free counter with statistics Tempat Wisata Monumen Perjuangan Taman Mumbul Nusa Dua
T5/08/2016

Tempat Wisata Monumen Perjuangan Taman Mumbul Nusa Dua

Bali memiliki kisah perjuangan para pahlawan untuk memperjuangkan NKRI dari penjajahan Belanda yakni Puputan Margarana. Puputan Margarana merupakan pertempuran pasukan Ciung Wanara yang di pimpin oleh Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai dalam menghadapi tentara NICA bentukan Belanda pada tanggal 20 November 1946.

Untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa perjuangan para pahlawan, kini di areal pertempuran itu didirikan tugu pahlawan yang bernama Taman Pujaan Bangsa. Sedangkan untuk menghargai perjuangan pasukan Ciung Wanara, maka taman kota di kota Gianyar di beri nama Taman Kota Ciung Wanara (silahkan baca: tempat wisata taman kota Ciung Wanara).

Selain itu, untuk mengenang kisah heroik para pahlawan kita, pemerintah Bali juga membangun monumen atau museum seperti Monumen Perjuangan Rakyat Bali di Lapangan Puputan Renon atau lebih dikenal dengan nama Monumen Bajra Sandhi Renon (silahkan baca juga: tempat wisata monumen Bajra Sandhi).

Tidak hanya dibangun monumen Bajra Sandhi saja, masih ada satu monumen yang dibangun untuk mengenang jasa pahlawan kita Letkol I Gusti Ngurah Rai yakni Monumen Pahlawan Perang Kemerdekaan Republik Indonesia 1945 di Taman Mumbul. Karena lokasinya di Taman Mumbul (Nusa Dua) maka monumen ini lebih dikenal dengan nama Monumen Taman Mumbul.
Tempat Wisata Monumen Perjuangan Taman Mumbul Nusa Dua
Monumen Perjuangan Taman Munbul Nusa Dua
Lokasi monumen ini sangat strategis karena berada di pinggir jalan By Pass I Gusti Ngurah Rai – Nusa Dua (silahkan lihat di map di bawah ini untuk lokasinya versi google map). Monumen ini sangat mudah sekali terlihat jika datang dari kawasan Nusa Dua menuju pantai Muaya Jimbaran atau pantai Tegal Wangi, karena berada di sebelah kiri jalan raya. Monumen ini bentuknya mirip sekali seperti monumen Bajra Sandhi Renon. Hanya saja ukuran monumen ini lebih kecil dan tidak sepopuler yang berada di Lapangan Puputan Renon tersebut.
Selain sebagai tempat wisata sejarah, monumen ini juga digunakan sebagai tempat foto praweding bagi pasangan yang akan melangsungkan pernikahan, karena monumen ini bentuknya yang sangat indah dan unik. Sampai artikel ini ditulis (8 Mei 2016), monumen ini masih sepi dari pengunjung karena belum dikelola secara optimal oleh pemerintah setempat. Jika monumen ini dikelola secara optimal, pasti akan banyak pengunjungnya seperti monumen Bajra Sandhi yang setiap harinya tidak pernah sepi pengunjung. Semoga nantinya monumen ini mampu menjadi magnet para wisatawan untuk berkunjung ke Nusa Dua dan tentunya menjadi ikon pariwisata Nusa Dua.