Besakih merupakan nama sebuah desa yang terletak
di bawah kaki gunung tertinggi di bali, Gunung Agung. Di desa ini berdiri
ratusan pura sehingga kompleks pura yang ada di besakih diberi nama Pura Besakih.
Padahal pura-pura yang ada di Besakih namanya bukanlah Pura Besakih, tetapi ada
nama lebih spesifik lagi. Hal ini terjadi karena orang-orang yang melakukan
kegiatan ibadah ke pura yang ada di Besakih lebih mudah menyebut Pura Besakih.
Misalnya jika ada orang yang sembahyang ke Pura Ulun Kulkul di besakih, maka
orang tersebut akan bilang kalau dia sembahyang ke Pura Besakih.
Pura yang ada di kawasan Besakih merupakan
menjadi objek wisata yang sanga terkenal di Bali, dan merupakan andalan objek wisata
di Kabupaten Karangasem. Oleh karena itu, hampir setiap hari ada wisatawan
asing berkunjung ke kawasan ini, bahkan ada wisatawan asing yang ikut
sembahyang ke pura yang ada di besakih.
Pada tanggal 28 Maret 2013 bertepatan Hari Raya
Galungan (tepatnya Umanis Galungan) dan di Pura Penataran Agung ada ngusaba betara turun kabeh, Tim Bali
Long Trip Mania melakukan wisata spiritual ke Besakih dengan tujuan utama
sembahyang di Pura Penataran Agung. Adapun tempat-tempat suci team Long Trip
kunjungi adalah:
- Pura Pengubengan
- Pura Tirta Pingit
- Pura Batu Peninjoan
- Pura Batu Madeg
- Pura Pura Gelap
- Pura Pedharmaan Sri Kresna Kepakisan
- Pura Melanting
- Pura Penataran Agung
Berikut kami jelaskan perjalanan kami, pertama
kami mulai dengan persiapan. Sebelum berangkat kami sembahyang terlebih dahulu
di rumah masing-masing untuk memohon keselamatan kepada Hyang Widhi agar kami
selamat sampai di tempat tujuan dan kembali ke rumah masing-masing dengan
selamat juga. Tidak lupa juga mengisi perut masing-masing agar nantinya
diperjalanan tidak kelaparan.
Tepat jam 10 pagi kami berangkat dari rumah
masing-masing dan bertemu di sebuah dusun yang namanya dusun Mijil. Kami
berangkat dengan rombongan berjumlah 8 orang dengan 4 sepeda motor. Jadi kami
berangkat ke Besakih dengan menggunakan
sepeda motor. Alasan menggunakan sepeda motor karena jarak dari rumah
(Dusun Dukuh) tidaklah terlalu jauh, kira-kira 6 km yang memakan waktu
kira-kira 25 menit.
Kami melewati jalur Menanga dan merupakan bukan
jalur yang biasa kami lalui. Jalur yang biasa kami lalui adalah jalur Batu
Sesa. Jalur batu Sesa merupakan jalur paling dekat yang bisa dilalui jika dari
desa kami. Sedangkan kami melalui jalur Menanga yang lumayan cukup jauh, bahkan
dua kali lipat dari jalur Batu Sesa. Alasan memilih jalur Menanga karena
terlebih dahulu harus mengisi bahan bakar motor masing-masing, takutnya nanti
bahan bakar motor habis di perjalanan karena jalur ke Besakih lumayan menanjak
terus. Jadi kami putuskan ke SPBU membeli bensin terlebih dahulu.
Perjalanan kami tidak ada halangan hingga sampai
di Besakih. Sesampainya di Besakih kami disambut oleh anggota TNI yang bertugas
mengatur parkir kendaraan dan kami pun disuruh parkir di kawasan parkir umum di
bawah. Akan tetapi karena tujuan kami ke Pura Pengubengan yang merupakan pura
tertinggi di kawasan Pura Besakih maka kami bilang kepada anggota TNI tersebut kalau
kami mau sembahyang ke Pura Pengubengan. Akhirnya team diperbolehkan membawa
motor kami ke Pura Pengubengan. Nah, dari sinilah pertualangan kami dimulai.
Jalan yang kami lalui cukup menanjak. Jadi harus ekstra hati-hati, jika salah sedikit
akan terperosok ke areal rumput gajah dan tentunya sangat berbahaya.
Tim akhirnya sampai di areal parkir Pura
Pengubengan dengan selamat dan istirahat sebentar untuk menenangkan pikiran
kami. Sepanjang perjalanan menuju parkiran Pura Pengubengan jalannya sungguh
menanjak. Oleh karena itu tangan kami keram karena terus menancap gas sepeda
motor dari bawah sampai parkiran. Akan tetapi kalau Anda berniat sembahyang ke
Pura Pengubengan dengan menggunakan sepeda motor, Anda tidak perlu terlalu khawatir
karena jalannya sudah sangat bagus dan beraspal (tantangnnya adalah jalannya
banyak tikungan dan tanjakan). Jadi pastikan sepeda motor Anda dalam keadaan
fit dan rem berfungsi dengan baik.
Sesampainya di parkiran Pura Pengubengan tim
Long Trip Mania tidak langsung sembahyang ke Pura Pengubengan akan tetapi
sembahyang terlebih dahulu ke Pura Tirta Pingit. Tujuannya untuk melukat, yaitu membersihkan diri dengan
air suci terlebih dahulu. Lokasi Pura Tirta Pingit berada di sebuah lembah,
tepatnya di bawah Pura Pengubengan dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.