free counter with statistics Inilah 3 Gendre Tari Bali Yang Telah Diakui Mancanegara
T7/27/2022

Inilah 3 Gendre Tari Bali Yang Telah Diakui Mancanegara

Sebelumnya dunia sudah mengakui keris, wayang, dan batik sebagai warisan budaya dunia. Sekarang menyusul tarian dari Pulau Dewata yang menjadi warisan budaya dunia. Ada 9 tari Bali yang diakui sebagai warisan budaya dunia yang ditetapkan oleh Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada 2 Desember 2015 di Windhoek, Namibia. Kesembilan tari Bali tersebut terdiri dari tari 3 jenis gendre yakni:

 

1.  Tari Wali

Tari wali atau disebut juga tari sakral yang ditarikan pada setiap kegiatan upacara adat dan agama Hindu di Bali. Di Pura, tarian ini dipentaskan di area terdalam pura (Jeroan). Adapun tari wali yang diakui oleh UNESCO yakni:

 

a. Tari Rejang Dewa

Merupakan sebuah tarian sakral untuk melengkapi sebuah upacara suci yang ditarikan khusus oleh perempuan secara berkelompok. Gerakan tarian ini sangat sederhana namun progresif dan lincah.

 

b. Tari Sanghyang Dedari

Merupakan salah satu tarian sakral yang berfungsi sebagai pelengkap upacara suci dan ini biasanya diadakan untuk memohon keselamatan dari bencana atau wabah penyakit yang menyerang suatu desa. Tarian ini dilakukan oleh sepasang gadis yang belum akil balig yang sebelumnya diupacarai terlebih dahulu untuk memohon datangnya sang bidadari ke dalam badan kasar mereka.

 

c. Tari Baris Upacara

merupakan sebuah tarian sakral yang menggambarkan ketangkasan pasukan prajurit. Tari baris upacara merupakan tarian dibawakan oleh pria secara berkelompok dengan gerakan yang lincah, lugas dan dinamis.

 

2. Tari Bebali

Genre tarian ini banyak dipentaskan tepatnya di tengah halaman pura. Tari ini tidak boleh sembarang dimainkan karena ada unsur sakral di dalamnya. Namun meski demikian tarian ini tetap menghibur baik bagi masyarakat lokal maupun turis. Adapun jenis tari Bebali yang diakui oleh UNESCO yakni:

 

a. Tari Gambuh

Sendratari Gambuh merupakan dramatari Bali yang tertua dan dianggap paling tinggi mutunya dan juga paling kaya akan gerak-gerak tari, sehingga dianggap sebagai sumber segala jenis tari klasik Bali. Tari yang bersumber dari cerita Panji ini dipentaskan dalam upacara-upacara di Pura, upacara perkawinan keluarga bangsawan, upacara ngaben, dan lain sebagainya. Musik, literatur dan kosakata yang digunakan dalam tarian ini diturunkan dari periode Majapahit di Pulau Jawa.

 

b. Sendratari Wayang Wong

Wayang Wong pada dasarnya adalah seni pertunjukan topeng dan perwayangan dengan pelaku-pelaku manusia atau orang (wong). Kesenian ini menggabungkan tarian, drama epik, dan musik. Wayang wong biasanya ditampilkan di pura pada saat hari-hari besar dan upacara.

 

c. Tari Topeng Sidakarya

Tarian ini ditarikan untuk pelengkap dari ritual keagamaan dalam pencapaian kesempurnaan suksesnya sebuah acara suci (yadnya). Tarian ini ditarikan oleh laki-laki dengan ciri-ciri topeng berwarna putih, mata sipit, gigi tonjos, wajah setengah manusia setengah demanik, rambut panjang sebahu, dan memakai krudung merajah.

 

Inilah 3 Gendre Tari Bali Yang Telah Diakui Mancanegara
Tari Topeng Sidakarya

3. Tari Balih-balihan

Jenis tarian ini tidak memasukkan unsur agama di dalamnya dan cenderung menonjolkan aspek menghibur. Kalau di area Pura, tarian ini umumnya dipentaskan di panggung atau gedung (wantilan), area terluar pura (Jaba). Adapun jenis tari balih-balihan yang sudah diakui Unesco yakni:

 

a.  Tari Legong Kraton

Tari Legong Kraton merupakan sekelompok tarian klasik Bali yang memakai karakter tari putri halus, dimana gerak tarinya didominasi oleh gerakan yang lemah gemulai, anggun dan lembut.

 

b. Tari Barong Ket Kuntisraya

Merupakan tari jenis Barong yang paling banyak terdapat di Pulau Bali dan paling sering dipentaskan serta memiliki pebendaharaan gerak tari yang lengkap. Tari ini melukiskan tentang pertarungan kebajikan dan keburukan yang merupakan paduan yang selalu berlawanan. Dilansir dari suarabali.com, Barong Ket dengan lakon Kunti Sraya diciptakan pada tahun 1948 oleh Ida Cokorda Oka, I Wayan Geria dan I Made Kredek.

 

c. Tari Joged Bumbung

Merupakan tari pergaulan yang sangat populer di Bali. Tari ini memiliki pola gerak yang agak bebas, lincah dan dinamis. Biasanya dipentaskan pada musim sehabis panen, hari raya, dan hari penting lainnya. Tari joged Bumbung ini merupakan tarian berpasangan, laki-laki dan perempuan dengan mengundang partisipasi penonton. Tari joged yang diiringi dengan gamelan tingklik bambu yang disebut Grantang ataupun Jegog.