free counter with statistics Tempat Wisata Patung Dewa Ruci Simpang Siur Kuta Bali
T11/04/2016

Tempat Wisata Patung Dewa Ruci Simpang Siur Kuta Bali

Dewa Ruci merupakan nama dewa mini (kecil) yang dijumpai oleh Raden Bima dalam sebuah petualangan mencari air kehidupan. Kisah Dewa Ruci menggambarkan sebuah kepatuhan seorang murid kepada guru, kemandirian dalam bertindak, dan perjuangan keras untuk mencapai sesuatu. Sehingga kisah ini banyak diabadikan dalam bentuk patung seperti yang terdapat di Simpang Siur, Kuta, Bali.

Jika Anda ingin berliburan ke Tanah Lot dari Bandara Ngurah Rai melalui Jalan By Pass Ngurah Rai pasti akan menemukan sebuah patung tinggi besar di sebelah kanan underpas Simpang Siur. Ya itu patung Dewa Ruci namanya. Patung Dewa Ruci yang terletak di lintas persimpangan Nusa Dua, bandara ke Tanah Lot dan Sanur ke Kuta. Karena sebagai persimpangan berbagai arus kendaraan menyebabkan tempat selalu padat akan kendaraan baik kendaraan umum maupun pribadi, sehingga banyak yang menyebut tempat ini dengan nama “Simpang Siur”. Patung ini juga sering muncul di film-film FTV yang mengambil lokasi shoting di pulau Bali.
Patung Dewa Ruci di Simpang Siur
Patung Dewa Ruci di Simpang Siur, Kuta


Patung Dewa Ruci ini dibangun tahun 1996 oleh pematung putra Bali yang bernama I Wayan Winten. Patung ini mengisahkan perjalanan Raden Bima (putra kedua Dewi Kunti dalam kisah Mahabharata) untuk mengambil air kehidupan. Raden Bima dikisahkan sebagai orang yang jujur, polos, pemberani, kuat, setia kawan dan cenderung lugu. Sifat kepolosan dan setia kawan ini dimanfaatkan oleh saudara sepupunya (Kurawa) yang iri dengan kekuatan Bima dan akan menjadi batu sandungan dalam merebut tahta kerajaan Astinapura. Kurawa berinisiatif untuk melenyapkan Bima dengan berbagai cara, yang salah satunya melalui gurunya Raden Bima yakni Bhagawan Drona. Sang guru menyuruh Raden Bima untuk mencari air kehidupan yang terletak di dasar laut dan mustahil bisa ditemukan. Setelah melakukan perjalanan akhirnya Raden Bima sampai di tempat yang dituju. Ketika akan masuk ke laut datang seekor naga raksasa yang bernama “Naga Neburwana (Naga Baruna)” dan naga tersebut berhasil dikalahkannya.

Setelah mengalahkan naga raksasa itu, kemudian Bima bertemu dengan makhluk kecil serupa dirinya yang bernama Dewa Ruci, walaupun kecil yang membuat aneh dan mengagungkan ternyata Raden Bima bisa masuk ke telinga Dewa Ruci dan menemukan tempat yang damai, nyaman dan berharap tetap tinggal di sini. Kemudian Dewa Ruci menjelaskan makna dari apa yang dilihatnya, dan hanya boleh tinggal di sana setelah berada di dunia lain (kematiannya) dan sekarang dia harus kembali ke dunia melanjutkan kehidupannya.

Pada Patung Dewa Ruci diambil pada bagian kisah di mana Raden Bima bertarung dengan sengit melawan naga raksasa yang melilit badannya seperti yang terdapat di Simpang Siur, Kuta. Adapun bagian-bagian patung Dewa Ruci yakni Sang Hyang Acintya (figur Dewa Ruci) yang terdapat diujung lidah naga, patung manusia (Raden Bima) yang sedang mencekik leher Naga Baruna yang melilit badannya, kemudian Naga Baruna yang sedang marah, paling bawah adalah gelombang air (samudra) dan dikelilingi kolam air mancur yang melambangkan riuhnya samudra saat pertempuran antara sang Naga Baruna melawan Raden Bima.

Patung Dewa Ruci tidak hanya terdapat di Simpang Siur tetapi juga terdapat di tempat lain seperti di kawasan BTDC Nusa Dua dan Taman Kota Pecangakan Negara. Patung Dewa Ruci di kawasan BTDC akan Anda jumpai jika ingin mengunjungi tempat wisata pantai Mengiat atau tempat wisata pantai Geger melalui kawasan BTDC Nusa Dua. Sedangkan Patung Dewa Ruci yang ada di Taman Kota Pecangakan Negara dapat dengan mudah kita lihat karena berada pinggir jalan jurusan Gilimanuk – Denpasar, tepatnya berada di depan kantor Bupati Jembrana atau di sebelah barat Pura Jagatnata Kota Negara.
Patung Dewa Ruci di kawasan BTDC Nusa Dua
Patung Dewa Ruci di kawasan BTDC Nusa Dua
Patung Dewa Ruci di Taman Kota Pecangakan
Patung Dewa Ruci di Taman Kota Pecangakan, Negara

Semenjak dibangunnya underpass di Simpang Siur, pantung Dewa Ruci sekarang dipercantik dengan dibuat taman-taman sehingga kelihatan lebih asri. Walaupun patung dewa ruci sudah dipercantik dan ada trotoar untuk pejalan kaki, namun pengunjungnya tidak seramai di Patung Kuda (Satrya Gatotkaca) di Tuban. Justru di taman Patung Dewa Ruci jarang terlihat wisatawan yang nongkrong-nongkrong di sana.