Kabupaten Badung di dalam mengembangkan
pembangunan kepariwisataannya telah merencanakan dan melaksanakan gagasan
tentang Desa Wisata melalui Peraturan Bupati Badung Nomor 47 Tahun 2010 tentang
Penetapan Kawasan Desa Wisata di Kabupaten Badung. Sejak tahun 2010, Kabupaten
Badung telah memiliki 11 Desa Wisata, salah satunya adalah Desa Wisata Pangsan
yang berada di Kecamatan Petang.
Perlu diketahui bahwa Desa Pangsan terbagi
menjadi lima banjar adat yakni Banjar Adat Sekarmukti, Pundung, Kasianan, Tengah dan Dalem. Selain
terbagi menjadi beberapa desa adat, Desa Pangsan juga terbagi menjadi empat
banjar dinas yakni Banjar Dinas Sekarmukti, Banjar Dinas Pundung, Banjar Dinas
Kasianan, dan Banjar Dinas Pangsan.
Sebagai desa wisata, desa Pangsan memiliki
daya tarik wisata yang mampu menarik kunjungan wisatawan. Adapun aktivitas yang
mungkin bisa dilakukan di Desa Wisata Pangsan yakni sebagai berikut.
1. Wisata Tracking
Desa wisata pangsan memiliki bentang alam dengan
panorama yang sangat indah. Cara untuk menikmati keindahan alam desa Pangsan
dapat dilakukan dengan berwisata tracking. Selama kegiatan trekking para
wisatawan akan ditemani oleh pemandu yang berpengalaman dari warga desa Pangsan.
Para pengunjung akan diajak untuk mengelilingi keindahan desa pangsan. Mulai
dari menikmai buah yang langsung dipetik dari pohonnya, seperti buah kako dan
buah salak. Selama melakukan perjalan, wisatawan akan dikenalkan dengan
jenis-jenis tanaman yang menjadi komoditi pertanian desa pangsan. Pemandangan
sepanjang tracking di desa pangsan akan sangat memukau dan menyejukkan
wisatawan.
2. Wisata Rafting
Selain menawarkan pesona keindahan alam
pedesaan yang asri nan hijau, Desa Pangsan juga menawarkan wisata petualangan yang
memadukan unsur olahraga, rekreasi, petualangan, dan edukasi yang mampu memacu
adrenalin para wisatawan yakni wisata rafting atau arung jeram. Kegiatan arung
jeram di desa Pangsan dilakukan di Sungai Ayung yang terletak di sebelah timur desa
ini. Selama kegiatan rafting para wisatawan akan menyusuri jernihnya aliran
sungai Ayung yang panjangnya mencapai 68,5 km. Tidak hanya itu saja, para
wisatawan akan disajikan panorama alam yang indah sepanjang mengarungi sungai.
3. Wisata Cycling
Menikmati panorama alam pedesaan di Desa
Pangsan tidak hanya bisa dilakukan dengan kegiatan tracking, tetapi bisa juga
dilakukan dengan wisata cycling atau wisata bersepeda. Selama kegiatan cycling
para wisatawan akan ditemani oleh seorang tutor yang akan memandu para
wisatawan untuk berkeliling di sepanjang Desa Pangsan. Rute wisata cycling
biasanya melalui Desa Wisata Pangsan. Pemandangan yang disuguhkan sepanjang
Desa Wisata Pangsan seperti area persawahan, perkebunan bunga pacah air yang
warna warni, perkampungan penduduk, perkebunan palawija, kegiatan upacara, dan
kegiatan tradisional lainnya yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Pangsan.
4. Wisata Budaya
Tidak hanya disuguhkan dengan bentang alam yang indah
yang menjadi daya tarik bagi wisatawan, desa Pangsan juga menyuguhkan wisata
budaya yang menjadi nilai plus dari desa wisata ini. Pada hari-hari tertentu, para
wisatawan bisa melihat secara langsung tradisi dan budaya yang dilakukan oleh
warga desa Pangsan. Desa wisata Pangsan memiliki keunikan budaya yang tidak
akan ditemukan di daerah lainnya di Bali . Di sini ada tradisi membuat bubur
yang disebut dengan upacara Ngenar. Uniknya, pembuatan bubur ini dilakukan oleh
anak-anak yang masih berusia 9 sampai 10 tahun di Pura Puseh Pingit. Upacara
ini dilakukan 15 hari sebelum hari raya Galungan. Ada juga upacara untuk remaja
yang akan menginjak dewasa yang disebut dengan upacara Dahe Teruna.
Selain itu, ada juga tradisi Tradisi Nyerahane Saye yakni
proses serah terima pembantu kelian yang dilakukan di Pura Puseh Pingit dengan
Upacara “Malang”. Upacara Malang terdiri dari memasak ayam dengan cara direbus
yang diolah dengan kelapa yang sudah diparut sebelumnya, lalu ditambahkan
dengan gula bali manis serta bumbu-bumbu yang lainnya. Tradisi unik lainnya
yang ada di desa Pangsan adalah Tradisi Urak. Tradisi Urak adalah tradisi yang
melakukan upacara di Pura Pucak Manik dan Pempatan Desa (Catus Patha Desa) oleh
setiap pengayah (keluarga) yang dilakukan secara bergilur setiap hari dengan
menggunakan simbolik bumbu sebagai serah terima. Untuk melihat uniknya tradisi
dan budaya tersebut para wisatawan bisa mengunjungi Banjar Sekar Mukti.
Referensi dan sumber gambar:
https://pangsanbaliblog.wordpress.com/
http://blog.isi-dps.ac.id/destapratama/banjar-sekarmuktipundung
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Ayung_River_Rafting.jpg