Ekowisata dapat diartikan
sebagai perjalanan seorang traveler ke suatu daerah yang bertujuan untuk menikmati
dan mempelajari alam, sejarah dan budaya di suatu daerah tersebut. Selain
berwisata, para traveler tersebut bisa membantu ekonomi masyarakat lokal dan
mendukung pelestarian alam. Jadi jika dilihat dari tujuannya maka ekowisata
berdampak positif terhadap lingkungan dan budaya setempat dan bahkan mampu
meningkatkan pendapatan ekonomi bagi masyarakat setempat.
Karena dampak negarif
terhadap lingkungan yang ditimbulkannya sangat minim, tentu ini membuat
beberapa daerah di belahan Nusantara mencoba mengembangkan desa ekowisata untuk
menarik kunjungan para turis. Selain untuk meningkatkan kunjungan para turis,
desa ekowisata juga diharapkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
setempat. Pulau Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang
mengembangkan konsep desa ekowisata dalam menarik kunjungan para turis. Sebagai
tujuan wisata internasional, Bali sudah mengembangkan desa ekowisata yang
banyak diminati wisatawan asing.
1. Desa Tenganan
Desa tua yang berada di
Bali bagian timur ini memiliki kekayaan budaya berupa tradisi yang tidak
ditemukan di daerah lain di Bali. Keunikan desa Tenganan terdapat pada bangunan
penduduk yang masih traditional, memiliki kain tenun tradisional yang bernama
Kain Tenun Gringsing dan ritual Perang Pandan yang menjadi magnet bagi
wisatawan asing untuk mengunjungi desa kuno ini. Tidak hanya diburu oleh
wisatawan asing lho, wisatawan domestik juga banyak yang mengunjungi desa yang
berada di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali ini. Berkunjung ke sini
serasa mengunjungi sebuah desa tempo dulu yang jauh dari hingar bingar
kehidupan modern.
2. Desa Pelaga
Desa Wisata Pelaga
terkenal dengan agrowisatanya. Uniknya, di sini wisatawan bisa beriteraksi
langsung dengan para petani dalam mengolah perkebunannya, mulai dari
pembibitan, penanaman, perawatan hingga pemetikan. Berbagai macam tanaman ada
di sini, mulai dari aneka bunga, sayur-sayuran dan buah buahan. Bahkan di desa
ini terdapat sentra produksi kopi bali yang sudah terkenal hingga ke luar
negeri. Untuk menarik kunjungan wisatawan ke Desa Pelaga ini pemerintah setempat
bekerja sama dengan instansi terkait mengadakan even tahunan yang bernama Festival
Budaya Pertanian. Kegiatan ini didakan sekitar bulan Juli tiap tahunnya.
Selain itu, kawasan Desa
Pelaga juga mempunyai pemandangan yang indah dan alami dengan udara pegunungan
yang menyegarkan. Selain perkebunan yang menjadi daya tarik, kawasan pucak
Mangu juga sebagai jalur trakking yang sangat populer dikalangan wisatawan,
karena keindahan alamnya yang masih hijau. Di desa ini juga terdapat sebuah
jembatan Tukad Bangkung, yang digadang-gadang sebagai jembatan tertinggi di
Asia Tengara.
3. Desa Sibetan
Tidak hanya memiliki
Desa Tenganan, Kabupaten Karangasem juga memiliki desa ekowisata yang sangat
menarik untuk dikunjungi, yakni Desa Sibetan. Desa ini terkenal sebagai sentra
budidaya salak Bali yang merupakan buah ikonik kabupaten Karangasem dengan rasa
yang manis. Selain menawarkan agrowiata salak Bali, desa Sibetan juga memilki panorama
alam yang sangat ciamik. Desa Sibetan memiliki beberapa bukit yang indah, di
tempat ini wisatawan bisa melakukan aktivitas camping, yoga dan masih banyak
aktivitas outbond yang lain. Dari perbukitan pengunjung bisa melihat indahnya
laut selatan Karangasem, Pelabuhan Teluk Amuk dan bukit-bukit menghijau di
sekitarnya.
4. Desa Pemuteran
Desa Pemuteran berada di
Kabupaten Buleleng yang lokasinya dekat dengan objek wisata Taman Nasional Bali
Barat. Desa yang memiliki garis pantai dan bukit-bukit yang hijau membuatnya
cocok untuk kawasan wisata bahari sekaligus wisata alam di Bali Barat. Desa
yang berada di Kabupaten Buleleng ini menawarkan pesona pantai pasir putih yang
sangat eksotis ditambah keindahan matahari tebenamnya membuat desa ini tambah
terkenal di mancanegara. Selain itu, pantai yang ada di desa ini merupakan spot
snorkeling dan menyelam yang paling populer di Bali Barat, karena terkenal akan
keindahan terumbu karangnya. Tidak hanya menyuguhkan wisata pantai, di desa
Pemuteran juga memiliki objek wisata perbukitan. Spot yang paling populer
melihat keindahan desa ini dari ketinggin adalah Bukit Batu Kursi. Uniknya,
Untuk sampai ke puncak, pengunjung harus menyusuri ribuan anak tangga. Dari
atas ketinggian, panorama biru Teluk Pemuteran terlihat sangat indah.
5. Desa Perancak
Desa Ekowisata Di Bali
berikutnya yang wajib untuk dikunjungi adalah Desa Perancak yang berada di Kabupaten
Jembrana, Bali. Desa di Bali Barat ini menawarkan banyak tempat wisata yang
layak untuk dikunjungi, seperti pantai perancak dengan pohon kelapa yang
melambai-lambai, perancak sunset point yang menjadi incaran turis asing,
sirkuit makepung sebagai tempat diadakannya tradisi makepung tiap tahunnya,
hutan mangrove yang hijau dan asri, pura perancak, dan pelabuhan nelayan
perancak yang unik dengan jukung-jukung nelayan yang bersandar. Sebagian besar
penduduk di desa perancak bekerja sebagai nelayan. Selain itu, kawasan ini juga
memiliki hamparan hutan mangrove yang tumbuh dengan subur dan hijau. Uniknya,
hutan mangrove di sini dimanfaatkan oleh warga setempat untuk diolah menjadi
bahan makanan, jus, sabun dan sarana batik tulis.
6. Desa Nyambu
Desa ekowisata di Bali
yang wajib dikunjungi berikutnya berada di “Bumi Lumbung Beras” yang terkenal
dengan keindahan alam persawahan asri dan membentang hijau berundak-undak. Ada
dua kegiatan utama yang bisa dilakukan oleh wisatawan di Desa Nyambu yakni
wisata susur sawah dan susur budaya. Pada kegiatan susur sawah, pengunjung akan
diajak menyusuri hamparan sawah yang tersusun sejauh dua kilometer. Selain bisa
menikmati pesona keindahan alam persawahan desa, kegiatan susur sawah juga
menambah wawasan tentang tentang struktur persawahan di Bali. Sedangkan untuk
wisata susur budaya, pengunjung akan belajar tentang adat, budaya, dan religi
yang ada di desa nyambu. Selain itu, pengunjung akan diajak menikmati kuliner
khas bali di desa ini.
7. Desa Penglipuran
Desa yang satu ini wajib
untuk dikunjungi ketika berlibur ke Bali, karena keunikan desa ini sudah
terkenal hingga ke luar negeri. Desa Penglipuran memiliki ciri khas tersendiri
dengan bentuk arsitektur bangunan rumah tradisional yang serupa dan tersusun
rapi mulai dari ujung utama desa sampai bagian hilir desa. Yang paling keren, desa
ini mendapat predikat desa terbersih di dunia lho. Selain pesona desa dengan
keunikan bangunannya, di desa ini juga terdapat hutan bambu yang sangat bagus
untuk spot berfoto-foto yang sangat Instagramable banget.
8. Banjar Nyuh Kuning
Liburan ke Ubud tidak
akan asik rasanya kalau belum menikmati suasana desa ubud dan berinteraksi
dengan warganya yang sangat ramah. Salah satu desa di Ubud yang sangat bagus
untuk mengisi liburan adalah Banjar Nyuh Kuning. Di desa ini para wisatawan
bisa menikmati alam Ubud dengan nuansa alam pedesaan dan budaya yang kental.
Rumah-rumah penduduk bisa dijadikan sebagai tempat menginap, berbaur bersama
penduduk lokal serta bisa lebih menyelami budaya setempat. Alamnya tenang,
nyaman dan damai. Wisatawan juga akan disuguhkan dengan kesenian tradisional
bali seperti Tari Kecak Api, Tari Barong dan Keris, Tari Joged dan Frog Dance.
Lokasi tempat wisata ini berada di Banjar Nyuh Kuning, Desa Mas, Kecamatan
Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.
9. Desa Pakudui
Ingin melihat bagaimana
patung garuda di buat? Coba sambangi Desa Ekowisata Pakudui yang berada di Desa
Pakraman Pakudui, Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali.
Desa Pakudui terkenal sebagai sentra pembuat kerajinan Patung Garuda. Tidak mengherankan
jika desa ini oleh wisatawan asing dikenal dengan nama “Garuda Village”.
Kemampuan warga dalam membuat patung garuda didapatkan secara turun-temurun.
Hampir 90% warga di desa ini bekerja sebagai pematung garuda.
10. Desa Jatiluwih
Desa Jatiluwih terkenal
akan keindahan alamnya yang mampu membuat para pelancong akan berdecak kagum,
terutama keindahan sawahnya yang berundak-unda yang sangat luas. Sistem
pengairan sawah yang digunakan di Desa Jatiluwih adalah pengairan Subak, yaitu
sistem irigasi tradisional Bali yang berbasis masyarakat. Selain pemandangan
sawah berteras, wisatawan juga dapat menikmati pemandangan sungai dengan air
terjun Yeh Ho yang mempesona, pura, atau rumah-rumah penduduk yang masih
sederhana. Selain menawarkan pesona keindahan persawahan, pengunjung bisa
melakukan kegiatan treking bersama keluarga maupun teman. Desa wisata ini
bahkan sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia.
Nah itu beberapa desa
ekowisata di Bali yang terkenal dan wajib dikunjungi ketika berlibur di Bali.
Semoga ini dapat dijadikan rujukan dalam mencari tempat wisata di Bali.