Kabupaten Bangli merupakan satu-satunya kabupaten di
pulau Bali yang tidak memiliki destinasi wisata pantai. Jadi kalau berkunjung
ke kabupaten Bangli jangan pernah berharap untuk menemukan pantai seperti di
kawasan Bali Selatan. Akan tetapi walau tidak memiliki tempat wisata pantai,
bukan berati kabupaten ini tidak memiliki destinasi wisata yang layak untuk
dikunjungi, bahkan jumlahnya tidak tanggung-tanggung, ada ratusan tempat wisata
di bangli yang siap untuk dikunjungi. Salah satunya adalah tempat wisata
pendakian gunung abang Bali.
Menurut beberapa sumber mengatakan bahwa gunung Abang terbentuk
dari letusan Gunung Batur Purba jaman dahulu. Gunung Abang memiliki ketinggian 2.151
meter dari permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi ke tiga di Pulau Bali,
setelah gunung Agung (3.142 m) di kabupaten Karangasem dan Gunung Batukaru (2.276
m) di kabupaten Tabanan. Gunung ini merupakan masih dalam kawasan batur global geopark yang ditetapkan oleh
UNESCO pada 20 September 2012. Geopark (taman bumi) merupakan sebuah situs
warisan geologi yang mempunyai nilai ekologi dan warisan budaya serta berfungsi
sebagai daerah konservasi, pendidikan dan pembangunan secara berkelanjutan.
Gunung abang merupakan
bukit yang berupa hutan basah dan cemara. Uniknya, dipuncak Gunung Abang
terdapat sebuah gapura yang yang terbuat dari susunan batu bata dan di dalam
nya terdapat tempat beribadah untuk umat Hindu. Dari Puncak ini juga kita bisa
melihat pemandangan Gunung Batur dan Danau Batur yang ekstotis. Dari puncak ini
juga kita bisa melihat Gunung Agung yang terhalang oleh rimbunannya pepohonan
dan juga Gunung Rinjani yang jauh di seberang Pulau Lombok. Selain itu, matamu
juga akan dimanjakan dengan pemandangan alam sekitar yang begitu asri.
Dulu gunung Abang sendiri tidak setenar atau kurang
diminati oleh para pendaki, sehingga tiap harinya para pendaki ke gunung ini
tidak sebanyak seperti yang di Gunung Batur. Padahal jalur pendakian gunung
Abang tidak begitu sulit dan sudah ada petunjuk jalan yang jelas. Jika
mengikuti petunjuk itu, para pendaki tidak akan tersesat.
Jalur Pendakian Gunung Abang Bali
Awal mendaki (trekking), jalur yang kita lewati merupakan
jalur setapak berpasir yang lumayan landai di beberapa titik bahkan jalan cukup
datar dan menurun. Selama dalam perjalanan, kita akan menemukan beberapa
persimpangan. Tapi tidak perlu khawatir karena jalur sudah sangat jelas dan
dibeberapa titik sudah dipasang Sign Jalur Trekking dan Sign Jalur Cycling.
Tinggal ikutin aja petunjuk arahnya supaya tidak tersesat. Semakin lama jalur yang
dilalui semakin menyempit dan berubah jadi jalur tanah. Setelah menempuh
perjalanan selama satu jam maka para pendaki akan sampai di Pos 1.
Di Pos 1 kita akan melihat sebuah patung dan pelinggih
yang digunakan untuk sembahyang bagi yang beragama Hindu. Di pos ini para pendaki akan disajikan pesona
gunung Batur di sebelah barat terlihat begitu indah dan gagah sekali denngan
danau baturnya. Kemudian dari pos 1 untuk menuju pos 2 akan memerlukan waktu
sekitar satu jam perjalanan dengan jalan yang lebih menanjak, menyempit dan di sebelah
kiri dan kanan terdapat jurang. Jadi harus lebih berhati-hati supaya tidak
terpeleset dan jatuh ke dalam jurang.
Begitu sampai di Pos 2, pendaki akan menemukan area
lapang yang lumayan luas untuk mendirikan beberapa tenda atau untuk tempat
istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak gunung. Pesona yang
disajikan di pos ini hampir sama seperti pos sebelumnya yakni gunung Batur dan Danau
Batur. Kemudian dari pos 2 untuk menuju Puncak Gunung Abang, jalur yang akan
dilalui lebih curam dan lebih sempit dibandingkan dari tanjakan yang
sebelumnya.
Begitu sampai di puncak kita akan disambut dengan gapura
yang kokoh berdiri dengan beberapa tumbuhan lumut dan paku yang menghiasinya.
Selain itu, di sini juga terdapat sebuah tempat suci untuk umat Hindu. Pesona pagi
di sini sangat keren, matahari terbit dengan indahnya disertai dengan
kabut-kabut yang tipis.
Dari start point hingga ke punck gunung para pendaki akan
menempuh perjalanan sekitar 3-4 jam. Bagusnya, di puncak gunung kita bisa
berkemah lho yang bisa menampung tenda ukuran besar sekitar 4 buah. Akan lebih
baik kalau berkemah di puncak gunung karena kita bisa mendaki pada siang hari,
sehingga relatif lebih aman melakukan perjalanan.