Postingan 33
Diorama Di Museum Bajra Sandi Bagian 4 ini merupakan lanjutan dari 33 Diorama Di Museum Bajra Sandi Bagian 3.
Oke langsung saja ke intinya.

25. Menyebarluaskan
Berita Proklamasi tahun 1945
Dalam dioarama ke 25 ini menceritakan Mr. Puja
berdiri menyerahkan surat mandat kepada Menseibu (penguasa Jepang). Pada saat
itu juga dilakukan pengibaran bendera merah putih. Menindaklanjuti kemerdekaan
Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta
di Jakarta, kemudian Mr. I Gusti Ketut Pudja datang dari Jakarta yang mendapat
mandat sebagai Gubernur Provinsi Sunda Kecil, secara resmi menyampaikan berita
kemerdekaan ini ke seluruh plosok desa di Bali melalui organisasi-organisasi
pemuda yang sudah terbentuk. Selain itu, beliau menerima penyerahan mandat dari
Menseibu (penguasa Jepang) di kota Singaraja dan pada saat itu juga dilakukan
pengibaran Bendera Sang Saja Merah Putih menggantikan Bendera Hinomaru.
26. Pusat
Komando Pemuda Republik Indonesia (PRI) pada September 1945
Pada diorama ini menceritakan para pemuda
bersemangat memekikan salam merdeka dan ada juga yang mengibarkan bendera merah
putih. Setelah rakyat Bali mengetahui Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui
berita proklamasi yang di bawa oleh Mr. I Gusti Ketut Pudja, maka dibentuklah
badan-badan perjuangan yang dimotori para pemuda pelajar yang bermarkas di
gedung sebelah selatan Alun-Alun Puputan Badung dengan namaPusat Komando PRI
yang kini menjadi kodim 1611 Badung. Dari gedung inilah semua kegiatan
perjuangan dikendalikan untuk menghadapi segala kemungkinan, khususnya
kedatangan Belanda yang membonceng tentara Sekutu.
27. Peristiwa
Bendera Di Pelabuhan Buleleng pada 27 oktober 1945
Diorama ini menceritakan terjadi peristiwa tembak
menembak antara tentara belanda dari atas kapal Abraham Grijn dengan para pemuda
di Pelabuhan Buleleng dan pada peristiwa ini pemuda I Ketut Merta gugur sebagai
kusuma bangsa. Peristiwa ini terjadi karena pasukan Belanda merampok logistik
di gudang pelabuhan dan mengibarkan bendera Belanda di kantor Bea Cukai. Akibat
peristiwa ini pasukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) melakukan perang Grilya dan
terjadi tembak-menembak dengan tentara Belanda yang ada di atas kapal tersebut.
28. Pertempuran
Laut Di Selat Bali 1946
Diorama ini mencerittakan pada tanggal 4 April
1946 sekitar jam 8 malam terjadi pertempuran di Selat Bali antara pasukan
pemuda di bawah pimpinan Kapten Markadi melawan kapal patroli Belanda. Kapten Markadi
membantu perjuangan di sunda kecil berangkat dari Pelabuhan Banyuwangi dengan
16 perahu dan 160 orang pasukan. Di pagi harinya mereka di kejar oleh motor
boat Belanda kemudian karena terdesak terjadilah pertempuran laut di selat
Bali.

29. Serangan
Umum Terhadap Tangsi Nica 1946
Dalam diorama ini menceritakan penyerbuan terhadap
tangsi NICA yang berada di Tangsi Kayumas Kota Denpasar. Salah seorang perwira
Ida Bagus Japa gugur dalam peritiwa tersebut. Peristiwa ini diawali pada tanggal
18 April 1946 di Pagutan diadakan rapat untuk merancang serangan terhadap
tangsi NICA di kayumas, Kreneng dan Satria. Penyerangan dipimpin oleh Mayor
Sugianyar dan dilaksanakan pada malam hari bulan mati. Tangsi Kayumas diserbu
dipimpin oleh Ida Bagus Japa dari timur dan utara. Namun dalam pertempuran itu
Ida Bagus Japa gugur. Kemudian pasukan pemuda mundur kearah timur menuju Tegeh kori
dan Penatih.
30.
Pembentukan Dewan Perjuangan Rakyat Indonesia Sunda Kecil 1946
Dalam diorama ini menceritakan pada tanggal 16
April 1946 di rumah I Dewa Nyoman Jehen di Munduk Malang diadakan rapat untuk
pembentukan DPRI Sunda Kecil di bawah pimpinan I Gusti Ngurah Rai.
31. Pertempuran
Tanah Aron 1946
Dalam diorama ini menceritakan pertempuran yang sangat
hebat terjadi di Tanah Aron yang terletak di lereng Gunung Agung melawan
pasukan NICA. Dalam peristiwa ini pasukan yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai
semuanya selamat sedangkan dari pihak NICA banyak serdadunya yang terbunuh.
32. Pertempuran
Marga 1946
Diorama ini menceritakan pertempuran besar yang
terjadi antara pasukan Ciung Wanara yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai
melawan tentara Belanda pada tanggal 20 November 1946. Pada peritiwa tersebut I
Gusti Ngurah Rai gugur bersama seluruh pasukannya, sehingga perang ini dikenal
dengan nama “Puputan Margarana”

33.
Bali Dalam Mengisi Kemerdekaan 1950 – 1975
Dalam diorama yang terakhir ini menceritakan
pembangunan daerah Bali yang berlandaskan kebudayaan yang dijiwai oleh agama
Hindu yang mengutamakan di bidang pariwisata, kebudayaan (Taman Werdi Budaya),
Pendidikan (Kampus Universitas Udayana) dan pertanian.
Nah demikian 33 Diorama Di Museum Bajra Sandi Bagian 4. Mohon maaf jika ada kata atau penulisan yang salah dalam postingan ini. Semoga dengan mengetahui diorama ini kita mampu menjadi orang yang gigih memperjuangkan bangsa kita menjadi lebih baik.