Negara merupakan ibu kota kabupaten Jembrana memiliki
banyak destinasi wisata yang mungkin tidak kebanyakan orang yang mengetahuinya.
Adapun salah satu tempat wisata yang mungkin bisa dikunjungi di kota negara
yakni patung kuda. Jika anda kebetulan datang dari arah barat jurusan gilimanuk
denpasar, tepat di sebelah barat taman pecangakan akan melihat sebuah patung kuda
yang ditunggangi seseorang yang membawa sebilah keris.
Wisatawan menyebut patung itu dengan nama patung kuda,
padahal patung itu merupakan patung seroang raja yang terkenal di jembrana. Jadi
tempat wisata tersebut sarat dengan nilai-nilai sejarah. Raja yang sedang duduk
di atas kuda yang membawa sebuah sejata keris dengan kaki depan kuda terangkat bernama
I Gusti Ngurah Gde Pecangakan, sedangkan kuda yang ditungganginya bernama Jaran
Bana Rana.
Berikut sejarah singkat tentang raja pecangakan yang
admin ambil dari berbagai sumber. Kisahnya berawal dari penyerangan patih gajah
mada ke pulau bali. Setelah runtuhnya Raja Bedahulu sebagai penguasan Bali oleh
Patih Gajah Mada, maka di tunjuklah beberapa orang untuk ditempatkan di
beberapa tempat di Bali. Salah satunya orang tersebut adalah Ki Ageng Malele
Cengkrong yang ditempatkan di Bakungan.
Ki Ageng Malele Cengkrong memiliki tiga putra sebagai
penerus kerajaan Bakungan yakni Ki Ageng Mekel Bang, Ki Ageng Cengkrong, dan Ki
Ageng Malele Bang. Yang melanjutkan pemerintahan di kerajaan bakungan yakni Ki
Ageng Cengkrong yang bergelar I Gusti Ngurah Bakungan dengan patihnya yang
bernama Ki Jaya Kusuma.
Sedangkan Ki Ageng Mekel Bang bersama adiknya Ki Ageng
Malele Bang mendirikan istana jauh di timur Kerajaan Bakungan yang merupakan
daerah dataran rendah yang banyak terdapat burung cangak (bangau) maka kerajaan
tersebut bernama pecangakan dengan rajanya yang pertama bernama Ki Ageng Mekel
Bang yang bergelar I Gusti Ngurah Gde Pecangakan. Sedangkan adiknya Ki Ageng
Malele Bang sebagai manca agung (wakil raja) dan sebagai patih diangkatlah Ki Tegal Badeng yang masih
merupakan turunan Bali Age.
Karena lokasi kerajaan pecangakan berada jauh di timur
dari kerajaan bakungan, maka I Gusti Ngurah Gde Pecangakan dianugrahi seekor kuda
putih oleh Dalem Pasuruan (Sri Bimo Cili) yang masih merupakan kerabatnya. Kuda
ini diberi nama Jaran Bana Rana. Berkat kerja keras dari penguasa Kerajaan Pecangakan
negeri menjadi makmur, aman, dan sentosa. Untuk mengabadikan jasa-jasa beliau
sebagai raja yang mampu memakmurkan rakyatnya maka pemerintah daerah jembrana
membangun patung beliau beserta kudanya di kota negara.
Tempat wisata patung I Gusti Ngurah Gde Pecangakan dapat
dijadikan tujuan wisata anda jika ingin menikmati suasana lain di bali barat
khususnya di kota negara. Di bawah patung ini dilengkapi empat patung wanita yang
sedang menuangkan air, tentunya menambah indahnya kawasan ini. Apalagi di
sekitar patung ini sudah ditanami pohon perindang yang menghijau akan membuat
anda betah nongkrong di kawasan ini. Untuk menambah kenyamanan pengunjung, di
tempat ini disediakan tempat duduk untuk sekedar melepaskan lelah pas sedang
malakukan perjalanan jauh dari barat ke timur.
Lokasi atau alamat patung kuda raja pecangakan berada di
simpang empat jalan sudirman (jalan raya gilmanuk-denpasar), jalan Mayor
Sugianyar, dan Jalan Hasanudin. Jika anda ingin mengunjungi tempat wisata ini,
silahkan lihat di google map di bawah ini.
Nah itu sekilas tentang tempat wisata patung kuda raja
pecangakan di kota negara. Semoga ini dapat dijadikan refrensi wisata anda jika
ingin mencari tempat wisata lain dari yang lain di kota negara. Salam longtriper.