terbuat dari serabut enau).

Sesampai dijeroan pura, tim langsung melukat terlebih dahulu dengan tirta penglukatan yang sudah disediakan dan mencari tempat duduk di bawah tenda yang besar. Saya pun mempersiapkan perlengkapan persembahyangan dan menghaturkan canang sari pada tempat yang sudah disiapkan. Meditasi kami awali sebelum panca sembah dimualai dan pemangku pun mengucapkan puja-puja ke hadapan Hyang Widhi yang diiringi alunan genta yang merdu. Sungguh suasana yang tentram dan damai.

Meditasi kami akhiri setelah pemangku selesai melantunkan genta dan dilanjutkan denga Panca Sembah. Panca sembah kami awali dengan sembah puyung serta diiringi oleh alunan genta nan merdu. Panca sembah kami akhiri dan lanjut dengan nunas wangsuhpada ida betara serta ditutup dengan paramashanti.

Demikain perjalanan spiritual kami di Pura Sri Kresna Kepakisan. Persembahyangan kami lanjutkan menuju Pura Mas Melating. Adakah hal yang unik di pura ini? Silahkan baca postingan kami yang tentang perjalanan kami sembahyang ke Pura Mas Melanting.