Anda ingin menikmati suasana pedesaan yang
tenang, sejuk dan penduduknya ramah tamah? Silahkan coba kunjungi tempat wisata
Desa Tradisonal Penglipuran Bangli. Desa ini menawarkan keindahan tata letak
bangunannya yang benar-benar tertata dengan rapi antara satu bangunan dengan
bangunan yang lainnya. Penduduk di desa ini benar-benar ramah terhadap
wisatawan sehingga Anda akan betah berlama-lama di desa ini. Walaupun wisatawan
yang berkunjung di desa ini didominasi oleh wisatawan mancanegara yang ingin
mengenal adat dan budaya desa ini, wisatawan nusantara juga banyak yang
berkunjung ke Desa Penglipuran sejak desa ini dijadikan sebagai tempat shoting
FTV. Hampir tiap hari ada saja wisatawan yang berkunjung ke desa wisata ini.
Sebelah selatan Desa Penglipuran |
Kunjungan wisatawan ke tempat wisata desa
penglipuran menduduki peringkat kedua sebagai objek wisata favorit di Kabupaten Bangli setelah Objek Wisata Penelokan berdasarkan data
BPS Bali pada tahun 2013. Objek wisata Desa Penglipuran merupakan objek wisata
alternatif jika ingin mengunjungi objek wisata Penelokan dari tempat wisata Taman Nusa. Desa Penglipuran berada di
ketinggian sekitar 600 – 700 meter di atas permukaan laut, sehingga hawa udara
di desa ini benar-benar sejuk walaupun itu pada siang hari.
Anda cukup membayar karcis masuk sebesar Rp
10.000, Anda sudah bisa menikmati indahnya suasana desa tradisional ini. Begitu
Anda memasuki area jalan di desa ini, Anda akan kagum akan bentuk dari
tiap-tiap rumah penduduk hampir sama. Kemiripan dari tiap-tiap rumah terlihat
pada pintu gerbang rumah, atap rumah dan dinding rumah menggunakan bambu, lebar
pintu gerbang yang hanya muat untuk satu orang dewasa.
Suasana Desa Penglipuran |
Paling utara dari kawasan desa penglipuran merupakan
kawasan suci. Di sini terdapat sebuah pura yang bernama Pura Penataran. Nah di
sebelah selatan dari pura tersebut merupakan tempat rumah penduduk yang
dibangun sangat rapi dan serasi. Masyarakat desa penglipuran memiliki minuman
khas yang bernama Loloh Cemcem yang memiliki aneka rasa yang dikemas ke dalam sebuah botol. Minuman ini sangat
cocok untuk menghilangkan rasa dahaga.
Tidak jauh dari lokasi pura terdapat hutan
bambu. Warga tidak diizinkan menebang pohon bambu secara sembarangan dan harus
mendapat izin dari tokoh masyarakat, tentunya ini merupakan contoh kearfian lokal
dalam menghormati dan melestarikan alam. Selain menghormati alam, warga desa
penglipuran juga menghormati wanita dengan melarang pria melakukan poligami. Jika
nekat melakukan poligami maka warga tersebut akan dipindahkan ke tempat khusus
yang bernama “Karang Memadu” yang berada di sebelah selatan Desa Penglipuran.
Sampai sekarang tempat itu belum pernah digunakan oleh warga Desa Penglipuran.
Sebelah utara Desa Penglipuran |
Fasilitas yang tersedia di tempat wisata Desa Tradisonal
Penglipuran antara lain restoran dan warung makan yang dikelola oleh masyarakat
setempat, jalan yang sudah diaspal dengan baik, dan area parkir yang cukup
luas.
Lokasi
dan Cara Akses Desa Penglipuran
Tempat wisata Desa Tradisonal Adat Penglipuran,
terletak di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Propinsi Bali.
Dari tempat wisata air terjun Dusun Kuning hanya berjarak 10 km, dari kota
Bangli hanya berjarak 5,4 km, dari objek wisata Pura Kehen hanya berjarak 4,3
km, dari objek wisata Penelokan hanya berjarak 19 km, dan dari Kota Denpasar
hanya berjarak 45 km.
Jika Anda datang dari bandara Ngurah Rai hanya
menempuh jarak kurang lebih 58,5 km atau menempuh waktu 90 menit perjalanan
dengan kendaraan. Adapun rute yang bisa anda tempuh antara lain. Dari bandara
Ngurah Rai menuju Jalan Tol Bali Mandara menuju jalan By Pass Ngurah Rai,
kemudian menuju jalan By Pass Ida Bagus Mantra hingga ke perempatan jalan
Pantai Siyut lalu belok ke kiri. Dari Jalan Pantai Siyut menuju jalan Raya
Tulikup kemudian dilanjutkan ke Jalan Taman Bali. Di sini Anda bisa mampir ke
Taman Nusa untuk melihat seluruh rumah adat, budaya dan seni seluruh Indonesia.
Dari Taman Nusa bisa lanjutkan perjalanan menuju kota Bangli melalui Jalan
Taman Bali. Di Kota Bangli cari Jalan Nusantara hingga menemuka pertigaan kemudian
belok kiri (ada tanda petunjuk arah “Objek Wisata Penglipuran Traditioanl
Village”). Ikuti jalan tersebut kira-kira 300 meter maka Anda akan sampai di
depan gerbang desa penglipuran dan akan disambut oleh petugas karcis.