Long
Trip Mania, sudah lama tim Long Trip Mania tidak sempat memposting artikel
karena masing-masing anggota memiliki kesibukan tersendiri. Berhubung ada
pujawali di pemerajaan masing-masing pada hari Buda Wage Kelawu (kalender Bali), maka anggota tim Long Trip Mania
pulang kampung untuk sembahyang ke pura pemerajaan masing-masing. Kesempatan
ini kami manfaatkan untuk ber-long trip
kembali.
Long trip kami kali ini adalah
sembahyang ke Pura Pedharmaan Sri Kresna Kepakisan di Besakih. Di pura tersebut
sedang ada upacara ngenteg linggih
yang mulai diadakan pada tanggal 20 Juli 2013
dan berakhir pada tanggal 31 juli 2013. Jadi upacaranya selama 11 hari.
Adapun
rute perjalanan kami seperti biasanya, yaitu di mulai dari banjar Dinas Dukuh.
Sembari membeli bensin di pertamina di Kecamatan Rendang, kami melewati jalur
Rendang untuk menuju Pura Besakih. Sesampai di kawasan areal desa Adat Besakih kami
sembahyang ke Pura Ulun Kulkul sebagai tujuan awal sembahyang kami. Pura Ulun
Kulkul merupakan stana dari Dewa
Mahadewa sebagai penguasa arah barat.
Dari
Pura Ulum Kulkul tim Long Trip Mania melanjutkan sembahyang ke Pura Goa Raja, yang lokasinya berada di
sebelah timur laut Pura Ulun Kulkul yang harus menuruni tebing dengan beberapa anak tangga. Di Pura Goa Raja kami mengantre karena
banyak para pengunjung yang ingin sembahyang. Sambil menikmati uniknya Pura
Gowa Raja dan menunggu giliran sembahyang kami duduk di atas batu sambil canda
tawa dengan anggota tim. Pura Gowa Raja merupakan pura yang di dalamnya ada
sebuah goa yang konon katanya gua tersebut tembus sampai ke Pura Gowa Lawah
yang ada di Klungkung.
Selesai
melakukan persembahyangan tim melanjutkan perjalanan ke Pura Kiduling Kreteg.
Pura ini merupakan pura stana Dewa
Brahma yang merupakan penguasa arah selatan, sehingga semua wastra di pura ini
berwarna serba merah. Dari pura ini anda bisa melihat pura Penataran Agung dengan
merunya yang menjulang tinggi dan
komplek pura pedharmaan.
Tujuan kami
sembahyang berikutnya adalah Pura Tirta Pingit dengan memutar ke arah barat
menuju jalan ke Pura Batu Madeg lalu di lanjutkan ke jalan menuju Pura Batu Peninjoan dan terakhir
parkir di areal Pura Pengubengan. Dari areal parkir Pura Pengubengan tim menuju
Pura Tirta Pingit dengan menuruni jalan yang sudah baik yang sebelumnya rusak
parah. Sekarang jalan untuk menuju pura tirta pingit sudah dibuatkan tangga
dengan anak tangga kurang lebih 300 buah anak tangga.
Hanya
membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit dari Pura Pengubengan tim sudah sampai
di Pura Tirta Pingit. Di Pura Tirta Pingit tidak ada pengunjung untuk sembahyang
dan hanya ada pengayah satu orang
yang terlihat di pura tersebut. Di pura ini pemandangan sungguh mengagumkan dan
benar-benar asri.
Perjalanan
kami selanjutknya adalah ke Pura Pengubengan. Jadi untuk mencapai pura ini kami
kembali naik dari Pura Tirta Pingit dengan nenaki tangga yang kami turuni
sebelumnya. Pura Pengubengan merupakan pura tertinggi yang pernah kami kunjungi
yang ada di kawasan areal pura yang ada di Besakih. Jadi untuk mengunjungi pura
ini dengan sepeda motor pastikan kondisi motor anda siap tancap gas dan
pastikan rem motor anda berfungsi dengan baik.
Pura Batu Peninjoan merupakan pura selanjutnya yang kami kunjungi. Lokasinya terletak di
sebelah barat Pura Batu Madeg. Jadi untuk mencapai pura ini kami kembali
menuruni jalan yang cukup terjal dari Pura Pengubengan yang disekitarnya
ditumbuhi pohon pinus. Dari pura ini anda bisa melihat pura kompleks pura yang
ada di Penataran Agung, Pura Gelap, komplek Pura pedharmaan dan pura lainnya.
Dari Pura Batu Peninjoan Anda bisa menyaksikan pemandangan bali selatan yang
memukau.
Selesai
melakukan persebahyang ke Pura Batu Peninjoan kami lanjutkan sembahyang ke Pura Batu Madeg. Tetapi sebelum itu, kami sempatkan untuk mengisi perut kami yang
keroncongan di warung yang ada di areal parkir di Pura Batu Madeg. Setelah itu
baru kami lanjutkan sembahyang ke Pura Batu Madeg. Pura Batu Madeg merupaka
pura stana dari Dewa Wisnu sebagai penguasa arah utara sehingga wastra di pura ini semuanya berwarna hitam.
Pura Gelap
merupakan tujuan sembahyang kami selanjutnya setelah sembayang di Pura Batu
Madeg. Dari Pura Gelap kami menuju ke timur laut dan memarkir kendaraan kami di
sebelah utara Pura Penataran Agung. Dari areal parkir kami langsung menuju ke Pura
Gelap dengan berjalan kaki. Pura Gelap merupakan pura stana dari Dewa Iswara yang merupakan penguasa arah timur. Hanya
memerlukan waktu kira 30 menit untuk sembahyang di Pura Gelap dan persembahyang
kami lanjutkan ke Pura Pedharmaan Sri Kresna Kepakisan.
Pura Pedharmaan Sri Kresna Kepakisan merupakan tujuan utama persembahyangan kami karena di pura
tersebut ada upacara ngenteg linggih,
sehingga tentunya membuat pengunjung ke pura tersebut membludak. Jadi kami
mengantre kurang lebih satu jam agar bisa masuk ke areal pura. Tidak hanya
mengantre tetapi juga berdesak-desakan apalagi cuaca pada saat sangat cerah
sehingga kami benar-benar terasa kepanasan. Tetapi rasa senang dan gembira
muncul di benak kami setelah kami bisa masuk ke areal pura dengan perjuangan
yang sangat berat. Persembahyangan di pura ini
memakan waktu kurang lebih 1 jam. Setelah itu kami lanjutkan sembahyang
ke Pura Melanting yang lokasinya sebelah barat Pura Pendharmaan Sri Kresna Kepakisan.
Dari Pura Melanting ini anda akan bisa menyaksikan puncak Gunung Agung yang sangat indah
jika cuaca cerah. Pada saat itu cuaca di kawasan Besakih sangat cerah sehingga
kami bisa melihat puncak Gunung Agung yang mempesona dan itu merupakan pertama
kalinya kami bisa melihat puncak Gunung Agung dengan sangat jelas tanpa di
selimuti oleh awan.
Selesai sembahyang di Pura Melanting kami lanjutkan sembahyang ke Pura Penataran Agung atau sering disebut sebagai Pura Padma Tiga. Dengan menuruni beberapa anak tangga dari Pura Melanting kami sudah sampai di Pura Penataran Agung.
Selesai sembahyang di Pura Melanting kami lanjutkan sembahyang ke Pura Penataran Agung atau sering disebut sebagai Pura Padma Tiga. Dengan menuruni beberapa anak tangga dari Pura Melanting kami sudah sampai di Pura Penataran Agung.
Tidak memerlukan
waktu yang banyak untuk sembahyang di pura ini karena tidak di tuntun oleh
seorang pemangku dan sembahyang secara sendiri-sendiri. Ini merupakan pura
terakhir yang kami kunjungi untuk long
trip pada tanggal 28 Juli 2013. Setelah itu kami pulang ke rumah
masing-masing dengan melewati jalur Batu Sesa.
Demikian
pertualangan tim Long Trip Mania sembahyang ke Besakih. adapun rute pura yang
kami kunjungi adalah sebagai berikut:
1. Pura
Ulun Kulkul
2. Pura
Goa Raja
3. Pura
Kiduling Kreteg
4. Pura
Tirta Pingit
5. Pura
Pengubengan
6. Pura
Batu Peninjoan
7. Pura
Batu Madeg
8. Pura
Gelap
9. Pura
Pedharmaan Sri Kresna Kepakisan
10. Pura
Melanting
11. Pura
Penataran Agung.
Tanpa
sengaja ternyata kami mengunjungi 11 pura dan bertepatan dengan upacara ngenteg linggih di Pura Pedharmaan Sri
Kresna Kepakisan yang dilaksanakan selama 11 hari. Ini merupakan perjalanan
yang paling mengesankan karena kami bisa menyaksikan puncak Gunung Agung dengan
jelas dari dekat tanpa diseimuti oleh awan.
Demikianlah
petualangan tim Long Trip Mania untuk menjelajah pulau Bali dengan berbagai
keunikannya.