Hanya dengan menuruni beberapa puluh anak tangga
dari Pura Melanting maka sampailah di Pura Penataran Agung. Pura Penataran
Agung adalah pura terbesar diantara semua pura-pura yang termasuk dalam
kompleks Pura Besakih, karena terbanyak bangunan-bangunan pelinggihnya dan
terbanyak jenis upakaranya serta merupakan pusat semua pura yang ada di
Besakih. Dalam Raja Purana Besakih dikatakan bahwa Pura Penataran Agung Besakih
adalah tempat Pesamuaning Batara Kabeh.
Pada tanggal Pada tanggal 28 Maret 2013 bertepatan Hari
Raya Galungan (tepatnya Umanis Galungan) dan di Pura Penataran Agung ada ngusaba betara turun kabeh. Setelah
melakukan persembahyangan di Pura Melanting kami lanjutkan sembahyang ke pura
ini.
Pengunjung di pura ini sangat ramai sekali,
sehingga untuk mendapatkan tempat duduk harus menunggu terlebih dahulu agar
pengunjung yang lebih awal datang selesai melakukan persebahyangan. Kira-kira
menunggu 10 menit, kami pun dapat tempat duduk. Salah satu anggota tim menghaturkan
canang sari di tempat yang sudah disediakan
dan pemangku pun melantunkan puja dan puji ke hadapan Hyang Widhi.
Di Pura ini terdapat tiga pelinggih bebaturan,
pelinggih ini sering disebut dengan Padma Tiga. Pengangge pengider-ider pelinggih tersebut terdiri dari tiga warna
yaitu warna hitam, merah dan putih. Warna tersebut merupakan lambang tri
tunggal yaitu pencipta, pemelihara dan pelebur. Menurut konsep arah mata angin,
Pura Penataran Agung merupakan tempat memuja Hyang Widhi yang bergelar Dewa Siwa
yang menurut arah mata angin berada di tengah.
Setelah tim selesai melakukan meditasi dan pemangku pun selesai melakukan puja dan puji kehadapan Hyang Widhi,
sesuai arahan dari pemangku persembahyangan dilanjutkan dengan panca sembah. Persembahyangan kami
akhiri setelah kami menerima wangsuhpada dan
bija serta ditutup dengan paramashanti. Tepat selesai
persembahyangan kawasan Pura di Besakih diguyur hujan yang lumayan deras,
sehingga kami terpaksa berteduh di bale
gong yang ada di Pura Penataran Agung. Sambil berteduh sesekali kami
melihat orang yang menyewakan payung. Kami tidak tahu berapa tarif jasa penyewaan
payung tersebut.
Setelah hujan reda kami pun menuju parkiran
motor dan tirta yatra kami akhiri sampai di Pura Penataran Agung. maunya kami
melanjutkannya sampai ke Pura Batu Kiduling Kreteg, Pura Basukihan, Pura Goa
Raja, dan Pura Ulun Kulkul. Berhubung karena waktu sudah menunjukan pukul 18.00
wita maka kami putuskan untuk pulang saja sedangkan untuk tirta yatra ke
beberapa pura tersebut kami tunda dan akan dilanjutkan pada kesempatan lain.
Wah lumayan perjalanan kami selama 7 jam.
Demikainlah perjalanan spiritual kami dari Tim Long
Trip Mania mengunjungi beberapa pura di Besakih. Masih banyak ada pura di Besakih
yang belum sempat kami kunjungi bahkan ada ratusan jumlahnya. Jumlahnya yang sangat
banyak inilah membuat pura di Besakih merupakan pura terbesar yang ada di Bali.