Long
Trip kali ini akan menceritakan perjalanan salah satu anggota tim Long Trip
Mania yang bekerja sebagai pemandu wisata (guiding) yang sempat berkunjung ke
Pura Luhur Batukaru bersama tamu Jepang. Kunjungan ini dilakukan setelah
mengunjungi objek wisata alam Jati Luwih yang terkenal akan keindahan alamnya
dengan latar belakang sawah yang berundak-undak dan hutan yang menghijau.
Bagaimana perjalanan salah satu tim long trip mania? Yuk kita ikuti.
Untuk
mencapai Pura Luhur Batukaru ada dua jalan alternatif untuk mencapai kawasan
ini. Alternatif pertama, jika anda melewati kota denpasar maka anda akan lewat
kota Tabanan lalu ke Pura Luhur Batukaru, setelah ini anda akan menemui objek
wisata alam jati luwih. Altenatif kedua, jika anda datang dari kawasan bedugul
baik itu dari kebun raya bedugul maupun danau beratan, maka anda akan ketemu
dengan objek wisata Jati Luwih kemudian ke Pura Luhur Batukaru.
Nah
long trip kali ini melalui jalan alternatif yang kedua, yaitu pertama
mengunjungi objek wisata alam jati luwih kemudian ke Pura Luhur Batukaru.
Berikut Long Trip Mania akan jelaskan sekilas tentang Pura Luhur Batukaru yang
kami rangkum dari berbagai sumber.
Pura
Luhur Batukaru terletak di bagian barat Pulau Bali di lereng selatan Gunung
Batukaru tepatnya di Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan,
provinsi Bali, Indonesia. Jadi Pura ini masih satu kecamatan dengan objek
wisata Jati Luwih. Pura Luhur Batukaru merupakan pura sebagai tempat memuja
Tuhan sebagai Dewa Mahadewa. Dewa Mahadewa merupakan dewa yang menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan dengan mempergunakan air secara benar, maka di Pura Luhur
Batukaru ini disebut sebagai pemujaan Tuhan sebagai Ratu Hyang Tumuwuh.
Jika
anda ingin bersembahang ke Pura Luhur Batukaru sangat diharapkan terlebih dahulu
sembahyang di Pura Jero Taksu. Pura Jero Taksu ini memang letaknya agak jauh
dari Pura Luhur Batukaru. Adapun tujuan persembahyangan di Pura Jero Taksu itu
adalah sebagai permakluman agar sembahyang di Pura Luhur Batukaru tidak
mendapat halangan.
Setelah
anda sembahyang di Pura Jero Taksu barulah menuju pancuran suci yang letaknya
di bagian tenggara dari pura utama namun tetap berada dalam areal Pura Luhur
Batukaru. Di panduran tersebut terdapat kolam yang cukup luas dengan sumber
airnya dari pancuran tersebut. Air pancuran ini adalah untuk menyucikan diri
dengan jalan berkumur, cuci muka dan cuci kaki di pancuran. Di pancuran
tersebut ada sebuah pura, jadi jika anda selesai menyucikan diri maka
dilanjutkan sembahyang di Pelinggih Pura Pancuran tersebut sebagai tanda
penyucian sakala dan niskala atau lahir batin.
Pura
Luhur Batukaru denahnya dibagi menjadi tiga mandala. Bangunan yang paling utama
di denah yang paling utama atau Utama Mandala berupa candi yang bentuknya
sangat mirip dengan bentuk candi di Jawa Timur. Bentuknya ramping atapnya
terdiri atas perpaduan tingkatan (punden berundak-undak). Candi utama ini
diapit oleh Candi Perwara, serta di ujung kiri dan kanannya diapit oleh
Padmasana. Jadi pada leretan bangunan utama terdapat lima bangunan atau
pelinggih. Di candi utama inilah dipuja Dewa Mahadewa (Ratu Hyang Tumuwuh)
Pelinggih
utama di Pura Luhur Batukaru berbentuk Candi bukan Meru. Ini jelas pengaruh
arsitektur Jawa Timur dan India. Candi tersebut merupakan tempat pemujaan Dewa
Mahadewa. Candi diapit oleh Candi Perwara. Di sudut timur laut dan barat laut
terdapat Pelinggih Padma Ratu Bagus Panji dan Ratu Puseh Kubayan.
Di
pojok barat daya ada dua bangunan Gedong paling selatan berjejer. Dua Gedong
itu sebagai Pedharman Raja Badung dan Raja Tabanan. Kedua Raja ini adalah satu
klan. Di areal Utama Mandala terdapat tidak kurang dari 24 bangunan penting dan
pelengkap. Di areal kedua yang disebut Madya Mandala ada sebuah Pelinggih
Gedong stana Ratu Pasek sebagai tempat memohon suksesnya upacara yadnya.
Di
pojok barat laut ada Gedong Simpen untuk tempat menyimpan Pratima. Di selatan
Gedong Simpen tersebut terdapat bangunan Balai Agung dengan dua belas tiang.
Balai Agung ini tempat berkumpulnya semua simbol sakral terutama saat Melasti.
Upacara piodalan di pura ini jatuh setiap 210 hari sekali, tepatnya pada setiap
Kamis Wuku Dungulan sehari setelah hari raya Galungan (kalender Bali).
Oke,
demikian perjalanan kami dan sekilas info tentang Pura Luhur Batukaru. Untuk
info-info lainnya tentang objek wisata di Bali silahkan anda tulis di kolom
komentar di bawah ini.