free counter with statistics Tempat Wisata Desa Trunyan Kintamani Bali
T10/26/2015

Tempat Wisata Desa Trunyan Kintamani Bali

Bali terkenal dengan kehidupan budayanya yang adi luhung, bahkan sudah terkenal sampai dunia internasional. Salah satu budaya atau tradisi yang tetap bertahan sampai sekarang di Pulau Bali yaitu budaya pembakaran mayat atau dikenal tradisi Ngaben. Pada umumnya orang-orang Bali khususnya yang beragama Hindu melakukan ritual pembakaran mayat (ngaben), akan tetapi ada juga yang tidak melakukan ritual Ngaben. 

Ada sebuah desa yang namanya Trunyan, di mana warga yang meninggal dengan wajar tidak akan dikubur maupun dibakar, melainkan diletakan begitu saja disebuah tempat khusus yang namanya “Seme Wayah”. “Seme Wayah” lokasinya memang terisolasi dan jauh dari kehidupan warga. Untuk menuju “Seme Wayah” warga setempat maupun wisatawan harus menggunakan sebuah perahu atau jukung, karena harus menyeberangi sebuah danau yang namanya Danau Batur. Desa Trunyan ini terletak di sebelah barat Danau Batur dan dekat dengan Gunung Batur dan Gunung Abang. Di mana gunung Batur merupakan gunung yang menjadi jajaran Geopark dan menjadi gunung pendakian yang hampir setiap hari ada saja wisatawan yang melakukan pendakian. 
Objek Wisata Desa Trunyan Kintamani Bali
Indahnya Gunung Batur dilihat dari Danau Batur
Objek wisata Trunyan berada di Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Untuk mengakses tempat wisata di Bali yang satu ini sangatlah mudah, karena sudah ada jalan beraspal yang sudah dihotmik. Jika Anda datang dari kawasan Bandara Internasional Ngurah Rai atau Pantai Kuta kira-kira memerlukan waktu kurang lebih 3 jam perjalanan. Di mana terlebih dahulu melewati Jalan Tol Bali Mandara, kemudian di Perempatatan Pesanggaran Anda belok kanan untuk menuju kawasan Sanur (jalan By Pass I Gusti Ngurah Rai). Di ujung jalan By pass Ngurah Rai Anda akan menemukan objek wisata baru yaitu Objek Wisata Patung Titi Banda. Dari Patung Titi Banda arahkan kendaraan Anda menuju jalan by pass Ida bagus Mantra. Sebelum menuju objek wisata Trunyan Anda juga bisa menikmati indahnya pantai-pantai yang ada di sekitar jalan Ida BagusMantra, seperti pantai keramas, pantai lebih, pantai purnama, dan pantai lainnya.
Desa Trunyan Kintamani Bali
Tempat meletakan jenasah untuk warga desa Trunyan yang meninggal

Setelah sampai di perempatan Pantai Lebih, Anda arahkan mendaraan anda ke kiri untuk menuju pertigaan Bangli. Dari sini lanjutkan perjalanan Anda untuk menuju Kota Bangli. Dari Kota Bangli lanjutkan perjalanan untuk menuju Kintamani. Sebelum sampai ke Kintamani, Anda bisa mampir ke Objek Wisata Air terjun Dusun Kuning dan Desa Wisata Penglipuran. Jika sudah puas mampir ke Desa Wisata Pengelipuran, perjalanan bisa dilanjutkan untuk menuju Kintamani nanti Anda akan disambut dengan plang “Selamat Datang Di Objek Wisata Penelokan”. Dari sini Anda bisa menyaksikan indahnya Danau Batur dengan Gunung Batur yang menjulang tinggi yang siap di daki kapan saja.

Dari Objek Wisata Penelokan, Anda harus menuruni jalan yang cukup terjal untuk bisa sampai ke bibir danau batur. Di bibir danau batur ada sebuah dermaga khusus penyeberangan untuk menuju Objek Wisata Trunyan (Seme Wayah) yang terlebih dahulu Anda harus membeli tiket yang sudah disediakan di dermaga penyeberangan. Dilokasi ini juga sudah disediakan area parkir yang luas dan mampu menampung semua jenis kendaraan sehingga anda tidak perlu khawatir mencari tempat parkir yang aman.

Dari dermaga penyeberangan untuk menuju Sema Wayah memerlukan waktu kurang lebih 20 menit. Sepanjang perjalanan Anda akan disuguhkan dengan keindahan Gunung Batur dari tengah danau dan aktivitas warga setempat yang mencari ikan dengan perahunya. Di lokasi objek wisata Anda akan disambut oleh pemandu wisata yang akan menjelaskan semua yang ada di lokasi meletakan mayat. Di lokasi ini Anda akan bisa melihat tulang-tulang ataupun tengkorak manusia yang ditaruh dengan rapi dan juga bisa menyaksikan mayat-mayat yang diletakan begitu saja di bawah sebuah pohon raksasa yang oleh masayarakat setempat diberi nama pohon Taru Menyan. Konon nama desa tersebut berasal dari nama pohon tersebut yaitu Taru Menyan dan lama kelamaan namanya menjadi Trunyan.
 Desa Trunyan
Tulang dan tengkorak diletakan ditempat khusus

Aktivitas warga trunyan pada umumnya sebagai petani bawang dan kol, nelayan tambak, dan pedagang serta ada juga sebagai pemandu wisata khusus untuk melayani wisatawan yang menuju ke objek wisata Trunyan (Seme Wayah).

Bagaimana? Anda tertarik menuju objek wisata Trunyan? Silahkan persiapkan diri Anda untuk menikmati indahnya pemandangan Gunung Batur dengan Danau Batur dan uniknya desa Trunyan. Jika anda ingin menikmati sensasi yang lain, anda bisa mencoba mendaki Gunung Batur atau Gunung Abang dan menikmati hangatnya air pemandian di Toya Bungkah.