free counter with statistics Inilah 20 Monumen Perjuangan Yang Ada Di Bali
T11/15/2018

Inilah 20 Monumen Perjuangan Yang Ada Di Bali


Bali memang terkenal dengan wisata budaya yang sangat unik, bahkan jarang bisa ditemui dibelahan bumi manapun. Tidak hanya budayanya yang menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Bali, melainkan memiliki bentang alam yang sangat indah lho, mulai dari pesona pantai pasir putih yang menyuguhkan panorama sunset atau sunrise, lembah yang hijau dan asri, persawahan yang terassering, dan alam pegunungan dengan perpaduan danaunya akan menyejukan mata memandangnya. Di balik pesona budaya dan bentang alam yang menawan hati, ternyata Bali juga memiliki wisata sejarah yang tidak bisa dilewatkan begitu saja.
Inilah 20 Monumen Perjuangan Yang Ada Di Bali
Monumen Perjuangan di Denpasar

Tempat atau lokasi dari perjuangan rakyat Bali dalam mengusir penjajah dari bumi pertiwi ini kini dapat dijadikan wisata sejarah yang bisa diambil pelajaran bagaimana gigihnya para pejuang kita dalam menciptakan perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan dengan cara mengusir penjajah dari bumi Nusantara ini. Mereka berjuang atas nama Bangsa Indonesia, bukan atas nama pribadi atau golongan. Untuk mengenang gigihnya para pejuang untuk memerdekaan bangsa ini, maka dibangunnya beberapa monumen perjuangan yang sudah tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Bali. Berikut admin rangkum 20 monumen perjuangan yang ada di Bali.

1. Monumen Bajra Sandhi
Di dalam Monumen Bajra Sandhi atau boleh juga dikatakan sebagai museum ini, para pengunjung  akan melihat kehidupan masyarakat Bali dari zaman prasejarah hingga zaman mengisi kemerdekaan yang tertuang dalam 33 diorama. Museum ini memiliki arsitektur yang berbentuk yang unik dan ikonik yakni berbentuk Bajra (genta). Lokasi: Jalan Raya Puputan, Niti Mandala Renon, Denpasar Timur

2. Monumen Mumbul
Jika anda kebetulan berlibur ke bali selatan dan belum sempat datang ke monumen bajra sandi renon, bisa mengunjungi monumen perjuangan rakyat mumbul. Selain sebagai tempat wisata sejarah, monumen ini juga digunakan sebagai tempat foto praweding bagi pasangan yang akan melangsungkan pernikahan, karena monumen ini bentuknya yang sangat indah dan unik. Lokasi: Banjar Mumbul, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali

3. Monumen Nusa Mara
Untuk mengenang perjuangan rakyat Bali mengusir penjajah dari pulau Dewata maka pemerintah membangun monumen Nusa Mara. Di dalam monumen tersebut terdapat tulisan yang berbunyi “MONUMEN TONGGAK SEJARAH PERJUANGAN KEMERDEKAAN RI 2 JUNI 1946”. Lokasi: Banjar Nusa Mara, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali

4. Monumen Tanah Aron
Monumen Tanah Aron berada di kaki Gunung Agung yang dibangun untuk mengenang kegigihan para pejuang Bali yang mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia yang ingin dijajah kembali oleh NICA. Lokasi: Banjar Tanah Aron, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem.

5. Monumen Pendaratan I Gusti Ngurah Rai
Monumen Pendaratan I Gusti Ngurah Rai berada di Pantai Pekutatan ini berbentuk kapal yang menceritakan tentang pendaratan pasukan I Gusti Ngurah Rai dari pulau Jawa. Dalam tugu ini, terdapat empat pejuang atas kapal dengan pose yang berbeda-beda. Nampak sosok I Gusti Ngurah Rai dengan kokohnya berdiri. Di bagian sisinya terdapat sebuah tulisan yang terpahat dalam sebuah nisan yang berbunyi “Pada Tanggal 4 April 1946 Setelah Kembali Dari Tugas Melapor Kepada Pimpinan Negara Republik Indonesia Di Yogya”. Lokasi: Pantai Pekutatan, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali.

6. Monumen Puputan Badung
Monumen Puputan Badung dibangun di Lapangan Puputan Badung untuk mengenang perjuangan rakyat bali yang gugur mengusir penjajah dalam perang habis-habisan pada tanggal 20 September 1906. Lapangan yang dulunya tempat perang kini telah berubah menjadi ruang terbuka hijua yang sungguh indah, karena hamparan rerimbunan pohon dan kesejukan yang disajikan.

7. Monumen Puputan Klungkung
Monumen puputan klungkung adalah monumen yang dibangun untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan dan ksatria kerajaan klungkung. Di dalam monumen ini terdapat diorama-diorama tentang perang puputan klungkung. Lokasi: jalan Untung Surapati, kota Semarapura, Kabupaten Klungkung, Bali.

8. Monumen Puputan Jagaraga
Monumen Puputan Jagaraga dibangun untuk mengenang perjuangan Gusti Ketut Djelantik dan Jro Jempiring yang mengusir penjajah dari Bumi Buleleng. Tidak hanya dijadikan pusat edukasi sejarah bagi kalangan pelajar dan mahasiswa, monumen ini juga dimanfaatkan sebagai tempat foto selfi oleh masyarakat. Di kawasan monumen ini pengunjung bisa melihat dari dekat sosok pejuang Gusti Ketut Djelantik dan Jro Jempiring dalam wujud patung berdiri dengan gagahnya. Tidak hanya dalam wujud patung heroik, pengunjung bisa menyaksikan kisah Perang Puputan Jagaraga dalam diorama yang berada di ruang bawah. Cerita perang heroik itu dipajang lengkap dengan patung berukuran kecil yang dibuat mirip dengan aslinya. Selain itu, wisatawan juga bisa mengunjungi kawasan Pura Dalem Segara Madu di seberang monumen ini. Lokasi: Dusun Dauh Teben, Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali

9. Monumen Operasi Lintas Laut Jawa
Monumen Operasi Lintas Laut Jawa–Bali dibangun untuk menghormati dan mengenang jasa para pejuang Republik Indonesia yang telah dengan gigih melakukan pertempuran pada April 1946. Monumen ini memang tidak banyak pengunjungn tiap harinya. Padahal monumen ini memiliki halaman yang cukup luas untuk parkir kendaraan dan lokasinya pun sangat strategis. Dengan nuansa merah putih monume ini sangat mudah sekali terlihat. Lokasi: Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali.

10. Monumen Bangsal Bali
Monumen Perjuangan Bangsal sebagai upaya untuk mengenang para tokoh pejuang di Bali Yang ikut andil dalam perang Kemerdekaan Republik Indonesia, terutama saat gerakan bawah tanah pada 16 Agustus 1945. Bangsal adalah sebutan bagi sebuah rumah atau gudang berukuran 6×8 m dan 6×10 m yang terkenal dan sangat fundamental maknanya dalam revolusi dan perang kemerdekaan di Bali. Kini bangsal tersebut diperluas. Dibuat bangunan khusus untuk ruang pertemuan, belajar dan memajang foto-foto pergerakan dan kegiatan saat ini, di kawasan Pasraman Puri Puncak. Kini bangsal tersebut menjadi salah satu objek wisata dan sarana pemdidikan. Dibuka untuk masyarakat umum, pelajar dan wisatawan. Siapapun boleh masuk dan melihat monumen perjuangan tersebut yang dibuka dari pkl 10.00 sd 17.00 waktu setempat. Lokasi: Jl. Raya Sempidi, Badung, Bali.

11. Monumen Bhuana Kerta Buleleng
Monumen Bhuana Kerta merupakan sebuah monumen perjuangan yang dibangun untuk memperingati kemerdekaan serta perjuangan warga Bali dalam memperjuangkan kemerdekaan RI. Di kawasan monumen ini terdapat sebuah tempat suci umat Hindu yang bernama Pura Republik. Tempat suci ini dibangun untuk memenuhi janji para pejuang pada tanggal 17 Januari 1948 yakni “Bila Republik Indonesia menang, ditempat yang mana lokasi Tugu Bhuana Kertasekarang akan dibangun sebuah Pura Republik”. Lokasi: Jalan Ki Barak Panji Sakti, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali.

12. Monumen Margarana
Monumen Margarana atau Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana merupakan sebuah monumen yang dibangun guna memperingati perang “Puputan Margarana” yang terjadi pada tanggal 20 November 1946 antara pasukan Ciung Wanara di bawah pimpinan Kolonel I Gusti Ngurah Rai dengan kaum penjajah Benlanda. Monumen Margarana ini memiliki tinggi 17 meter, dengan tingakatan sebanyak 8 tingkat, anak tangga sebanyak 4 buah, dan berbentuk segi lima yang melambangkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Lokasi: Dusun Kelaci, Desa Dauh Puri Marga, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali.

13. Monumen Sura Yuda
Monumen Sura Yuda ini dibangun untuk mengenang perjuangan dan gugurnya Kapten Anom Mudita dalam usaha untuk mengusir penjajah Belanda yang ingin menguasai tanah Bali. Monumen ini berdiri dekat dengan objek wisata Desa Penglipuran. Lokasi: Banjar Penglipuran, Desa Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali.

14. Monumen Blumbungan
Bagi yang suka dengan wisata sejarah bisa mampir ke Monumen Perjuangan Blumbungan yang berjarak sekitar 11,4 km dari tempat wisata Sangeh Monkey Forest. Monumen ini dibangun untuk mengenang perjuangan Rakyat Bali dalam memperjuangkan kemerdekaan republik Indonesia dari penjajah. Monumen Perjuangan Rakyat ini dibangun dengan mengambil bentuk Padmasana yang diberi nama Cakra Bioha Panca Bhakti. Juga di sebelah monumen itu kemudian dibangun pula sebuah tugu pahlawan yang berisi catatan nama-nama pahlawan yang gugur dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Disamping itu dibangun patung dua orang Jepang yang berjasa membantu perjuangan rakyat di Blumbungan. Monumen Blumbungan dibangun atas semangat masyarakat pendukung perjuangan 1945, disponsori oleh keluarga Puri Sibang, dan dukungan dari pemerintah. Lokasi monumen ini berada di Desa Sibangkaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali.

15. Monumen Kapten Mudita
Monumen Perjuangan Kapten TNI Anak Agung Gede Anom Mudita dibangun di lapangan Kapten Mudita Bangli ini untuk menghormati jasa beliau yang gugur pada tanggal 20 Nopember 1947 dalam mempertahakan kemerdekaan Bangsa Indonesia yang ingin kembali dijajah oleh Belanda (NICA). Lokasi: Jalan Serma Meranggi No.54, Desa Kawan, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali.

16. Monumen Perjuangan Lembah Merdeka Sakti
Monumen Perjuangan Lembah Merdeka Sakti atau yang sering disebut dengan Monumen Gelar ini dibangun untuk memperingati perjuangan pasukan 'M' yang dipimpin oleh Kapten Markadi dalam mengusir penjajah di bumi Jembrana. Lokasi: Tempek Gelar Sari, Banjar Palungan Batu, Desa Batuagung, Kecamatan jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali.

17. Monumen Perjuangan Tugu Tiga Singaraja
Monumen Perjuangan Tri Yuda Sakti atau yang lebih dikenal dengan Tugu Tiga untuk mengenang perjuangan rakyat Buleleng dalam mengusir penjajah di Bali Utara. Di dalam monumen ini terdapat diorama tentang perjuangan rakyat Buleleng menentang penjajahan dari kepemimpinan Anglurah Ki Barak Panjui Sakti, diorama perang Jagaraga, dan diorama perang Banjar. Yang paling mencolok dari monumen ini adalah terdapat tiga buah patung pahlawan yang berdiri dengan tegak menghadap ke utara yakni Letkol Wisnu, Mayor Metra dan Kapten Muka. Lokasi: Banjar Bantangbanua, kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali.

18. Monumen Wira Buana
Pangkung Bangka adalah salah satu daerah di Buleleng sebagai daerah tempat para pejuang melaksanakan taktik gerilya yaitu penghadangan terhadap pasukan NICA yang kembali ingin menguasai bangsa Indonesia. Tempat lokasi pertempuran tersebut kini sudah berdiri monumen perjuangan yang bernama Monumen Wira Bhuwana. Monumen ini digagas oleh Veteran Pejuang Sukasada yang dipelopori oleh Gusti Ngurah Partha (Alm) dan I Gde Dharna. Di area monumen ini terdapat relief-relief yang menggambarkan peristiwa pertempuran di kilometer 17 Banjar Pangkung Bangka pada 12 Mei 1946. Lokasi: Banjar Dinas Wira Bhuwana, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali.

19. Monumen Candi Perjuangan Desa Lumbung
Monumen Candi Perjuangan Desa Lumbung didirikan untuk memperingati perjuangan masyarakat Desa Lumbung dalam mempertahankan Kemerdekaan RI tahun 1947. Dalam perjuangan tersebut lima pejuang dari Desa Lumbung gugur. Untuk memperingati aksi heroik tersebut maka pada tanggal 19 Nopember 1967 dibangunlah monumen ini. Lokasi: Banjar Dinas Dajan Sema, Desa Lumbung, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan, Bali.

20. Monumen Sagung Wah
Sagung Ayu Wah atau lebih dikenal dengan nama Sagung Wah merupakan seorang pejuang wanita dari Tabanan yang sangat gigih mengusir penjajah yang ingin menguasai tanah Bali ini. Pada tanggal 5 Desember 1906 Sagung Wah memimpin pasukannya menuju Kota Tabanan hendak merebut kembali Kota Tabanan yang sudah dikuasai oleh Belanda. Pasukan penjajah menghadang perjalanan mereka, maka terjadi pertempuran yang dahsyat sehingga banyak pasukan yang berguguran dari kedua belah pihak. Akhirnya pasukan penjajah kewalahan menghadapi pasukan Tabanan yang sangat gigih mempertahankan ibu pertiwinya dan belanda menggunakan tipu muslihat untuk menangkap Sagung Wah dengan cara meminta Sagung Wah kembali ke Puri Tabanan untuk memimpin kerajaan sebagai ratu. Ketika menuju Puri Tabanan Sagung Wah ditangkap dan diasingkan ke Lombok menyusul keluarganya yang telah diasingkan terlebih dahulu. Untuk mengenang perjuangan beliau, maka pemerintah Tabanan membangun monumen di Kota Tabanan dalam wujud sebuah patung perunggu berukuran 8 meter. Terlihat patung Sagung Wah berdiri memang keris dan tombang cabang tiga dan dilindungi burung garuda. Lokasi: Jalan Danau Toba, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali.

Masih banyak monumen perjuangan lainnya yang belum admin sebutkan, misalnya Monumen Perjuangan Peh di Jembrana, Monumen Perjuangan Banjar Yoh, Monumen Perjuangan Banjar/Desa Duda, Tugu Pahlawan Ciung Wanara, dan masih banyak lagi monumen perjuangan lainnya. Semoga ini dapat dijadikan pelajaran kepada anak cucu kita nantinya bahwa sejak zaman dahulu bangsa Indonesia terus berjuang untuk mencari keadilan, kesejahteraan, dan bebas dari penjajah asing. Kita sebagai generasi penerus bangsa ini masih terus berjuang untuk mengisi kemerdekaan ini. Seperti kata Bung Karno “jangan sesekali melupakan sejarah”. Bangsa yang hebat adalah bangsa tidak akan pernah melupakan sejarahnya, termasuk perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga untuk memerdekaan bangsa ini.