Ubud sudah populer di kalangan wisatawan asing
terutama wisatawan barat sejak awal tahun 1930an, karena kemampuan dari raja Ubud
dalam menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Belanda, sehingga wisatawan asing
dengan mudah mengetahui budaya Bali dan memperkenalkannya ke luar negeri.
Selain itu, Raja Sukawati yang merupakan kakak dari Raja Ubud mengundang
seniman lukis Walter Spiers ke Ubud untuk tinggal dan melukis di Ubud. Melalui
lukisan-lukisan beliau ini yang sebagian besar mengambarkan tentang kehidupan
di Ubud, sehingga Ubud mulai terkenal ke mancanegara, karena beberapa
lukisan-lukisannya dipameran ke luar negeri.
Bahkan film Holywood yang berjudul Eat Pray
Love yang dibintangi oleh aktris Julia Roberts melakukan shoting di tempat wisata Ubud sehingga menjadikan Ubud menjadi salah satu objek wisata populer di Bali. Di
dalam film tersebut mengisahkan perjalanan sang bintang film yang ingin
menemukan kebahagiaan. Ia pergi Italia untuk menikmati makanan (eat), lalu ke India untuk melakukan yoga
dan berbagai kegiatan spiritual (pray),
terakhir dia pergi ke Bali (salah satunya ke Ubud) yang akhirnya menemukan
cintanya (love). Dengan adanya film
ini maka Bali pun kemudian dapat julukan “the
island of love” atau pulau cinta lho.
Seiring perkembangan teknolongi informasi kawasan
Ubud makin terkenal karena banyak pengguna sosial media yang ikut mempopulerkan
Ubud di dunia maya. Di sosial media Instagram kawasan ubud benar-benar populer
lho, jika kita ketik #ubud akan terdapat 3,2 juta kiriman tentang Ubud. Jadi
ubud merupakan kawasan tempat wisata yang Instagramable banget. Salah satu
tempat wisata di Ubud yang Instagramable yakni Bukit Cinta Ubud.
Bukit Cinta Ubud |
Nama lain dari Bukit Cinta Ubud adalah Bukit
Campuhan Ubud karena lokasinya berada di atas Sungai Campuhan Ubud. Tempat
wisata yang populer di Ubud ini menawarkan pemandangan alam yang asri dengan
hamparan rumput ilalang yang menghijau dan memiliki area jogging track yang panjangnya
sekitar 2 km. Jalur jogging trek yang ada di Bukit Cinta Ubud ini dibangun
dengan baik selebar kira-kira 1,5 meter yang sisi kanan dan kirinya dipenuhi
dengan rumput ilalang yang setinggi satu meter yang tumbuh secara alami dengan
luas berhektar-hektar sehingga perbukitan ini tampak menghijau dan asri.
Pengunjung di Bukit Cinta Ubud lebih didominasi oleh kaula muda yang ingin
mengabadikan keindahan bukit ini. Tidak hanya buru oleh wisatawan lokal lho,
Bukit Cinta Ubud ini juga dikunjungi wisatawan asing yang kebetulan berlibur di
kawasan desa wisata Ubud.
Di kawasan ini ada sebuah pura bernama Pura Gunung
Lebah, sehingga kawasan tersebut dikenal juga dengan nama Bukit Gunung Lebah.
Karena di Bukit Cinta Ubud berada di kawasan suci maka dilarang keras melakukan
hal-hal yang terlarang dan peringatan itu sudah terpajang sangat jelas begitu
memasuki kawasan ini. Jika melanggarnya maka akan dikenai sangsi adat yang
sangat berat. Di kawasan bukit campuhan ini tidak terdapat warung yang menjual
makanan dan minuman, jadi disarankan membawa minuman sendiri agar saat
menyusuri kawasan ini tidak kebingungan mencari minuman karena kehausan.
Cara mengakses Bukit Cinta Ubud sangat mudah
sekali apalagi tempat wisata ini sudah populer tentunya jika tersesat dan
menanyakannya pada warga sekitar Ubud akan dengan ramahnya memberikan petunjuk
arah menuju tempat wisata ini. Alamat tepatnya Bukit Cinta Ubud berada di Jalan
Bangkiang Sidem, Ubud. Dari bandara Ngurah Rai akan menempuh jarak sekitar 39,2
km atau dengan waktu tempuh sekitar 1 jam perjalanan, sedangkan dari Kota
Denpasar berjarak sekitar 23,1 km atau dengan waktu tempuh sekitar 38 menit
(versi Google Map). Pertama carilah pusat kota Ubud (sebagai patokan utama
adalah Museum Antonio Blanco di Jalan Raya Ubud), kemudian cari hotel Ibah yang
posisinya di kanan jalan (sebelum jembatan sungai Campuhan), ambil arah menuju
hotel Ibah kemudian beloklah kiri menuju jalan turunan yang akan mengantar para
wisatawan sampai pada parkir di sebuah halaman sekolah SMK. Dari halaman parkir
kita sudah dapat melihat pura Gunung Lebah berdiri di atas sungai Campuhan,
berjalan sekitar 10 meter, sebelah kanan pura terdapat akses masuk menuju ke
objek wisata Bukit Cinta Ubud.
Selain menikmati pesona indahnya Bukit Cinta
Ubud, berlibur ke Ubud bisa juga melihat tingkah lucu para monyet di Monkey
Forest Ubud, memacu adrenalin di Ayung Rafting, melihat keindahan dan keunikan Pura
Taman Saraswati Ubud, melihat keindahan tempat tinggal dari raja Ubud dan
mengenal kebudayaan Bali di Puri Saren Ubud, menikmati kehidupan pedesaan yanga
asri di Banjar Nyuh Kuning, membeli oleh-oleh khas Bali di Pasar Seni Ubud, dan
melihat hasil seni lukis dari beberapa pelukis terkenal di beberapa museum seni di Ubud (Museum Neka, Museum Puri Lukisan, Arma Ubud, Museum Renaisance Antonio
Blanco).
Silahkan baca:
Ingat, selama berwisata ke Bukit Cinta Ubud, sampah pembungkus
makananan dan minuman yang dibawa jangan dibuang secara sembarangan agar tidak
merusak lingkungan di sana. Kalau bukan kita yang merawat lingkungan, siapa
lagi? Jangan lupa juga mengupload hasil jepretan selama berlibur ke Bukit Cinta
Ubud sosial media agar tempat tersebut tambah populer.