Manusia pada dasarnya ingin hidup damai.
Kedamaian itu akan tercapai jika manusia mampu hidup secara berdampingan dan
harmonis dengan sesama mahluk hidup di muka bumi ini. Untuk itu manusia
berusaha dengan segala cara agar kedamaian itu tercipta dan terpelihara dengan
baik, sehingga memunculkan tokoh-tokoh yang menentang kekerasan di muka bumi
seperti Mahatma Gandhi, Nelson Mandela, Soekarno, dan tokoh-tokoh lainnya di
dunia.
Untuk mengenang jasa-jasa para tokoh “pemburu”
kedamaian (anti kekerasan) dan perdamaian yang mereka perjuangkan tetap terpelihara
maka dibuatlah Gong Perdamaian Dunia. Dengan adanya Gong Perdamaian Dunia, diharapkan
mampu menyadarkan umat manusai bahwa perdamaian dan kebersamaan itu sangat
penting tanpa membedakan ras, suku, bangsa, idiologi, ataupun sekat-sekat
pemisah lainya.
Gong Perdamaian Dunia ini dibuat pada akhir tahun
2002 oleh Djuyoto Suntani sebagai presiden komite perdamaian dunia, Gde
Sumarjaya Linggih sebagai anggota DPR-RI, dan beberapa tokoh nasional lain
seperti Esy Darmadi, Lius Sungkharisma, dan lain-lain. Gong Perdamaian Dunia ini
ditabuh untuk pertama kalinya oleh Presiden RI Megawati Soekarnoputri dan Wakil
Presiden RI Hamzah Haz tepat pada pukul 00.00 WITA tanggal 31 Desember 2002 di
Bali.
Jika kita lihat lebih dekat Gong Perdamaian
Dunia ini, maka akan terdapat banyak simbol dan tiap simbol memiliki makna
tersendiri. Tepat ditengah-tengah lingkaran gong terdapat sebuah peta permukaan
bumi, ini bermakna bahwa perdamaian harus terjadi di muka bumi ini. Lingkaran
kedua terdapat lambang 10 agama besar di dunia. Lingkaran ketiga terdapat
tulisan berbahasa inggris “World Peace
Gong” dan berbahasa Indonesia “Gong Perdamaian Dunia”. Di antara tulisan
berbahasa Ingris dan Indoensia terdapat sebuah bunga sebagai pemisah. Gambar bunga
merupakan lambang keindahan, kebahagian serta perdamaian. Pada bagian lingkaran
terluar terdapat gambar 202 bendera dari 202 negara. Gong Perdamaian Duna ini
merupakan gong perdamaian terbesar di dunia dengan diameter gong mencapai 5
meter yang terbuat dari lima unsur logam, yaitu Emas, Perak, Perunggu, Besi,
dan Timah. Kelima unsur logam ini dikenal dengan nama Panca Datu yang melambangkan
lima benua.
Sekarang gong itu diletakan di Taman Shanti
Buana dan menjadi monumen yang bernama Monumen Gong Perdamaian Dunia. Di
monumen ini juga terdapat patung tokoh-tokoh dunia yang telah berjasa
memperjuangkan perdamaian dunia, seperti Soekarno, Mikhail Gorbachev, Willy Brandt,
Mother Teresa of Calcutta, Marti Ahtisaari, Kofi Annan, dan Barrack Obama. Taman
Shanti Buana ini berada di tengah-tengah Desa Budaya Kertalangu. Tidak jauh
dari monumen ini terdapat areal persawahan yang luas dan hijau. Di sini juga terdapat
area jogging track yang panjangnya
mencapai 4 km yang melewati area persawahan. Banyak wisatawan yang datang
berkunjung ke monumen ini sambil menikmati suasana alam desa ini bersama
keluarga dan teman. Tempat ini sekarang menjadi tempat wisata yang menarik dan layak untuk dikunjungi jika Anda berlibur ke Pulau Bali.
Letak dan Cara Akses Monumen Gong Perdamaian Dunia
Tempat wisata Monumen Gong Perdamaian Dunia
berada di Jalan By Pass Ngurah Rai 88X, Desa Kertalangu, Kesiman, Denpasar, Bali,
Indonesia. Dari pusat Kota Denpasar hanya berjarak 9 km dan dari Bandara Ngurah
Rai hanya berjarak 21,4 km atau dengan waktu tempuh 34 menit dengan kendaraan
bermotor. Adapun rute perjalanan terdekat yang bisa anda lalui sebagai berikut.
Dari Bandara Ngurah Rai arahkan kendaraan Anda menuju jalan Tol Bali Mandara kemudian
ke Jalan By Pass Ngurah Rai ke timur hingga ke Patung Titi Banda. Dari patung
ini jalan yang anda lalui merupakan jalan satu jalur, oleh karena itu kira-kira
1 km dari patung ini ke utara kemudian memutar arah. Kira-kira 170 m dari tanda
U turn tersebut, akan menemukan plang “Desa Budaya Kertalangu”, dengan belok
kiri dan memasuki jalan tersebut Anda sudah sampai di Monumen Gong Perdamaian
Dunia.
Adapun objek wisata yang dekat dengan Monumen
Gong Perdamaian Dunia Kertalangu yakni Monumen Bajra Sandhi, Monumen Puputan Badung, Patung Titi Banda, Pantai Padang Galak, Pantai Tangtu, Pantai Biaung, Pantai Lembeng, Pantai Gumicik, dan
Pantai di kawasan Sanur.