Mengunjungi
pantai di Bali tidak hanya sekedar bermain air atau sekedar memandang deburan
ombak yang saling kejar mengejar, tetapi bisa juga bermain layang-layang. Bagi yang suka
melihat layang-layang super besar dan berekor sangat panjang, coba saja tengok
festival layang-layang di pulau Bali. Kegiatan menerbangkan layang-layang
raksasa di pulau Dewata dilakukan dalam agenda Bali Kite Festival atau festival Layang-Layang Bali yang biasanya
diadakan pada musim angin yakni bulan Juli – Oktober setiap tahunnya.
Di
Bali menerbangkan layangan merupakan wujud terima kasih pada Sang Pencipta, khususnya
Dewa Rare Anggon. Rare Angon berarti anak gembala, biasanya setelah musim panen
para petani terutama anak gembala mempunyai waktu senggang yang mereka gunakan
untuk senang-senang bersama teman-temannya. Sambil menjaga ternaknya salah satu
permainan yang sering mereka lakukan adalah bermain layang-layang atau Melayangan.
Saat
ini tradisi “melayangan” masih sering
dilaksanakan oleh masyarakat Pulau Dewata. Melayangan merupakan hobi yang
digemari oleh berbagai kalangan di Bali dari anak-anak, tua, muda, laki-laki
maupun perempuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa melayangan ini sudah menjadi
budaya hidup sebagian besar masyarakat di Bali. Hal ini dapat dibuktikan dengan
banyaknya diadakan kompetisi dan festival layang-layang di Bali.
Saat festival, ribuan peserta dan pecinta layangan akan membanjiri arena serta membawa layangan dari berbagai style, warna dan ukuran. Layang-layang tersebut akan menghiasai langit pulau Bali yang biru. Uniknya pada saat diadakannya festival ada yang membawa gamelan gong sebagi penyemangat terutama pada saat menaikan ataupun menurunkan layang-layang.
Bentuk
layang-layang yang diterbangkan pada acara festival atau kompetisi dari dulu
tidak berubah, hanya saja teknik pembuatanya yang terus mengalami perberkembangan,
hal ini disebabkan karena masyarakat bali masih menghormati apa yang telah
diberikan oleh leluhurnya secara turun-temurun. Adapun layang-layang
tradisional yang paling banyak diterbangkan di festival layang-layang di bali
yakni layang bebean (berbentuk ikan), pecukan (berbentuk daun) dan janggan (berbentuk
burung).
Ukuran
layang-layang yang diterbangkan berkisar antara 4 meter– 10 meter lebarnya. Kebayang
bukan bagaimana ukuran layang-layang tersebut. Layangan Janggan bisa memiliki
panjang ekor hingga 200 meter. Desain dari layang-layang tradisional Bali biasanya
dengan watna hitam, warna merah, kuning dan putih. Tidak hanya menerbangkan
layang-layang tradisional, pada festival ini juga diterbangkan layang-layang bentuk
kreasi, misalnya bentuk naga, kendaraan seperti mobil dan motor, maskot serta
sponsor.
Saat
menerbangkan layang-layang, satu kelompok bisa terdiri dari lebih dari 10 orang
bahkan lebih, tergantung pada bentuk dan ukuran layang-layang. Lebih panjang
dan besar layangannya, maka anggotanya tentu lebih banyak. Para anggota
bersaing dengan anggota lain, dan para juri akan melihat cara mereka
menerbangkan layangannya dan waktu yang lebih lama layang-layang bisa terbang.
Layang-layang harus bisa mengikuti arus angin, sehingga anggota terbaik yang akan
mendapatkan piala dan uang jika salah satu layang-layang dipilih untuk menjadi
pemenang.
Di
Pulau Bali ada banyak sekali kompetisi dan festival layang-layang yang diadakan
tiap tahunnya. Sedikitnya ada 13 kali kompetisi dan festival layang-layang yang
diadakan oleh asosiasi layang-layang Bali yang disebut Pelangi (Persatuan Layang-Layang
Bali), yakni:
1.
Festival Layang – Layang Bali
2.
Kompetisi Layang – Layang Gianyar
3.
Kompetisi Layang – Layang Denpasar
4.
Kompetisi Layang – Layang Biaung
5.
Kompetisi Layang – Layang Tanjung
6.
Kompetisi dan Festival Layang–Layang Sanur Village
7.
Kompetisi Layang – Layang Penatih
8. Kompetisi
Layang – Layang Ungasan
9.
Kompetisi Layang – Layang Tabanan
10.
Kompetisi Layang – Layang Belega
11.
Kompetisi Layang – Layang bekul
12.
Kompetisi Layang – Layang Kukuh
13.
Festival Layang – Layang Internasional Bali
Lokasi
yang paling sering diadakannya kompetisi dan festival layang-layang di Bali yakni
pantai Mertasari dan Pantai Padang Galak. Jadi selain kita bisa menikmati
langit pulau bali yang bertebaran dengan layang-layang dengan anekan warna dan
bentuk, kita juga bisa berwisata di pantai yang eksotis. Untuk yang di pantai
Mertasari kita juga bisa mampir ke Taman Inspirasi Mertasari yang merupakan
salah satu tempat wisata baru di pulau Bali.
Nah
itu tentang Festival Layang-Layang (Kite Festival) yang selalu diadakan tiap
tahunnya di Bali. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini jika anda kebetulan
berlibur ke pulau Bali sekitar bulan Juli-Oktober. Semoga ini dapat menjadi
rujukan anda dalam berwisata ke pulau Dewata. Silahkan baca juga tempat wisata
di bali yang lainnya. Salam longtriper.
Rujukan: http://idrus.co/plugin/article/view/5273/bali-siap-gelar-festival-layang-layang-tahunan-ke-7