Jika
anda datang dari kawasan Pura Tanah Lot menuju Ubud maka anda akan melalui jalur
objek wisata yang namanya Pura Taman Ayun. Selain itu jika anda dari kawasan
Ubud untuk menuju kawasan kebun Raya Bedugul atau Danau Beratan maka anda juga akan
melalui jalur Pura Taman Ayun. Pura Taman Ayun ini merupakan objek wisata yang
indah untuk dikunjungi. Berbeda dengan Pura Tanah Lot yang berada di laut,
keunikan Pura Taman Ayun adalah pura ini dikelilingi oleh sebuah kolam sehingga
pura ini seolah-olah berada ditengah danau.
Objek
wisata Pura Taman Ayun ini terletak di Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten
Badung, Provinsi Bali. Untuk mencapai
kawasan ini anda menempuh perjalanan sekitar 18 km atau kira-kira 1 jam
perjalanan dari kota Denpasar. Jika dari kota Denpasar kawasan objek wisata ini
satu rute dengan objek wisata Kebun Raya Bedugul. Jadi, jika anda ingin
mengunjungi kawasan bedugul maka sempatkanlah diri anda untuk mengunjungi objek
wisata Pura Taman Ayun.
Pura
Taman Ayun merupakan pura tempat memuja Tuhan dalam wujud sebagai Dewa Wisnu.
Pura ini adalah Pura Paibon atau Pura untuk memuja Leluhur dari ahli waris dari
Kerajaan Mengwi. Menurut beberapa sumber, konon pura ini dibangun pada abad 17 oleh
raja pertama Kerajaan Mengwi yang bergelar Tjokerda Sakti Blambangan. Pura ini
dibangun dengan arsitek yang berasal dari cina. Pada tahun 1917 Pura Taman Ayun
Pura ini sempat hancur akibat gempa bumi, namun kembali diperbaiki sehingga
terlihat seperti sekarang ini.
Selain
dikelilingi oleh kolam, Pura Taman Ayun juga terdapat candi bentar dan tugu
yang tingginya mencapai 16 meter yang dibangun mengikuti arsitektur Jawa. Di
pura ini juga terdapat tugu candi yang kecil berupa tempat duduk dari batu yang
jumlahnya 64 buah, tugu ini merupakan tugu leluhur zaman megalitikum (zaman
batu besar). Karena pura ini dikelilingi oleh kolam, maka jangan heran kalau
anda melihat ada orang-orang yang memancing di kolam yang mengelilingi pura
tersebut karena di kolam-kolam tersebut banyak ada ikannya.
Pura
Taman ayun mempunyai luas sekitar 25.000 m2, terbagi menjadi dua kawasan
yaitu pelataran luar dan pelataran dalam. Di pelataran luar inilah terdapat kolam
yang mengelilingi pura tersebut, sedangkan pada pelataran dalam pura ini di
bagi tiga kawasan (tri mandala), yaitu nista mandala (paling bawah), madya
mandala (kawasan tengah), dan utama mandala (kawasan pura). Pada nista mandala
(kawasan bawah) merupakan kawasan untuk istirahat sambil menikmati keindahan
pura, pada madya mandala (kawasan tengah), terdapat sembilan relief penjaga
setiap penjuru mata angin atau menurut kepercayaan Hindu Bali dikenal sebagai
Dewata Nawa Sanga (sembilan dewa yang menjaga arah mata angin), sedangkan pada
utama mandala (kawasan pura) merupakan kawasan yang paling suci dan tidak
sembarangan orang yang bisa masuk ke kawasan ini. Pada utama mandala posisinya
paling tinggi dan pintu Gelung dengan
posisi di tengah akan dibuka hanya pada saat upacara sebagai tempat keluar
masuknya arca dan peralatan upacara lainnya. Sedangkan dua pintu lagi yang di
kiri dan di kanan berfunsi untuk aktivitas keluar masuk kegiatan sehari hari. Di
sini tempat yang paling utama dan suci, terdapat beberapa candi dan meru yang
merupakan tempat pemujaan kepada Tuhan. Oke sekian dulu wisata kami di Pura
Taman Ayun.