Kabupaten Gianyar mendapat julukan sebagai “Bumi Seni” karena di
kabupaten ini muncul berbagai kesenian seperti seni lukis, seni pahat, seni
tari dan lain sebagainya. Di kabupaten ini juga banyak terdapat galeri-galeri
seni yang menjual pernak-pernik seni yang menjadi incaran para traveler internasional.
Keberadaan kesenian di kabupaten Gianyar sudah ada sejak zaman dahulu lho, ini
terbukti terdapatnya pahatan-pahatan di tebing batu cadas yang masih bertahan
hingga sekarang. Pahatan-pahatan yang penuh dengan nilai seni tersebut dapat dilihat
di Relief Bebitra, Candi Tebing Gunung Kawi, Goa Gajah, Candi Tebing Tegallinggah,
dan Yeh Pulu.
Goa Gajah |
Kabupaten yang memiliki motto atau semboyan “Dharma Raksata Raksita” ini
tidak hanya mengandalkan kesenian sebagai pendongkrak kunjungan turis untuk
datang ke Bali, tetapi juga mengembangkan pariwisata yang berbasis
kemasyarakatan atau yang dikenal dengan istilah “desa wisata”. Pada tahun 2018,
kabupaten Gianyar sudah memiliki 9 desa wisata yang sudah berkembang dengan
baik dan tentunya sudah dikunjungi banyak wisatawan untuk mengeksplor
keunikannya. Mau tahu desa apa saja yang mendapat predikat sebagai desa wisata?
Berikut 9 desa wisata yang ada di Kabupaten Gianyar.
1. Desa Wisata Singapadu
Tengah
Di Desa Wisata Singapadu Tengah para turis akan disuguhkan dengan
kemegahan tempat suci umat Hindu yang bernama Pura Dalem Desa Adat Negari.
Tempat suci ini memiliki keindahan dan kemegahan pada peninggalan kori
agungnya. Dalam areal pura ini terdapat banyak peninggalan arkeologi berupa
arca-arca kuno yang masih disucikan hingga saat ini. Pada bagian belakang
kompleks pura yang berbatasan langsung dengan tepian Sungai Oos ini juga
terdapat penginggalan yang bernilai sejarah berupa sumber mata air suci,
gerbang petirtan, dan peninggalan candi tebing pasraman kuno. Sebagian besar
warga di desa ini bekerja sebagai petani, sehingga para pelancong bisa melihat
aktivitas para petani yang mengolah persawahannya dengan menerapkan sistem
subak. Lokasi: Desa Singapadu Tengah, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar,
Bali.
2. Desa Wisata Singapadu
Kaler
Desa Wisata Singapadu Kaler terkenal dengan keseniannya, selain potensi alam
pertaniannya yang juga menerapkan sistem subak. Sebagian besar penduduknya
bermata pencaharian sebagai petani, sehingga agro wisata menjadi salah satu
keunggulan Desa Wisata Singapadu Kaler. Selain itu, beragam kesenian yang ada
di dsea ini mampu menarik kunjungan para turis untuk berkunjung seperti Kesenian
Joged Bumbung, Kesenian Arja, dan tarian lainnya. Lokasi: Desa Singapadu Kaler,
Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali
3. Desa Wisata
Taro
Desa Wisata Taro merupakan salah satu desa tua di Bali yang kaya akan
kisah dan peninggalan budaya masa lampau. Desa Wisata Taro ini memiliki alam
yang hijau dan asri dengan teras-teras sawah hijau dan udaranya yang sejuk. Bahkan
desa ini masih memiliki hutan yang dapat digunakan untuk kegatan tracking yang
cukup menantang. Selain itu, Desa Taro menjadi tempat tinggalnya lembu putih yang
dianggap keramat. Warna putih tersebut bukan putih biasa, tetapi putih albino,
sehingga bola mata lembu pun warnanya putih. Lembu putih ini sangat jarang
ditemui dan mungkin hanya ditemukan di Desa Taro. Potensi lain yang dimiliki
desa taro yang menarik untuk dikunjungi yakni terdapat kebun tanaman obat,
ada
agrowisata yang berisi berbagai tanaman sayur dan buah-buahan, dan wisata petualangan
naik gajah di Taro Elephant Safari Park. Lokasi: Desa Taro, Kecamatan
Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali.
4. Desa Wisata
Kerta
Di Desa Wisata Kerta terdapat jalur trekking
yang bernama “jalur Trekking Pucak Sari” yang berlokasi di Banjar Pilan Desa
Kerta. Selain memiliki tempat wisata trekking,
desa kerta dapat dijadikan sebagai wisata sejarah karena di sini ditemukan
beberapa peninggalan sarkofagus atau peti kubur yang terbuat dari batu pada
zaman prasejarah. Lokasi: Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar,
Bali.
5. Desa Wisata Batubulan
Banyak hal yang bisa dilakukan wisatawan selama berlibur ke Desa Wisata Batubulan seperti melihat tradisi Mepantigan di areal persawahan sebagai
bentuk wujud bhakti krama Bali kepada Dewi Sri yang telah menganugerahkan
kemakmuran bagi umat manusia, menyaksikan pertunjukan Tari Legong dan Barong yang
sudah terkenal hingga ke luar negeri, membeli kerajinan patung khas Bali, membeli
oleh-oleh khas Bali di toko survenir di sepanjang jalan raya Batubulan, membeli
Batik dengan motif khas Bali, dan menikmati kuliner khas Bali di Pasar Malam
Batubulan dengan harga yang murah meriah. Lokasi: Desa Batubulan, Kecamatan
Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.
6. Desa Wisata Kemenuh
Desa Wisata Kemenuh memiliki beragam potensi wisata yang sudah
dikembangkan seperti kerajinan patung
kayu dan wisata alam dengan adanya air terjun Tegenungan yang sangat
populer di Bali. Memasuki Desa Wisata Kemenuh mata akan dimanjakan oleh
pemandangan hijau dengan udara bersih dan angin yang menyejukkan. Di tempat
ini, wisatawan bisa menjelajahi situs-situs peninggalan Hindu Kuno. Sepanjang
perjalanan itu, wisatawan disuguhi keindahan alam persawahan dan kicauan burung
di atas pepohonan rindang dan menyejukkan. Bila tidak puas dengan wisata alam
dan spiritual, wisatawan juga bisa melihat secara langsung para perajin patung
bekerja menghasilkan karyanya orisinil. Lokasi: Desa Kemenuh, Kecamatan
Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.
7. Desa Wisata
Mas
Desa Wisata Mas terkenal sebagai sentra pengerajin yang berbahan kayu,
seperti ukiran dan patung. Tidak mengherankan jika di sepanjang jalan Desa Mas
banyak ditemui artshop yang menjual
berbagai jenis ukir-ukiran dan patung dari kayu. Di desa wisata ini para
pelancong akan diajak melihat proses pembuatan patung kayu secara langsung dari
warga setempat. Lokasi: Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.
8. Desa Wisata Kedisan
Para pelancong yang berkunjung ke Desa Wisata Kedisan dapat merasakan wisata
sejarah dan spiritual. Aktivitas wisata sejarah dan spiritual ini bisa dilakukan
di Puri Kedisan Gianyar yang masih memiliki tatanan rumah kuno zaman dahulu. Desa
ini masih tetap melestarikan kesenian bali seperti kesenian gambuh, legong
leko, topeng dan seni ukir serta kerajinan patung. Kesenian-kesenian itu kerap
dipentaskan ketika ada wisatawan yang berwisata ke desa ini. Dengan demikian
turis yang sedang berwisata di kawasan peninggalan sejarah ini bisa merasakan
seni tradisional pada masa lampau. Selain itu desa ini juga terdapat sentra
pengerajin patung garuda sehingga desa ini juga dikenal sebagai desa desa
garuda dan juga memiliki pemandangan alam yang indah dan terdapat banyak pura. Lokasi:
Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali.
9. Desa Wisata Kenderan
Desa Wisata kenderan memiliki sumber mata air yang sangat banyak,
sehingga kawasan itu dikembangkan untuk menjadi tujuan wisata yang sangat
diminati wisatawan asing karena lokasinya dekat dengan Ubud. Desa Wisata Kenderan
menjadi salah satu desa wisata yang diperkenalkan dalam festival holly water. Para peserta wisman juga diajak melihat 11
titik sumber mata air. Desa Kenderan juga akan dikembangkan dengan wisata air
terjun Purusa dan Pradana. Air terjun itu berada di bagian hulu dan hilir desa
setempat. Lokasi: Desa Kenderan, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali.
Dengan adanya desa wisata di Kabupaten Gianyar, diharapkan mampu menarik
kunjungan wisatawan mancanegara untuk datang ke Bali khususnya ke Gianyar dan
mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.