free counter with statistics Menikmati Minuman Khas Bali Saat Hujan
T12/25/2019

Menikmati Minuman Khas Bali Saat Hujan


Jika berlibur atau kebetulan tinggal di Bali, pada bulan Januari hingga Februari biasanya wisatawan akan dihadapkan dengan musim hujan. Badan akan merasa dingin terkadang juga bisa terkena filek atau flu, karena hawa udara ketika hujan menjadi dingin. Perlu minuman yang mampu menghangatkan tubuh ketika musim hujan.
Menikmati Minuman Khas Bali Saat Hujan
Minuman khas Bali

Menikmati minuman khas Bali saat hujan mungkin menjadi salah satu pilihan yang sangat tepat lho. Berlibur di Bali sambil menikmati minuman khas yang jarang ditemukan di tempat lain tentu akan menjadi pengalaman liburan yang sangat asik dan berkesan. Berikut minuman khas Bali yang bisa dicoba sensasinya ketika diminum pada musim penghujan.

1. Teh Jahe
Pada musim hujan tubuh kita rentan mengalami flu. Minum teh jahe hangat dapat membantu kekebalan tubuh dari serangan filek atau flu. Tidak hanya untuk penderita flu atau filek saja lho, teh jahe juga sangat tepat diminum ketika musim hujan untuk menghangatkan tubuh.

Di Bali minuman teh jahe ini digunakan sebagai minuman selamat datang di spa-spa. Kalau kebetulan berlibur ke Bali pada musim hujan, silahkan coba sensasinya meminum teh jahe ini yang tentu berbeda dari teh jahe yang dibuat di rumah.

2. Kopi Bali
Minuman Khas Bali saat hujan berikutnya adalah Kopi Bali. Berbeda dari produk kopi pada umumnya, kopi Bali merupakan produk kopi olahan rumah yang diproses secara tradisional dengan proses penyangraian masih menggunakan kayu bakar. Tentu kopi bali memiliki aroma khas dan istimewa.

Pada umumnya kopi Bali disajikan dengan menggunakan air yang mendidih, sehingga minuman khas Bali ini sangat tepat dimimun pada musim hujan untuk menghangatkan tubuh. Apalagi minuman ini konsentrasi antioksidan yang tinggi dan mengandung kafein yang mampu memberi banyak energi dan membantu kita tetap terjaga ketika merasa lelah.

3. Brem
Ketika musim dingin, orang-orang di negara Barat biasanya menghangatkan tubuhnya dengan minuman beralkohol. Di Bali tidak mengenal musim dingin, hawa dingin di bali biasanya pada musim penghujan. Nah minuman beralkohol khas Bali yang sangat cocok diminum ketika musim hujan adalah Brem.

Minuman khas Bali yang bernama Brem ini terbuat dari hasil fermentasi ketan hitam dan ketan putih. Dalam proses pembuatannya, beras ketan difermentasi dengan ragi tape. Campuran ini kemudian disimpan selama kurang lebih lima hari hingga berubah bentuk menjadi tape dan mengeluarkan cairan. Nah cairan tape inilah yang disebut dengan brem. Untuk meningkatkan kadar alkohol di dalamnya, brem kemudian disimpan lagi selama 6 hingga 8 bulan.

Pada awalnya minuman khas Bali yang satu ini dibuat hanya untuk kegiatan ritual adat dan keagamaan. Namun seiring perkembangan waktu dan banyak peminatnya, kini minuman ini menjadi welcome drink bagi para wisatawan.

Minuman hasil fermentasi dari beras ketan ini biasa ditemukan di Sanur, yang dikenal sebagai sentra industri brem Bali. Tidak hanya di Sanur, minuman khas Bali ini dapat dengan mudah kita temukan di tempat wisata Jatiluwih, yang terkenal sebagai sentra penghasil beras di Bali.