free counter with statistics Berwisata Religi Ke Sebelas Pura Di Besakih
T7/29/2013

Berwisata Religi Ke Sebelas Pura Di Besakih

Long Trip Mania, sudah lama tim Long Trip Mania tidak sempat memposting artikel karena masing-masing anggota memiliki kesibukan tersendiri. Berhubung ada pujawali di pemerajaan masing-masing pada hari Buda Wage Kelawu (kalender Bali), maka anggota tim Long Trip Mania pulang kampung untuk sembahyang ke pura pemerajaan masing-masing. Kesempatan ini kami manfaatkan untuk ber-long trip kembali.

Long trip kami kali ini adalah sembahyang ke Pura Pedharmaan Sri Kresna Kepakisan di Besakih. Di pura tersebut sedang ada upacara ngenteg linggih yang mulai diadakan pada tanggal 20 Juli 2013  dan berakhir pada tanggal 31 juli 2013. Jadi upacaranya selama 11 hari.

Adapun rute perjalanan kami seperti biasanya, yaitu di mulai dari banjar Dinas Dukuh. Sembari membeli bensin di pertamina di Kecamatan Rendang, kami melewati jalur Rendang untuk menuju Pura Besakih. Sesampai di kawasan areal desa Adat Besakih kami sembahyang ke Pura Ulun Kulkul sebagai tujuan awal sembahyang kami. Pura Ulun Kulkul merupakan stana dari Dewa Mahadewa sebagai penguasa arah barat.

Dari Pura Ulum Kulkul tim Long Trip Mania melanjutkan sembahyang ke Pura Goa Raja, yang lokasinya berada di sebelah timur laut Pura Ulun Kulkul yang harus menuruni tebing dengan beberapa anak tangga. Di Pura Goa Raja kami mengantre karena banyak para pengunjung yang ingin sembahyang. Sambil menikmati uniknya Pura Gowa Raja dan menunggu giliran sembahyang kami duduk di atas batu sambil canda tawa dengan anggota tim. Pura Gowa Raja merupakan pura yang di dalamnya ada sebuah goa yang konon katanya gua tersebut tembus sampai ke Pura Gowa Lawah yang ada di Klungkung.

Selesai melakukan persembahyangan tim melanjutkan perjalanan ke Pura Kiduling Kreteg. Pura ini merupakan pura stana Dewa Brahma yang merupakan penguasa arah selatan, sehingga semua wastra di pura ini berwarna serba merah. Dari pura ini anda bisa melihat pura Penataran Agung dengan merunya yang menjulang tinggi dan komplek pura pedharmaan.

Tujuan kami sembahyang berikutnya adalah Pura Tirta Pingit dengan memutar ke arah barat menuju jalan ke Pura Batu Madeg lalu di lanjutkan ke jalan menuju Pura Batu Peninjoan dan terakhir parkir di areal Pura Pengubengan. Dari areal parkir Pura Pengubengan tim menuju Pura Tirta Pingit dengan menuruni jalan yang sudah baik yang sebelumnya rusak parah. Sekarang jalan untuk menuju pura tirta pingit sudah dibuatkan tangga dengan anak tangga kurang lebih 300 buah anak tangga.

Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit dari Pura Pengubengan tim sudah sampai di Pura Tirta Pingit. Di Pura Tirta Pingit tidak ada pengunjung untuk sembahyang dan hanya ada pengayah satu orang yang terlihat di pura tersebut. Di pura ini pemandangan sungguh mengagumkan dan benar-benar asri.

Perjalanan kami selanjutknya adalah ke Pura Pengubengan. Jadi untuk mencapai pura ini kami kembali naik dari Pura Tirta Pingit dengan nenaki tangga yang kami turuni sebelumnya. Pura Pengubengan merupakan pura tertinggi yang pernah kami kunjungi yang ada di kawasan areal pura yang ada di Besakih. Jadi untuk mengunjungi pura ini dengan sepeda motor pastikan kondisi motor anda siap tancap gas dan pastikan rem motor anda berfungsi dengan baik.

Pura Batu Peninjoan merupakan pura selanjutnya yang kami kunjungi. Lokasinya terletak di sebelah barat Pura Batu Madeg. Jadi untuk mencapai pura ini kami kembali menuruni jalan yang cukup terjal dari Pura Pengubengan yang disekitarnya ditumbuhi pohon pinus. Dari pura ini anda bisa melihat pura kompleks pura yang ada di Penataran Agung, Pura Gelap, komplek Pura pedharmaan dan pura lainnya. Dari Pura Batu Peninjoan Anda bisa menyaksikan pemandangan bali selatan yang memukau.

Selesai melakukan persebahyang ke Pura Batu Peninjoan kami lanjutkan sembahyang ke Pura Batu Madeg. Tetapi sebelum itu, kami sempatkan untuk mengisi perut kami yang keroncongan di warung yang ada di areal parkir di Pura Batu Madeg. Setelah itu baru kami lanjutkan sembahyang ke Pura Batu Madeg. Pura Batu Madeg merupaka pura stana dari Dewa Wisnu sebagai penguasa arah utara sehingga wastra di pura ini semuanya berwarna hitam.
Tangga menuju utama mandala di Pura Batu Madeg besakih
Pura Batu Madeg di Besakih

Pura Gelap merupakan tujuan sembahyang kami selanjutnya setelah sembayang di Pura Batu Madeg. Dari Pura Gelap kami menuju ke timur laut dan memarkir kendaraan kami di sebelah utara Pura Penataran Agung. Dari areal parkir kami langsung menuju ke Pura Gelap dengan berjalan kaki. Pura Gelap merupakan pura stana dari Dewa Iswara yang merupakan penguasa arah timur. Hanya memerlukan waktu kira 30 menit untuk sembahyang di Pura Gelap dan persembahyang kami lanjutkan ke Pura Pedharmaan Sri Kresna Kepakisan.

Pura Pedharmaan Sri Kresna Kepakisan merupakan tujuan utama persembahyangan kami karena di pura tersebut ada upacara ngenteg linggih, sehingga tentunya membuat pengunjung ke pura tersebut membludak. Jadi kami mengantre kurang lebih satu jam agar bisa masuk ke areal pura. Tidak hanya mengantre tetapi juga berdesak-desakan apalagi cuaca pada saat sangat cerah sehingga kami benar-benar terasa kepanasan. Tetapi rasa senang dan gembira muncul di benak kami setelah kami bisa masuk ke areal pura dengan perjuangan yang sangat berat. Persembahyangan di pura ini  memakan waktu kurang lebih 1 jam. Setelah itu kami lanjutkan sembahyang ke Pura Melanting yang lokasinya sebelah barat Pura Pendharmaan Sri Kresna Kepakisan.

Dari Pura Melanting ini anda akan bisa menyaksikan puncak Gunung Agung yang sangat indah jika cuaca cerah. Pada saat itu cuaca di kawasan Besakih sangat cerah sehingga kami bisa melihat puncak Gunung Agung yang mempesona dan itu merupakan pertama kalinya kami bisa melihat puncak Gunung Agung dengan sangat jelas tanpa di selimuti oleh awan. 

Selesai sembahyang di Pura Melanting kami lanjutkan sembahyang ke Pura Penataran Agung atau sering disebut sebagai Pura Padma Tiga. Dengan menuruni beberapa anak tangga dari Pura Melanting kami sudah sampai di Pura Penataran Agung.

Tidak memerlukan waktu yang banyak untuk sembahyang di pura ini karena tidak di tuntun oleh seorang pemangku dan sembahyang secara sendiri-sendiri. Ini merupakan pura terakhir yang kami kunjungi untuk long trip pada tanggal 28 Juli 2013. Setelah itu kami pulang ke rumah masing-masing dengan melewati jalur Batu Sesa.

Demikian pertualangan tim Long Trip Mania sembahyang ke Besakih. adapun rute pura yang kami kunjungi adalah sebagai berikut:
1. Pura Ulun Kulkul
2. Pura Goa Raja
3. Pura Kiduling Kreteg
4. Pura Tirta Pingit
5. Pura Pengubengan
6. Pura Batu Peninjoan
7. Pura Batu Madeg
8. Pura Gelap
9. Pura Pedharmaan Sri Kresna Kepakisan
10. Pura Melanting
11. Pura Penataran Agung.

Tanpa sengaja ternyata kami mengunjungi 11 pura dan bertepatan dengan upacara ngenteg linggih di Pura Pedharmaan Sri Kresna Kepakisan yang dilaksanakan selama 11 hari. Ini merupakan perjalanan yang paling mengesankan karena kami bisa menyaksikan puncak Gunung Agung dengan jelas dari dekat tanpa diseimuti oleh awan.

Demikianlah petualangan tim Long Trip Mania untuk menjelajah pulau Bali dengan berbagai keunikannya.