Jika kamu perhatikan pada lambang provinsi
bali maka akan terdapat tulisan Bali Dwipa Jaya. Nah tulisan tersebut merupakan
semboyan untuk provinsi bali yang memiliki arti "Jayalah Pulau Bali".
Tidak hanya ditingkat provinsi, bahkan di tingkat kabupaten juga memiliki
semboyan masing-masing. Selain memiliki semboyan, pulau bali juga mendapat
banyak julukan karena karakter yang dimilikiny. Salah satu julukan pulau bali
yang terkenal adalah “the paradise of island” yang memiliki arti “pulau surga”
karena memiliki bentang alam indah layaknya sebuah surga. Bagaimana degan semboyan dan julukan untuk masing-masing daerah di Bali. Berikut semboyan dan
julukan di tiap-tiap kabupaten di provinsi bali.
Badung
Kabupaten Badung memiliki semboyan “Ҫura Dharma Raksaka” yang memiliki arti “kewajiban
pemerintah adalah melindungi kebenaran (rakyat)”. Badung dikenal dengan julukan "Bumi Keris" karena jika kita lihat di peta wilayah Kabupaten Badung dari selatan (Nusa Dua) hingga ke utara (Plaga) menyeruai sebuah keris lengkap dengan lekukan dan gagang kerisnya. Bahkan di logo kabupaten Badung juga terdapat keris dengan latar belakang meru (tempat suci umat Hindu). Selain itu julukan yang
didapatkan untuk kabupaten badung adalah Hawaii van Bally. Badung mendapat
julukan seperti itu karena pantai-pantai yang ada di kabupaten badung memiliki
kemiripan dengan pantai yang ada di kepulauan Hawaii. Salah satunya adalah
pantai kuta, di mana pantai ini hampir mirip dengan pantai Waikiki yakni
berpasir putih, selalu ramai dikunjungi wisatawan, dan terdapat pohon kelapa di
pinggir pantai. Bahkan pantai ini juga sama-sama menawarkan keindahan matahari terbenam di senja hari.
Sunset di pantai Kuta |
Bangli
Kabupaten Bangli memiliki semboyan “Bhukti
Mukti Bhakti” mengandung arti sebagai suatu pengabdian berbakti kepada Tuhan dan
Negara untuk mewujudkan cita-cita luhur yaitu masyarakat adil dan makmur.
Kabupaten yang tidak memiliki pesisir ini juga mendapat julukan sebagai “bumi
loloh” karena kabupaten ini terkenal akan minuman khasnya yang bernama loloh
cemcem. Kabupaten Bangli beriklim tropis dengan suhu udara relatif rendah
berkisar antara 15° sampai 30°C dengan suhu rata-rata tahunan adalah 24.0 °C,
sehingga kabupaten ini mendapat julukan sebagai “kabupaten dingin” di Bali.
Buleleng
Slogan atau motto dari kabupaten
Buleleng adalah “Singa Ambara Raja”. Slogan atau motto ini melambangkan
kelincahan dan semangat kepahlawanan rakyat kabupaten Buleleng. Selain itu,
kabupaten yang berada di bali utara ini terkenal dengan slogan “Jele Melah Gumi
Gelah” yang memiliki makna bangga akan potensi yang dimiliki daerahnya. Buleleng
mendapat julukan sebagai “bumi panji sakti” karena pada tahun 1660-an Buleleng
pernah diperintah oleh seorang raja yang memiliki kesaktian luar biasa yang
bernama Ki Gusti Ngurah Panji Sakti. Beliau disegani oleh lawan maupun kawan. Berkat
kepemimpinan beliau, kerajaan buleleng maju sangat pesat, bahkan beliau
menguasai kerajaan lainnya seperti kerajaan Blambangan, Pasuruan, dan Jembrana.
Pulau Bali terbagi menjadi dua
bagian yang dipisahkan dengan perbukitan/pegunungan ditengahnya, sehingga nama
lain untuk kabupaten Buleleng adalah Den Bukit yang berarti sebelah utara dari bukit.
Kabupaten yang berada di bali utara ini memiliki ibu kota yang bernama Singaraja.
Kota singaraja mendapat julukan sebagai Kota Pendidikan karena kota ini menjadi
tujuan orang-orang yang ingin melanjutkan Pendidikannya
Denpasar
Denpasar merupakan ibu kota provinsi
bali yang memiliki motto atau slogan “Purradhipa Bhara Bhavana”, yang memiliki
makna kewajiban pemerintah adalah meningkatkan kemakmuran Rakyat. Kota madya
Denpasar mendapat julukan sebagai “Parijs van Bally” karena kota Denpasar mirip
seperti kota Paris di Prancis yang merupakan pusat perbelanjaan dari berbagai
produk fashion baik tradisional hingga modern. Kota Paris memiliki ikon Menara
Eiffel yang indah, sedangkan Kota Denpasar memiliki ikon monumen Bajra Sandhi
yang indah.
Gianyar
Kabupaten Gianyar memiliki motto
atau semboyan “Dharma Raksata Raksita” yang bermakna barang siapa yang berbuat
Dharma, maka ia akan dilindungi oleh Dharma itu sendiri. Kabupaten gianyar
mendapat julukan “Bumi Seni” karena di kabupaten ini muncul berbagai kesenian seperti
seni lukis, seni pahat, seni tari, seni kerajinan perak dan lain sebagainya. Di kabupaten ini juga
banyak terdapat galeri-galeri seni yang menjadi incaran para pelancong kelas
dunia. Kesenian di ginayar sudah ada sejak zaman dahulu, ini terbukti
terdapatnya pahatan-pahatan di batu cadas, misalnya di relief bebitra, candi gunung kawi, goa gajah, dan yeh pulu.
Jembrana
Kabupaten Jembrana memiliki motto
atau semboyan “Tri Ananta Bhakti” yang memiliki arti tiga pengabdian yang kekal.
Tiga pengabdian kekal yang diamksud adalah mengabdi kepada Tuhan, mengabdi
kepada tanah air, dan mengabdi kepada hidup. Kabupaten yang berada di bali
bagian barat ini terkenal dengan julukan “Bumi Makepung” karena di kabupaten
ini ada tradisi makepung. Tradisi makepung merupakan tradisi balap kerbau
seperti karapan sapi di Madura. Untuk melestarikan tradisi ini, pemerintah
kabupaten jembrana mengadakan festival makepung tiap tahunnya (biasanya
diadakan pada bulan Juli hingga November). Tidak menherankan jika kita memasuki kabupaten Jembrana dari arah timur, akan menjumpai patung Makepung di perbatasan kabupaten ini.
Karangasem
Tulisan “Raksakeng Dharma Prajahita”
pada pita di bagian bawah pada logo kabupaten Karangasem merupakan motto atau
semboyan dari kabupaten yang berada di bali bagian timur ini. Kalimat “Raksakeng Dharma Prajahita” yang mengandung
arti berkat perlindungan dharma atau agama untuk mencapai kesejahteraan rakyat.
Kabupaten ini memiliki gunung aktif yang merupakan gunung tertinggi di pulau
bali yang bernama gunung agung. Gunung ini pernah meletus dengan dahsyatnya
memuntahkan lahar, sehingga hampir sebagian kabupaten ini tertimbun muntahan
lahar, sehingga kabupaten ini mendapat julukan sebagai “bumi lahar”. Selain julukan
“bumi lahar”, kabupaten ini mendapat julukan “bumi magibung”, karena memiliki
tradisi magibung yang masih bertahan hingga saat ini. Tradisi magibung
merupakan tradisi makan bersama dalam satu wadah yang besar.
Karangasem juga mendapat julukan
atau jargon “The Spirit Of Bali” karena di sini banyak terdapat tempat wisata spiritual
misalnya pura besakih, pura luhur lempuyang, dan pura pasar agung yang kental
dengan nilai-nilai spiritual. Warga di kabupaten karangasem masih mempertahankan
nilai-nilai spiritual dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Bahkan dalam menjalankan
dan mengembangkan pariwisatanya kabupaten
Karangasem menitikberatkan pariwisata spiritual berbasis desa adat dan kearifan
lokal.
Klungkung
Kabupaten Klungkung memiliki motto
atau semboyan “Dharmaning Ksatrya Mahottama” yang memiliki arti “Kewajiban
seseorang berjiwa ksatria sungguh mulia”. Ini memiliki makna bahwa keperkasaan
rakyat kabupaten Klungkung dalam menjalankan dharmanya untuk mensukseskan
pembangunan. Kabupaten Klungkung terkenal dengan julukan “Bumi Serombotan”
karena di kabupaten ini terdapat makanan khas klungkung yang bernama serombotan,
yang terbuat dari sayur buah botor muda
atau paku, toge, kobis yang dimasak setengah matang. Kemudian diberi bumbu
disebut kalas yang terdiri dari santan yang diberi tumbukan kunyit, lengkuas,
bawang merah dan bawang putih, ketumbar dan sedikit kencur.
Tabanan
Kabupaten Tabanan memiliki motto
atau semboyan “Sadhu Mawang Anuraga” yang berarti setia dan bijaksana dalam
menjalankan Dharma demi kecintaan pada rakyat. Kabupaten Tabanan mendapat
julukan sebagai “bumi lumbung padi”, karena mayoritas penduduknya bekerja di
bidang pertanian. Selain itu, hampir setiap pekarangan rumah terdapat bangunan
lumbung padi, bahkan menjadi ikon. Tabanan terkenal sebagai penghasil padi
terbesar di pulau bali karena lahan pertanian yang ada di Tabanan masih cukup
luas. Lahan pertanian di tabanan juga dijadikan sebagai tempat wisata yang
menarik, misalnya objek wisata jatiluwih yang terkenal dengan Bali rice terrace. Bahkan tempat wisata
jatiluwih dikukuhkan sebagai salah satu warisan dunia yang ada di Bali.