free counter with statistics Inilah 10 Patung Yang Ada Di Kota Denpasar
T11/30/2019

Inilah 10 Patung Yang Ada Di Kota Denpasar


Kota Denpasar sebagai ibu kota provinsi Bali menawarkan segudang tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Tidak hanya menyuguhkan wisata alam dan budaya yang mampu memikat wisatawan, Denpasar juga menyuguhkan wisata seni seperti seni patung. Patung-patung di Denpasar tidak hanya bisa ditemukan di persimpangan jalan saja lho, bahkan bisa ditemukan di tempat wisata populer yang ada di Denpasar. Berikut inilah 10 patung yang ada di Kota Denpasar.
Inilah 10 Patung Yang Ada Di Kota Denpasar
Patung di Denpasar


1. Patung Titi Banda
Pada tahun 2014, Pemda Kota Madya Denpasar membangun sebuah patung yang tingginya mencapai 18 meter, patung Titi Banda namanya. Patung Titi Banda ini menceritakan tokoh Sri Rama yang membangun jembatan Titi Banda di tengah laut bersama pasukan wanara (kera) yang akan menjemput istrinya yakni Dewi Shinta, yang menjadi tawanan dari raja Rahwana di negeri Alengka. Jika datang dari kawasan timur (kabupaten Karangsem dan kabupaten Klungkung) akan menuju kawasan Sanur dan Nusa Dua ataupun Tabanan dan Gilimanuk, maka Anda akan menemukan Patung Titi Banda ini. Tempat ini merupakan pertemuan antara Gianyar dari arus utara, Karangasem dan Klungkung dari timur, dan Nusa Dua dari selatan. Lokasi patung Titi Banda ini berada di pertigaan jalan By Pass Ida Bagus Mantra – By Pass I Gusti Ngurah Rai.

2. Patung Kapten Cokorda Agung Tresna
Patung berikutnya yang ada di Kota Denpasar adalah patung Kapten Cokorda Agung Tresna yang berdiri di persimpangan Jalan Gatot Subroto dan Nangka. Patung ini dibangun pada akhir tahun 1993.

3. Patung Letnan Ida Bagus Putu Djapa
Patung yang satu ini berdiri di tengah persimpangan Jalan Raya Puputan dan Hayam Wuruk atau yang dikenal dengan sebutan Bundaran Renon. Jika ingin berkunjung ke Monumen Bajra Sandhi melalui Sanur pasti akan melewati patung ini. Patung Letnan Ida Bagus Putu Djapa dibangun bertepatan dengan peringatan perang Puputan Margarana yang ke-50 yakni pada tanggal 20 November 1996. Beliau gugur pada 11 April 1946 di tangsi Kayumas pada peristiwa Serangan Umum Kota Denpasar

4. Patung Perang Puputan
Patung Perang Puputan Badung ini dibangun di lapangan Puputan Badung tepat di jantung Kota Denpasar yang berlokasi di jalan Udayana atau jalan Surapati. Pada tanggal 20 September 1906, di lapangan puputan Badung ini terjadi peristiwa heroik antara pasukan penjajah (Belanda) dengan rakyat beserta keluarga kerjaaan dari kerajaan Badung, sehingga di sebelah utara lapangan badung dibuatkan Patung Puputan Badung yang terdirit dari tiga buah patung yakni satu perempuan, satu laki-laki, dan satu anak. Kata puputan berarti habis-habisan. Jadi monumen ini adalah sebagai bentuk peringatan dan penghormatan kepada rakyat Bali yang melakukan perang habis-habisan hingga titik darah penghabisan melawan penjajah. Patung ini dibangun pada 20 September 1979 yang bertepatan dengan perayaan peringatan ke-73 tahun Perang Puputan Badung.

5. Patung Gusti Ngurah Made Agung atau Cokorda Mantuk Ring Rana
Patung Gusti Ngurah Made Agung atau Cokorda Mantuk Ring Rana yang dibangun di persimpangan Jalan Nangka-Jalan Patimura. I Gusti Ngurah Made Agung merupakan Raja Badung VII dan seorang pejuang yang menentang pemerintahan Hindia Belanda melalui karya sastranya. Atas jasanya beliau diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 5 November 2015.

6. Patung Ida Cokorda Pemecutan IX
Patung berikutnya yang ada di Kota Denpasar berada Jalan Hasanuddin, desa Pemecutan yang bernama Patung Ida Cokorda Pemecutan IX. Visual patung tersebut terdiri atas empat prajurit yang menandu Ida Cokorda Pemecutan IX yang ada di atasnya.

7. Patung Mayor I Gusti Bagus Sugianyar
Patung Mayor I Gusti Bagus Sugianyar ini dibangun pada 4 Agustus 1994 yang berlokasi di persimpangan Jalan Gatot Subroto dan Cokroaminoto. Mayor I Gusti Ngurah Sugianyar yang lahir pada 12 Agustus 1924 yang berasal dari Puri Agung Pacekan, Banjar Menega, Kelurahan Dauhwaru, Jembrana. Mayor I Gusti Ngurah Sugianyar dikenal karena kegigihannya berjuang melawan penjajah kolonial Belanda. Pada tanggal 20 Nopember 1946 Mayor I Gusti Ngurah Sugianyar gugur pada pertempuran heroik di Margarana yang dikenal dengan sebutan Perang Puputan Margarana. Tidak hanya di Denpasar, patung beliau juga dibuat di perempatan Desa Batuagung, kabupaten Jembrana.

8. Patung Catur Muka
Jika berlibur atau rekreasi ke Lapangan Puputan Badung maka akan menukan patung dewa yang berada di tengah lampu pengatur lalu lintas. Patung ini merupakan patung Dewa Brahma yang bermuka empat, lebih dikenal dengan nama Patung Catur Muka. Selain berfungsi untuk mempercantik kota Denpasar, patung ini juga berfungsi sebagai titik nol kilometer kota Denpasar. Lokasi patung ini tepat di jantung Kota Denpsar, di persimpangan jalan antara Jalan Gajah Mada, Jalan Surapati, Jalan Udayana dan Jalan Veteran.

9. Patung Padarakan Rumeksa Gardapati
Jika berlibur atau berkunjung ke Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi tepat di depannya terdapat sebuah patung yang bernama Patung Padarakan Rumeksa Gardapati. Patung ini memiliki makna dan simbolitas masyarakat Bali dalam melawan segala bentuk kejahatan. Patung ini diresmikan oleh Kapolda Bali, Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose bertempatan dengan Hari Pahlawan pada 10 November 2018.

10. Patung Nelayan Sanur
Patung seorang nelayan yang melihat ke laut sambil membawa jaring ini berada di Pantai Sanur, tepatnya di depan Pantai Segara Ayu yang beralamat di Jalan Pantai Segara Ayu. Pada awalnya penduduk sekitar Pantai Segara Ayu ini sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan. Ini bisa terlihat dengan masih adanya perahu-perahu nelayan di sekitar lokasi pantai. Seiring perkembangan pariwisata di Sanur, sebagian besar mereka beralih profesi ke perkerjaan lain seperti karyawan hotel atau restoran, pedagang, pemandu wisata, dan lain-lain.