Sidemen merupakan nama sebuah kecamatan
sekaligus nama sebuah desa di kabupaten Karangasem. Tepat ditengah wilayah
kecamatan Sidemen mengalir sebuah sungai yang bernama Tukad Yeh Unda yang
menyebabkan kecamatan ini dibagi menjadi dua bagian yakni bagian barat dan timur.
Tukad ini mengalirkan air dari kaki Gunung Agung di kecamatan Selat Karangasem
hingga lautan Indonesia di kabupaten Klungkung. Untuk menghubungkan kedua wilayah
tersebut maka pemerintah membangun sebuah jembatan. Salah satunya jembatan Kuning
Yeh Unda yang menghubungkan desa sangkan Gunung dengan desa Sidemen.
Jembatan ini diberi nama jembatan Kuning Yeh Unda karena jembatan ini berwarna kuning
dan berada di atas Tukad Yeh Unda. Tidak seperti jembatan pada umumnya
menggunakan beton, jembatan kuning ini dibangun dengan menggunakan sebuah tali
besi yang digantung dan yang menjadi jalannya terbuat dari kayu. Karena
jembatan ini dibuat dengan cara digantung maka jembatan ini sering diberi nama
oleh penduduk setempat Jembatan Gantung Yeh Unda. Jembatan ini hampir sama
seperti Jembatan Kuning Payangan, sehingga jembatan Kuning Yeh Unda dapat dikatakan
sebagai kembaran dari Jembatan Payangan.
Jembatan ini tidak bisa dilalui oleh kendaraan
roda empat dan hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua saja, itu pun hanya
satu jalur saja. Jika ada sepeda motor akan melintas ke timur maka sepeda motor
yang akan melintas ke barat harus menunggu supaya sepeda motor yang dari barat
sudah sampai di sebelah timur sungai Yeh Unda. Selain untuk pengguna sepeda
motor, jembatan ini digunakan untuk pejalan kaki oleh warga setempat jika ingin
menuju desa sidemen tanpa harus basah-basahan melewati sungai.
Tidak hanya unik, jembatan kuning yeh unda juga
memiliki pemandangan alam yang memukau mata. Di mana ditengah-tengah jembatan
kita bisa melihat aliran sungai Tukad Yeh Unda yang jernih pada musim kemarau dengan
backgrundnya gunung agung yang menjulang tinggi. Di sekitar jembatan juga
terdapat pohon-pohon yang tumbuh dengan subur dan menghijau. Jika ingin
merasakan sejuknya air sungai ini, anda bisa turun untuk sekedar cuci muka atau
mandi.
Bagi yang ingin mencoba menikmati keindahan
jembatan ini sambil foto-foto disarankan jangan sampai mengganggu aktivitas warga
yang akan menyeberang di jembatan ini. Jembatan ini merupakan satu-satunya
penghubung antara desa Sangkan Gunung dengan desa Sidemen setelah jembatan Luah
yang bisa dilalui dengan mobil terputus pada bulan Juni 2015.
Jembatan Kuning Yeh Unda |
Jika ke barat kira-kira 200 meter kita akan
disajikan keindahan alam persawahan yang terhampar luas dengan dikelilingi
dengan alam pegunungan yang sangat indah. Adapun objek wisata yang dekat dengan
Jembatan Kuning Yeh Unda yakni bendungan
Yeh Unda Hulu yang berjarak 1,5 km, pemandangan alam Cepik, dan Bukit
Asmara.
Lokasi
dan Cara Akses Jembatan Kuning Yeh Unda
Lokasi Jembatan Kuning Yeh Unda berada di sebelah
timur Banjar Dukuh, Desa Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen, Karangasem Bali.
Dari objek wisata besakih hanya berjarak 16 km, dari kota Semarapura hanya
berjarak 13 km, dari kota Denpasar hanya berjarak 43 km dan dari Bandara Ngurah
Rai berjarak 56 km. Jika Anda ingin menikmati keindahan jemabatan ini, berikut
rute perjalanan yang bisa anda lalui dari kota Semarapura.
Dari objek wisata Kerta Gosa atau dari
perempatan kota Semarapura (terdapat Patung Kanda Pat) cari Jalan Diponegoro hingga
melewati sebuah jembatan yang terdapat air terjunnya disebelah utara (kiri). Tidak
jauh dari jembatan ini akan menemukan sebuah perempatan, dengan mengambil arah
ke kiri (jalan Raya Semarapura-Karangasem) lanjutkan perjalanan hingga ke Polsek
Sidemen. Dari polsek sidemen, kira-kira 300 meter ke utara akan menemukan
pertigaan, di pertigaan ini belok ke kiri, dengan menyusuri jalan ini maka Anda
akan menemukan sebuah jembatan gantung. Nah itulah Jembatan Kuning Yeh Unda.