Petang merupakan nama
sebuah kecamatan di kabupaten Badung. Kecamatan yang berada di kabupaten Badung
bagian utara ini terbagi menjadi 7 desa yakni Belok, Carangsari, Getasan, Pangsan,
Pelaga, Petang, dan Sulangai. Dari 7 desa yang ada di Petang, 5 desa sudah
dikembangkan menjadi desa wisata berdasarkan Peraturan Bupati Badung Nomor 47
Tahun 2010 tentang Penetapan Kawasan Desa Wisata di Kabupaten Badung.
Dengan adanya desa
wisata di Petang diharapkan mampu meningkatkan kunjungan para wisatawan ke
Badung pada khususnya dan Bali pada umumnya, dan nantinya diharapkan akan mampu
meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Adapun desa wisata yang ada di
Kecamatan Petang yakni sebagai berikut.
1. Desa Pangsan
Desa Wisata Pangsan
menawarkan keunikan tradisinya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi turis.
Di desa wisata ini wisatawan dapat melihat, mempelajari, ikut merasakan
bagaimana masyarakat melaksanakan beberapa upacara adat seperti Upacara Lampad
(sebuah nasi yang berisikan bahan-bahan vegetarian yang dipersembahkan pada
saat hari purnama di Pura Penataran Agung), Upacara Ngenar (upacara menanak
bubur oleh anak-anak yang masih berusia 9 sampai 10 tahun di Pura Puseh
Pingit), Upacara Dahe Teruna (upacara bagi anak yang akan mulai beranjak
dewasa), dan Tradisi Nyerahane Saye (upacara serah terima petugas pembantu
kelihan). Selain menawarkan keunikan tradisinya, desa wisata Pangsan juga
memiliki tempat wisata alam yang sangat keren. Di sini wisatawan bisa bermain arung
jeram di sungai Ayung, trekking dan cycling yang sangat menarik menyusuri alam
pedesaan yang asri.
2. Desa Petang
Desa Petang memiliki
pemandangan alam yang indah, arung jeram, kawasan luar Pura Pucak Tedung, dan
air terjun Nungnung. Desa Petang juga terkenal dengan wisata agronya, serta
atraksi trakking yang sangat asri di tengah perkebunan yang melewati jalur –
jalur wisata sejarah hingga ke pura puncak Tedung.
3. Desa Pelaga
Desa Wisata Pelaga
terkenal dengan agrowisatanya yang sering disebut sebagai Bagus Agro Pelaga. Di
sini wisatawan bisa beriteraksi langsung dengan para petani dalam mengolah
perkebunannya, mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan hingga pemetikan.
Berbagai macam tanaman ada disini, mulai dari aneka bunga, sayur-sayuran dan
buah buahan. Kawasan ini juga mempunyai pemandangan yang indah dan alami dengan
udara pegunungan yang menyegarkan. Selain perkebunan yang menjadi daya tarik,
kawasan pucak Mangu juga sebagai jalur trakking yang sangat populer dikalangan
wisatawan, karena keindahan alamnya yang masih hijau. Di desa ini juga terdapat
sebuah jembatan Tukad Bangkung, yang digadang-gadang sebagai jembatan tertinggi
di Asia Tengara.
4. Desa Belok
Desa Belok mempunyai
pemandangan alam yang sangat mempesona, perkebunan kopi dan bunga. Masyarakat
menjadikan sawah mereka kebun bunga gumitir yang tak hanya untuk dipanen dan
dijual hasilnya untuk kebutuhan sesajen dan hiasan tetapi juga menjadi daya
tarik wisata. Kopi dari Desa Belok ternyata memiliki kualitas yang tak kalah
dengan hasil produksi dari daerah lain. Terbukti hasil produksi petani setempat
telah merambah pasar dunia.
5. Desa Carang Sari
Di Desa Carangsari
terdapat monumen pahlawan I Gusti Ngurah Rai yang menjadi destinasi wisata.
Monumen ini dibuat untuk mengenang jasa kepahlawanan beliau dalam membela tanah
air ini dalam mengusir penjajah. Selain monumen, di desa ini juga terdapat
atraksi berwisata naik gajah sumatra dengan melewati hutan, sawah, dan alam
yang asri. Di sini pengunjung juga bisa melihat gajah mandi pada pagi dan sore
hari yang ditemani oleh pawang gajah. Bagi yang suka dengan wisata arung jeram,
di desa ini juga menyediakan jasa rafting di Sungai Ayung.
Ternyata kecamatan
Petang memiliki potensi wisata yang mampu menjadi magnet untuk meningkatkan
kunjungan para turis ke Bali. Semoga ini dapat dijadikan rujukan dalam mencari
desa wisata yang unik di kecamatan Petang.
Sumber gambar:
https://www.flickr.com/photos/sakeeb/3788913526