Kota Denpasar sebagai ibu kota provinsi Bali menawarkan
segudang tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Tidak hanya menyuguhkan
wisata alam dan budaya yang mampu memikat wisatawan, Denpasar juga menyuguhkan
wisata seni seperti seni patung. Patung-patung di Denpasar tidak hanya bisa
ditemukan di persimpangan jalan saja lho, bahkan bisa ditemukan di tempat
wisata populer yang ada di Denpasar. Berikut inilah 10 patung yang ada di Kota
Denpasar.
Patung di Denpasar |
1. Patung Titi
Banda
Pada tahun 2014, Pemda Kota Madya Denpasar membangun
sebuah patung yang tingginya mencapai 18 meter, patung Titi Banda namanya.
Patung Titi Banda ini menceritakan tokoh Sri Rama yang membangun jembatan Titi
Banda di tengah laut bersama pasukan wanara (kera) yang akan menjemput istrinya
yakni Dewi Shinta, yang menjadi tawanan dari raja Rahwana di negeri Alengka.
Jika datang dari kawasan timur (kabupaten Karangsem dan kabupaten Klungkung)
akan menuju kawasan Sanur dan Nusa Dua ataupun Tabanan dan Gilimanuk, maka Anda
akan menemukan Patung Titi Banda ini. Tempat ini merupakan pertemuan antara
Gianyar dari arus utara, Karangasem dan Klungkung dari timur, dan Nusa Dua dari
selatan. Lokasi patung Titi Banda ini berada di pertigaan jalan By Pass Ida
Bagus Mantra – By Pass I Gusti Ngurah Rai.
2. Patung Kapten
Cokorda Agung Tresna
Patung berikutnya yang ada di Kota Denpasar adalah patung
Kapten Cokorda Agung Tresna yang berdiri di persimpangan Jalan Gatot Subroto
dan Nangka. Patung ini dibangun pada akhir tahun 1993.
3. Patung Letnan
Ida Bagus Putu Djapa
Patung yang satu ini berdiri di tengah persimpangan Jalan
Raya Puputan dan Hayam Wuruk atau yang dikenal dengan sebutan Bundaran Renon.
Jika ingin berkunjung ke Monumen Bajra Sandhi melalui Sanur pasti akan melewati
patung ini. Patung Letnan Ida Bagus Putu Djapa dibangun bertepatan dengan
peringatan perang Puputan Margarana yang ke-50 yakni pada tanggal 20 November
1996. Beliau gugur pada 11 April 1946 di tangsi Kayumas
pada peristiwa Serangan Umum Kota Denpasar
4. Patung Perang
Puputan
Patung Perang Puputan Badung ini dibangun di lapangan
Puputan Badung tepat di jantung Kota Denpasar yang berlokasi di jalan Udayana
atau jalan Surapati. Pada tanggal 20 September 1906, di lapangan puputan Badung
ini terjadi peristiwa heroik antara pasukan penjajah (Belanda) dengan rakyat
beserta keluarga kerjaaan dari kerajaan Badung, sehingga di sebelah utara
lapangan badung dibuatkan Patung Puputan Badung yang terdirit dari tiga buah
patung yakni satu perempuan, satu laki-laki, dan satu anak. Kata puputan
berarti habis-habisan. Jadi monumen ini adalah sebagai bentuk peringatan dan
penghormatan kepada rakyat Bali yang melakukan perang habis-habisan hingga titik
darah penghabisan melawan penjajah. Patung ini dibangun pada 20 September 1979
yang bertepatan dengan perayaan peringatan ke-73 tahun Perang Puputan Badung.
5. Patung Gusti
Ngurah Made Agung atau Cokorda Mantuk Ring Rana
Patung Gusti Ngurah Made Agung atau Cokorda Mantuk Ring
Rana yang dibangun di persimpangan Jalan Nangka-Jalan Patimura. I Gusti Ngurah
Made Agung merupakan Raja Badung VII dan seorang pejuang yang menentang
pemerintahan Hindia Belanda melalui karya sastranya. Atas jasanya beliau diangkat
sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 5
November 2015.
6. Patung Ida
Cokorda Pemecutan IX
Patung berikutnya yang ada di Kota Denpasar berada Jalan
Hasanuddin, desa Pemecutan yang bernama Patung Ida Cokorda Pemecutan IX. Visual
patung tersebut terdiri atas empat prajurit yang menandu Ida Cokorda Pemecutan
IX yang ada di atasnya.
7. Patung Mayor I
Gusti Bagus Sugianyar
Patung Mayor I Gusti Bagus Sugianyar ini dibangun pada 4
Agustus 1994 yang berlokasi di persimpangan Jalan Gatot Subroto dan
Cokroaminoto. Mayor I Gusti Ngurah Sugianyar yang lahir pada 12 Agustus 1924
yang berasal dari Puri Agung Pacekan, Banjar Menega, Kelurahan Dauhwaru,
Jembrana. Mayor I Gusti Ngurah Sugianyar dikenal karena kegigihannya berjuang
melawan penjajah kolonial Belanda. Pada tanggal 20 Nopember 1946 Mayor I Gusti
Ngurah Sugianyar gugur pada pertempuran heroik di Margarana yang dikenal dengan
sebutan Perang Puputan Margarana. Tidak hanya di Denpasar, patung beliau juga
dibuat di perempatan Desa Batuagung, kabupaten Jembrana.
8. Patung Catur Muka
Jika berlibur atau rekreasi ke Lapangan Puputan Badung
maka akan menukan patung dewa yang berada di tengah lampu pengatur lalu lintas.
Patung ini merupakan patung Dewa Brahma yang bermuka empat, lebih dikenal
dengan nama Patung Catur Muka. Selain berfungsi untuk mempercantik kota
Denpasar, patung ini juga berfungsi sebagai titik nol kilometer kota Denpasar.
Lokasi patung ini tepat di jantung Kota Denpsar, di persimpangan jalan antara Jalan
Gajah Mada, Jalan Surapati, Jalan Udayana dan Jalan Veteran.
9. Patung Padarakan
Rumeksa Gardapati
Jika berlibur atau berkunjung ke Monumen Perjuangan
Rakyat Bali Bajra Sandi tepat di depannya terdapat sebuah patung yang bernama Patung
Padarakan Rumeksa Gardapati. Patung ini memiliki makna dan simbolitas
masyarakat Bali dalam melawan segala bentuk kejahatan. Patung ini diresmikan
oleh Kapolda Bali, Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose bertempatan dengan
Hari Pahlawan pada 10 November 2018.
10. Patung Nelayan
Sanur
Patung seorang nelayan yang melihat ke laut sambil
membawa jaring ini berada di Pantai Sanur, tepatnya di depan Pantai Segara Ayu
yang beralamat di Jalan Pantai Segara Ayu. Pada awalnya penduduk sekitar Pantai
Segara Ayu ini sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan. Ini bisa
terlihat dengan masih adanya perahu-perahu nelayan di sekitar lokasi pantai.
Seiring perkembangan pariwisata di Sanur, sebagian besar mereka beralih profesi
ke perkerjaan lain seperti karyawan hotel atau restoran, pedagang, pemandu
wisata, dan lain-lain.