Bali terkenal dengan kehidupan budayanya yang
adi luhung, bahkan sudah terkenal sampai dunia internasional. Salah satu budaya
atau tradisi yang tetap bertahan sampai sekarang di Pulau Bali yaitu budaya pembakaran mayat atau dikenal tradisi Ngaben. Pada umumnya
orang-orang Bali khususnya yang beragama Hindu melakukan ritual pembakaran mayat (ngaben), akan tetapi ada juga yang tidak
melakukan ritual Ngaben.
Ada sebuah desa yang namanya Trunyan, di mana
warga yang meninggal dengan wajar tidak akan dikubur maupun dibakar, melainkan
diletakan begitu saja disebuah tempat khusus yang namanya “Seme Wayah”. “Seme
Wayah” lokasinya memang terisolasi dan jauh dari kehidupan warga. Untuk menuju “Seme
Wayah” warga setempat maupun wisatawan harus menggunakan sebuah perahu atau
jukung, karena harus menyeberangi sebuah danau yang namanya Danau Batur. Desa Trunyan
ini terletak di sebelah barat Danau Batur dan dekat dengan Gunung Batur dan
Gunung Abang. Di mana gunung Batur merupakan gunung yang menjadi jajaran
Geopark dan menjadi gunung pendakian yang hampir setiap hari ada saja wisatawan
yang melakukan pendakian.
Indahnya Gunung Batur dilihat dari Danau Batur |
Objek wisata Trunyan berada di Desa Songan,
Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Untuk mengakses tempat wisata di Bali yang satu ini
sangatlah mudah, karena sudah ada jalan beraspal yang sudah dihotmik. Jika Anda
datang dari kawasan Bandara Internasional Ngurah Rai atau Pantai Kuta kira-kira memerlukan waktu kurang lebih 3 jam
perjalanan. Di mana terlebih dahulu melewati Jalan Tol Bali Mandara, kemudian di Perempatatan Pesanggaran Anda belok
kanan untuk menuju kawasan Sanur (jalan By Pass I Gusti Ngurah Rai). Di ujung
jalan By pass Ngurah Rai Anda akan menemukan objek wisata baru yaitu Objek Wisata Patung Titi Banda. Dari
Patung Titi Banda arahkan kendaraan Anda menuju jalan by pass Ida bagus Mantra.
Sebelum menuju objek wisata Trunyan Anda juga bisa menikmati indahnya pantai-pantai yang ada di sekitar jalan Ida BagusMantra, seperti pantai keramas, pantai lebih, pantai purnama, dan pantai
lainnya.
Tempat meletakan jenasah untuk warga desa Trunyan yang meninggal |
Setelah sampai di perempatan Pantai Lebih, Anda arahkan mendaraan
anda ke kiri untuk menuju pertigaan Bangli. Dari sini lanjutkan perjalanan Anda
untuk menuju Kota Bangli. Dari Kota Bangli lanjutkan perjalanan untuk menuju
Kintamani. Sebelum sampai ke Kintamani, Anda bisa mampir ke Objek Wisata Air terjun Dusun Kuning dan
Desa Wisata Penglipuran. Jika sudah
puas mampir ke Desa Wisata Pengelipuran, perjalanan bisa dilanjutkan untuk
menuju Kintamani nanti Anda akan disambut dengan plang “Selamat Datang Di Objek
Wisata Penelokan”. Dari sini Anda bisa menyaksikan indahnya Danau Batur dengan Gunung
Batur yang menjulang tinggi yang siap di daki kapan saja.
Dari Objek
Wisata Penelokan, Anda harus menuruni jalan yang cukup terjal untuk bisa
sampai ke bibir danau batur. Di bibir danau batur ada sebuah dermaga khusus
penyeberangan untuk menuju Objek Wisata
Trunyan (Seme Wayah) yang terlebih dahulu Anda harus membeli tiket yang
sudah disediakan di dermaga penyeberangan. Dilokasi ini juga sudah disediakan
area parkir yang luas dan mampu menampung semua jenis kendaraan sehingga anda
tidak perlu khawatir mencari tempat parkir yang aman.
Dari dermaga penyeberangan untuk menuju Sema Wayah
memerlukan waktu kurang lebih 20 menit. Sepanjang perjalanan Anda akan
disuguhkan dengan keindahan Gunung Batur dari tengah danau dan aktivitas warga
setempat yang mencari ikan dengan perahunya. Di lokasi objek wisata Anda akan
disambut oleh pemandu wisata yang akan menjelaskan semua yang ada di lokasi
meletakan mayat. Di lokasi ini Anda akan bisa melihat tulang-tulang ataupun
tengkorak manusia yang ditaruh dengan rapi dan juga bisa menyaksikan
mayat-mayat yang diletakan begitu saja di bawah sebuah pohon raksasa yang oleh
masayarakat setempat diberi nama pohon Taru Menyan. Konon nama desa tersebut berasal
dari nama pohon tersebut yaitu Taru Menyan dan lama kelamaan namanya menjadi Trunyan.
Tulang dan tengkorak diletakan ditempat khusus |
Aktivitas warga trunyan pada umumnya sebagai
petani bawang dan kol, nelayan tambak, dan pedagang serta ada juga sebagai pemandu
wisata khusus untuk melayani wisatawan yang menuju ke objek wisata Trunyan (Seme
Wayah).
Bagaimana? Anda tertarik menuju objek wisata Trunyan?
Silahkan persiapkan diri Anda untuk menikmati indahnya pemandangan Gunung Batur
dengan Danau Batur dan uniknya desa Trunyan. Jika anda ingin menikmati sensasi
yang lain, anda bisa mencoba mendaki Gunung Batur atau Gunung Abang dan
menikmati hangatnya air pemandian di Toya Bungkah.