Kabupaten Gianyar merupakan salah satu
kabupaten yang dekat dengan Ibukota Provinsi Bali yang mendapat julukan “Bumi
Seni”. Munculnya julukan seperti itu karena di kabupaten ini banyak melahirkan
seniman-seniman dengan karya seninya yang terkenal hingga ke luar negeri, seperti
seni lukis, seni pahat, seni tari dan lain sebagainya. Di kabupaten ini juga
banyak terdapat galeri-galeri seni yang menjadi incaran para pelancong kelas
dunia. Kehidupan seni di Gianyar sudah ada sejak zaman dahulu lho, ini terbukti
terdapatnya pahatan-pahatan kuno di batu cadas, misalnya di Relief Bebitra,
Candi Gunung Kawi, Goa Gajah, dan Yeh Pulu.
Bahkan kabupaten Gianyar juga memiliki
beberapa desa wisata yang berbasis seni yang memperkuat julukan kabupaten
Gianyar sebagai “bumi seni”. Salah satu desa wisata di Bali yang berbasis seni
yakni Desa Wisata Batubulan. Desa wisata yang berbatasan langsung dengan kodya
Denpasar ini konon dibangun oleh anak angkat raja Badung yang bernama Dewa
Agung Kalesan. Beliau diizinkan oleh Raja Badung saat itu untuk membangun
sebuah istana di bagian timur Kerajaan Badung yang masih dalam keadaan hutan
belantara. Ketika beliau sampai di perbatasan hutan belantara, Dewa Agung
Kalesan melihat sebuah batu yang bercahaya layaknya bulan. Dari peristiwa
tersebut beliau memberi nama daerah tersebut dengan nama “Batubulan” lalu
membangun istananya di sana juga.
Jika berlibur ke Kintamani melalui jalur Payangan
atau Tegallalang, secara tidak langsung akan melewati desa wisata Batubulan ini,
sehingga banyak agen wisata yang menjadwalkan desa wisata Batubulan ke dalam
paket tournya. Banyak hal yang bisa dilakukan wisatawan selama berlibur ke Desa
Wisata Batubulan.
1. Melihat Tradisi Mepantigan
Tradisi Mepantigan ini berlokasi di pojok Jalan
Pasekan Gang Batualam, Desa Batubulan. Dalam tradisi Mepantigan yang selalu
digelar malam hari tersebut, wisatawan luar negeri maupun nusantara ikut
dilibatkan saling banting di areal persawahan yang berlumpur lho. Tradisi ini
merupakan bentuk wujud bhakti krama Bali kepada Dewi Sri yang telah
menganugerahkan kemakmuran bagi umat manusia. Jadi, tradisi ini merupakan
bentuk kecil rasa syukur kitaterhadap berkah-Nya. Wisata tradisi ritual Mepantigan
ini perkenalkan oleh I Putu Witsen Widjaya, seorang pecinta seni bela diri asal
dari Buleleng lho.
2. Menyaksikan Pertunjukan Tari Legong dan Barong
Ada banyak sanggar tari di Desa Wisata Batubulan
jika ingin menyaksikan pertunjukan seni tari khas Bali, seperti Tari Legong dan
Tari Barong yang sudah terkenal hingga ke luar negeri. Tari Legong merupakan tari
klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang
terikat dengan struktur tabuh pengiring. Gamelan yang dipakai mengiringi tari
legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan. Legong dikembangkan di
keraton-keraton Bali pada abad ke-19 paruh kedua. Kini tarian tersebut dapat
disaksikan setiap hari di Desa Wisata Batubulan lho. sedangkan tari Barong sebuah
tarian yang mengambil wujud “mahluk spiritual” yang bernama Barong. Tarian ini melukiskan
tentang pertarungan antara kebaikan melawan kejahatan. Tari Barong ini
dipentaskan oleh dua orang penari, satu penari pada bagian kepala Barong
sebagai kaki depannya, sedangkan penari yang satunya berada di bagian belakang
sebagai kaki belakangnya. Sama seperti tari Legong, Tari Barong juga diiringi
dengan gamelan Semar Pagulingan. Para wisatawan akan terhibur dengan
pertunjukan tari ini karena selain ceritanya bagus juga sarat humor yang siap mengocok
perut wisatawan. Tari Barong merupakan tari sakral yang dipentaskan di pura-pura
saat upacara keagamaan. Namun kini tarian ini
bisa disaksikan dan menjadi tontonan hiburan bagi wisatawan di Desa
Wisata Batubulan antara lain di Banjar Dejalan, Pura Puseh, dan Banjar Tagehe. Tari
Barong ini menjadi ikon dari pariwisata di Desa Wisata Batubulan sehingga tepat
di tengah pertigaan jalan menuju Denpasar, Celuk dan Singapadu terdapat Patung
Tari Barong.
3. Membeli Kerajinan Patung
Tidak hanya menawarkan seni tari yang unik dan
terkenal, Desa Wisata Batubulan juga menawarkan seni pahat dan seni ukir yang
berbahan dasar dari batu padas dan batu paras putih. Ini terbukti di sepanjang
jalan kawasan desa ini akan terlihat jejeran-jejeran patung batu dan paras
putih dengan berbagai bentuk dan ukuran. Sebagian besar patung di sini
bernuansa khas balinya, seperti patung orang main seruling, menabuh, menari,
dan lain sebagainya. Bahkan hasil kerajinan patung di desa ini banyak dibeli
oleh pembeli dari luar Bali untuk keperluan hiasan hotel dan kantor, mempercantik
taman bahkan juga di ekspor ke luar negeri.
4. Membeli Oleh-Oleh Khas Bali
Salah satu agenda wisata yang biasa dilakukan
oleh wisatawan yang berkunjung ke desa wisata Batubulan yakni membeli aneka
cenderamata atau oleh-oleh khas bali di toko-toko suvenir maupun galeri seni
yang ada banyak berdiri di sepanjang jalan Desa Batubulan. Di sini para turis
bisa membeli “buah tangan” khas Bali seperti baju barong, perhiasan berbahan
emas atau perak dengan ciri khas Bali, lukisan, tas dengan motif Bali, dan
kerajinan lainnya yang bernuansakan Bali.
5. Melihat dan Membeli Batik Bali
Hasil kerajinan seni lainnya yang bisa
wisatawan beli adalah batik Batubulan dengan motif khas Bali yang unik dan
merarik. Para turis bisa melihat dan membeli kerajinan batik yang tersedia di
galeri batik di Desa Wisata Batubulan. Batik yang dihasilkan di desa ini lebih
mementingkan keinginan dan kepuasan konusmen, sehingga banyak diminati oleh
para wisatawan. Batik khas Bali ini banyak dipesan oleh wisatawan asing maupun
domestik sebagai oleh-oleh khas Bali.
6. Menikmati Kuliner di Pasar Malam Batubulan
Pasar Malam Batubulan berlokasi di terminal
Batubulan. Di pasar malam atau lebih dikenal dengan nama Pasar Sengol Batubulan
para pecinta kuliner bisa membeli kuliner khas Bali seperti sate lilit dan
serombotan. Sate lilit adalah sate yang dibuat dari ikan. Daging ikan segar
ditumbuk dengan bumbu, lalu dililitkan pada tusuk sate dan dibakar. Rasanya
maknyus lho. Sedangkan kuliner yang bernama serombotan merupakan adalah makanan
khas Bali yang berasal dari Kabupaten Klungkung, yang terbuat dari bermacam
sayuran rebus yang disiram dengan sambal khas Bali yang pedas dan ditambah
taburan kacang goreng. Selain mencicipi kulinernya, di pasar malam Batubulan
juga terdapat penjual yang menjual segala jenis pakaian, asesoris, sepatu dan
sandal dengan harga yang murah meriah lho.
Selain desa wisata Batubulan, kabupaten Gianyar
juga memiliki desa wisata seni lainnya lho, seperti Desa Wisata Ubud, Desa
Wisata Celuk, Desa Wisata Mas, Desa Wisata Pakudui, dan Desa Wisata Singapadu.
Adapun objek wisata yang dekat dengan Desa Wisata Batubulan yakni Desa Wisata
Kertalangu, Bali Zoo Park, Bali Bird Park, Pasar Seni Guwang, Pasar Seni Sukawati,
Desa Wisata Celuk, Guwang Hidden Canyon, dan Bali Fun World.