Bali memang terkenal dengan wisata budaya yang sangat unik, bahkan jarang
bisa ditemui dibelahan bumi manapun. Tidak hanya budayanya yang menjadi daya
tarik wisatawan untuk datang ke Bali, melainkan memiliki bentang alam yang
sangat indah lho, mulai dari pesona pantai pasir putih yang menyuguhkan
panorama sunset atau sunrise, lembah yang hijau dan asri, persawahan yang
terassering, dan alam pegunungan dengan perpaduan danaunya akan menyejukan mata
memandangnya. Di balik pesona budaya dan bentang alam yang menawan hati,
ternyata Bali juga memiliki wisata sejarah yang tidak bisa dilewatkan begitu
saja.
Tempat atau lokasi dari perjuangan rakyat Bali dalam mengusir penjajah
dari bumi pertiwi ini kini dapat dijadikan wisata sejarah yang bisa diambil
pelajaran bagaimana gigihnya para pejuang kita dalam menciptakan perdamaian,
keadilan, dan kesejahteraan dengan cara mengusir penjajah dari bumi Nusantara ini.
Mereka berjuang atas nama Bangsa Indonesia, bukan atas nama pribadi atau
golongan. Untuk mengenang gigihnya para pejuang untuk memerdekaan bangsa ini,
maka dibangunnya beberapa monumen perjuangan yang sudah tersebar di berbagai
kabupaten dan kota di Bali. Berikut admin rangkum 20 monumen perjuangan yang
ada di Bali.
1. Monumen Bajra
Sandhi
Di dalam Monumen Bajra Sandhi atau boleh juga dikatakan sebagai museum
ini, para pengunjung akan melihat
kehidupan masyarakat Bali dari zaman prasejarah hingga zaman mengisi
kemerdekaan yang tertuang dalam 33 diorama. Museum ini memiliki arsitektur yang
berbentuk yang unik dan ikonik yakni berbentuk Bajra (genta). Lokasi: Jalan
Raya Puputan, Niti Mandala Renon, Denpasar Timur
2. Monumen Mumbul
Jika anda kebetulan berlibur ke bali selatan dan belum sempat datang ke
monumen bajra sandi renon, bisa mengunjungi monumen perjuangan rakyat mumbul.
Selain sebagai tempat wisata sejarah, monumen ini juga digunakan sebagai tempat
foto praweding bagi pasangan yang akan melangsungkan pernikahan, karena monumen
ini bentuknya yang sangat indah dan unik. Lokasi: Banjar Mumbul, Kelurahan
Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali
3. Monumen Nusa
Mara
Untuk mengenang perjuangan rakyat Bali mengusir penjajah dari pulau
Dewata maka pemerintah membangun monumen Nusa Mara. Di dalam monumen tersebut
terdapat tulisan yang berbunyi “MONUMEN TONGGAK SEJARAH PERJUANGAN KEMERDEKAAN
RI 2 JUNI 1946”. Lokasi: Banjar Nusa Mara, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan
Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali
4. Monumen
Tanah Aron
Monumen Tanah Aron berada di kaki Gunung Agung yang dibangun untuk
mengenang kegigihan para pejuang Bali yang mempertahankan kemerdekaan bangsa
Indonesia yang ingin dijajah kembali oleh NICA. Lokasi: Banjar Tanah Aron, Desa
Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem.
5. Monumen Pendaratan
I Gusti Ngurah Rai
Monumen Pendaratan I Gusti Ngurah Rai berada di Pantai Pekutatan ini
berbentuk kapal yang menceritakan tentang pendaratan pasukan I Gusti Ngurah Rai
dari pulau Jawa. Dalam tugu ini, terdapat empat pejuang atas kapal dengan pose
yang berbeda-beda. Nampak sosok I Gusti Ngurah Rai dengan kokohnya berdiri. Di
bagian sisinya terdapat sebuah tulisan yang terpahat dalam sebuah nisan yang
berbunyi “Pada Tanggal 4 April 1946 Setelah Kembali Dari Tugas Melapor Kepada
Pimpinan Negara Republik Indonesia Di Yogya”. Lokasi: Pantai Pekutatan, Desa
Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali.
6. Monumen
Puputan Badung
Monumen Puputan Badung dibangun di Lapangan Puputan Badung untuk
mengenang perjuangan rakyat bali yang gugur mengusir penjajah dalam perang
habis-habisan pada tanggal 20 September 1906. Lapangan yang dulunya tempat
perang kini telah berubah menjadi ruang terbuka hijua yang sungguh indah,
karena hamparan rerimbunan pohon dan kesejukan yang disajikan.
7. Monumen
Puputan Klungkung
Monumen puputan klungkung adalah monumen yang dibangun untuk mengenang
jasa-jasa para pahlawan dan ksatria kerajaan klungkung. Di dalam monumen ini
terdapat diorama-diorama tentang perang puputan klungkung. Lokasi: jalan Untung
Surapati, kota Semarapura, Kabupaten Klungkung, Bali.
8. Monumen Puputan
Jagaraga
Monumen Puputan Jagaraga dibangun untuk mengenang perjuangan Gusti Ketut
Djelantik dan Jro Jempiring yang mengusir penjajah dari Bumi Buleleng. Tidak hanya
dijadikan pusat edukasi sejarah bagi kalangan pelajar dan mahasiswa, monumen
ini juga dimanfaatkan sebagai tempat foto selfi oleh masyarakat. Di kawasan
monumen ini pengunjung bisa melihat dari dekat sosok pejuang Gusti Ketut
Djelantik dan Jro Jempiring dalam wujud patung berdiri dengan gagahnya. Tidak
hanya dalam wujud patung heroik, pengunjung bisa menyaksikan kisah Perang
Puputan Jagaraga dalam diorama yang berada di ruang bawah. Cerita perang heroik
itu dipajang lengkap dengan patung berukuran kecil yang dibuat mirip dengan
aslinya. Selain itu, wisatawan juga bisa mengunjungi kawasan Pura Dalem Segara
Madu di seberang monumen ini. Lokasi: Dusun Dauh Teben, Desa Jagaraga,
Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali
9. Monumen
Operasi Lintas Laut Jawa
Monumen Operasi Lintas Laut Jawa–Bali dibangun untuk menghormati dan
mengenang jasa para pejuang Republik Indonesia yang telah dengan gigih
melakukan pertempuran pada April 1946. Monumen ini memang tidak banyak
pengunjungn tiap harinya. Padahal monumen ini memiliki halaman yang cukup luas
untuk parkir kendaraan dan lokasinya pun sangat strategis. Dengan nuansa merah
putih monume ini sangat mudah sekali terlihat. Lokasi: Jalan Raya
Denpasar-Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana,
Bali.
10. Monumen
Bangsal Bali
Monumen Perjuangan Bangsal sebagai upaya untuk mengenang para tokoh
pejuang di Bali Yang ikut andil dalam perang Kemerdekaan Republik Indonesia,
terutama saat gerakan bawah tanah pada 16 Agustus 1945. Bangsal adalah sebutan
bagi sebuah rumah atau gudang berukuran 6×8 m dan 6×10 m yang terkenal dan
sangat fundamental maknanya dalam revolusi dan perang kemerdekaan di Bali. Kini
bangsal tersebut diperluas. Dibuat bangunan khusus untuk ruang pertemuan,
belajar dan memajang foto-foto pergerakan dan kegiatan saat ini, di kawasan
Pasraman Puri Puncak. Kini bangsal tersebut menjadi salah satu objek wisata dan
sarana pemdidikan. Dibuka untuk masyarakat umum, pelajar dan wisatawan.
Siapapun boleh masuk dan melihat monumen perjuangan tersebut yang dibuka dari
pkl 10.00 sd 17.00 waktu setempat. Lokasi: Jl. Raya Sempidi, Badung, Bali.
11. Monumen
Bhuana Kerta Buleleng
Monumen Bhuana Kerta merupakan sebuah monumen perjuangan yang dibangun untuk
memperingati kemerdekaan serta perjuangan warga Bali dalam memperjuangkan
kemerdekaan RI. Di kawasan monumen ini terdapat sebuah tempat suci umat Hindu
yang bernama Pura Republik. Tempat suci ini dibangun untuk memenuhi janji para
pejuang pada tanggal 17 Januari 1948 yakni “Bila Republik Indonesia menang,
ditempat yang mana lokasi Tugu Bhuana Kertasekarang akan dibangun sebuah Pura
Republik”. Lokasi: Jalan Ki Barak Panji Sakti, Desa Panji, Kecamatan Sukasada,
Kabupaten Buleleng, Bali.
12. Monumen
Margarana
Monumen Margarana atau Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana
merupakan sebuah monumen yang dibangun guna memperingati perang “Puputan
Margarana” yang terjadi pada tanggal 20 November 1946 antara pasukan Ciung Wanara
di bawah pimpinan Kolonel I Gusti Ngurah Rai dengan kaum penjajah Benlanda. Monumen
Margarana ini memiliki tinggi 17 meter, dengan tingakatan sebanyak 8 tingkat,
anak tangga sebanyak 4 buah, dan berbentuk segi lima yang melambangkan Hari
Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Lokasi: Dusun Kelaci, Desa Dauh
Puri Marga, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali.
13. Monumen
Sura Yuda
Monumen Sura Yuda ini dibangun untuk mengenang perjuangan dan gugurnya Kapten
Anom Mudita dalam usaha untuk mengusir penjajah Belanda yang ingin menguasai
tanah Bali. Monumen ini berdiri dekat dengan objek wisata Desa Penglipuran. Lokasi:
Banjar Penglipuran, Desa Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali.
14. Monumen Blumbungan
Bagi yang suka dengan wisata sejarah bisa mampir ke Monumen Perjuangan
Blumbungan yang berjarak sekitar 11,4 km dari tempat wisata Sangeh Monkey
Forest. Monumen ini dibangun untuk mengenang perjuangan Rakyat Bali dalam
memperjuangkan kemerdekaan republik Indonesia dari penjajah. Monumen Perjuangan
Rakyat ini dibangun dengan mengambil bentuk Padmasana yang diberi nama Cakra
Bioha Panca Bhakti. Juga di sebelah monumen itu kemudian dibangun pula sebuah
tugu pahlawan yang berisi catatan nama-nama pahlawan yang gugur dalam
perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Disamping itu dibangun patung
dua orang Jepang yang berjasa membantu perjuangan rakyat di Blumbungan. Monumen
Blumbungan dibangun atas semangat masyarakat pendukung perjuangan 1945,
disponsori oleh keluarga Puri Sibang, dan dukungan dari pemerintah. Lokasi
monumen ini berada di Desa Sibangkaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung,
Bali.
15. Monumen Kapten
Mudita
Monumen Perjuangan Kapten TNI Anak Agung Gede Anom Mudita dibangun di
lapangan Kapten Mudita Bangli ini untuk menghormati jasa beliau yang gugur pada
tanggal 20 Nopember 1947 dalam mempertahakan kemerdekaan Bangsa Indonesia yang
ingin kembali dijajah oleh Belanda (NICA). Lokasi: Jalan Serma Meranggi No.54, Desa
Kawan, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali.
16. Monumen
Perjuangan Lembah Merdeka Sakti
Monumen Perjuangan Lembah Merdeka Sakti atau yang sering disebut dengan Monumen
Gelar ini dibangun untuk memperingati perjuangan pasukan 'M' yang dipimpin oleh
Kapten Markadi dalam mengusir penjajah di bumi Jembrana. Lokasi: Tempek Gelar
Sari, Banjar Palungan Batu, Desa Batuagung, Kecamatan jembrana, Kabupaten
Jembrana, Bali.
17. Monumen
Perjuangan Tugu Tiga Singaraja
Monumen Perjuangan Tri Yuda Sakti atau yang lebih dikenal dengan Tugu
Tiga untuk mengenang perjuangan rakyat Buleleng dalam mengusir penjajah di Bali
Utara. Di dalam monumen ini terdapat diorama tentang perjuangan rakyat Buleleng
menentang penjajahan dari kepemimpinan Anglurah Ki Barak Panjui Sakti, diorama
perang Jagaraga, dan diorama perang Banjar. Yang paling mencolok dari monumen
ini adalah terdapat tiga buah patung pahlawan yang berdiri dengan tegak
menghadap ke utara yakni Letkol Wisnu, Mayor Metra dan Kapten Muka. Lokasi: Banjar
Bantangbanua, kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali.
18. Monumen Wira
Buana
Pangkung Bangka adalah salah satu daerah di Buleleng sebagai daerah
tempat para pejuang melaksanakan taktik gerilya yaitu penghadangan terhadap pasukan
NICA yang kembali ingin menguasai bangsa Indonesia. Tempat lokasi pertempuran
tersebut kini sudah berdiri monumen perjuangan yang bernama Monumen Wira
Bhuwana. Monumen ini digagas oleh Veteran Pejuang Sukasada yang dipelopori oleh
Gusti Ngurah Partha (Alm) dan I Gde Dharna. Di area monumen ini terdapat relief-relief
yang menggambarkan peristiwa pertempuran di kilometer 17 Banjar Pangkung Bangka
pada 12 Mei 1946. Lokasi: Banjar Dinas Wira Bhuwana, Desa Gitgit, Kecamatan
Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali.
19. Monumen
Candi Perjuangan Desa Lumbung
Monumen Candi Perjuangan Desa Lumbung didirikan untuk memperingati perjuangan
masyarakat Desa Lumbung dalam mempertahankan Kemerdekaan RI tahun 1947. Dalam
perjuangan tersebut lima pejuang dari Desa Lumbung gugur. Untuk memperingati
aksi heroik tersebut maka pada tanggal 19 Nopember 1967 dibangunlah monumen ini.
Lokasi: Banjar Dinas Dajan Sema, Desa Lumbung, Kecamatan Selemadeg Barat,
Kabupaten Tabanan, Bali.
20. Monumen
Sagung Wah
Sagung Ayu Wah atau lebih dikenal dengan nama Sagung Wah merupakan
seorang pejuang wanita dari Tabanan yang sangat gigih mengusir penjajah yang
ingin menguasai tanah Bali ini. Pada tanggal 5 Desember 1906 Sagung Wah
memimpin pasukannya menuju Kota Tabanan hendak merebut kembali Kota Tabanan
yang sudah dikuasai oleh Belanda. Pasukan penjajah menghadang perjalanan
mereka, maka terjadi pertempuran yang dahsyat sehingga banyak pasukan yang
berguguran dari kedua belah pihak. Akhirnya pasukan penjajah kewalahan menghadapi
pasukan Tabanan yang sangat gigih mempertahankan ibu pertiwinya dan belanda
menggunakan tipu muslihat untuk menangkap Sagung Wah dengan cara meminta Sagung
Wah kembali ke Puri Tabanan untuk memimpin kerajaan sebagai ratu. Ketika menuju
Puri Tabanan Sagung Wah ditangkap dan diasingkan ke Lombok menyusul keluarganya
yang telah diasingkan terlebih dahulu. Untuk mengenang perjuangan beliau, maka
pemerintah Tabanan membangun monumen di Kota Tabanan dalam wujud sebuah patung
perunggu berukuran 8 meter. Terlihat patung Sagung Wah berdiri memang keris dan
tombang cabang tiga dan dilindungi burung garuda. Lokasi: Jalan Danau Toba,
Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali.
Masih banyak monumen perjuangan lainnya yang belum admin
sebutkan, misalnya Monumen Perjuangan Peh di Jembrana, Monumen Perjuangan Banjar
Yoh, Monumen Perjuangan Banjar/Desa Duda, Tugu Pahlawan Ciung Wanara, dan masih
banyak lagi monumen perjuangan lainnya. Semoga ini dapat dijadikan pelajaran kepada
anak cucu kita nantinya bahwa sejak zaman dahulu bangsa Indonesia terus berjuang
untuk mencari keadilan, kesejahteraan, dan bebas dari penjajah asing. Kita
sebagai generasi penerus bangsa ini masih terus berjuang untuk mengisi
kemerdekaan ini. Seperti kata Bung Karno “jangan sesekali melupakan sejarah”. Bangsa
yang hebat adalah bangsa tidak akan pernah melupakan sejarahnya, termasuk
perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga untuk
memerdekaan bangsa ini.