Pantai lebih merupakan salah satu pantai yang
ada di kabupaten Gianyar. Bahkan pantai ini menjadi salah satu andalan untuk
menarik kunjungan wisatawan ke kabupaten yang terkenal dengan sebuatan “Bumi
Seni” ini. Pantai ini merupakan surganya bagi peselancar karena memiliki ombak
yang bagus. Pantai yang berada di kawasan jalan By Pass Prof Dr Ida Bagus
Mantra ini merupakan pantai pasir hitam yang eksotis. Walaupun pantai ini
sekarang sudah dibeton untuk mengurangi dampak abrasi, keindahan pantai ini
tetap terjaga. Tidak hanya terkenal akan keindahan pantai, juga terkenal akan wisata
kuliner khas lautnya. Bahkan kuliner di sini sudah terkenal hingga ke
mancanegara. Bagi para wisatawan yang ingin menikmati kuliner khas Bali serba ikan disinilah tempatnya.
Begitu memasuki candi bentar untuk menuju pantai Lebih, Anda akan disambut oleh
petugas parkir yang dikelola oleh desa adat setempat untuk membayar retribusi parkir
sebesar Rp 2000 untuk sepeda motor. Pantai ini memiliki area parkir yang cukup
luas dan di kelilingi oleh warung makanan. Dengan begitu banyaknya warung
makanan, Anda tidak perlu bingung memilih tempat makan. Hampir semua warung di
sini memiliki menu yang sama yakni khas lautnya. Tidak perlu mengeluarkan duit
banyak, cukup mengeluarkan uang Rp 12.000, Anda sudah bisa mencicipi kuliner di
pantai ini yang terdiri dari nasi putih, sayur plecing kangkung, bakso ikan,
dan sate languan.
Sayur plecing kangkung merupakan salah satu kuliner
khas kabupaten Karangasem. Kalau
plecing kangkung khas “bumi lahar” ini berisi campuran telengis dan lebih
dikenal dengan nama plecing telengis.
Sedangkan plecing kangkung yang disajikan diwarung-warung di Pantai Lebih tanpa
campuran telengis, tetapi berisi campuran kacang tanah yang sudah digoreng, kecambah
kacang ijo, dan campuran bumbu-bumbu lainnya. Rasanya pun tidak kalah enaknya
dengan plecing telengis.
Bakso ikan yang disajikan di warung-warung pantai
Lebih terbuat dari ikan yang sudah dihaluskan kemudian dibuat bulatan-bulatan
yang menyerupai bakso. Dipadukan dengan bumbu yang dikuah, sungguh rasanya
sangat enak sekali yang khas dengan rasa ikannya. Tidak hanya digunakan sebagai
bakso, ikan juga digunakan sebagai sate yang bernama “sate languan”. Dengan menggiling
daging ikan sampai halus lalu dicampur dengan tepung serta bumbu-bumbu lainnya
maka akan jadi adonan sate yang dikenal dengan nama “Luluh”. Luluh ini
dililitkan pada pelepah daun kelapa kemudian dipanggang. Saat dipanggang, kita
bisa mencium aroma yang khas dan harum. Rasanya gurih dan nikmat. Jika berminat,
Anda bisa membeli luluh sate ini untuk dibawa pulang dan dipanggang di rumah
bersama keluarga atau teman-teman Anda.
Tidak hanya menyajikan nasi putih, warung-warung
di pantai Lebih juga menyediakan “nasi sela”. Nasi sela merupakan nasi yang
berisi campuran ketela rambat. Proses pembuatan nasi sela dengan cara mencampurkan
potongan-potongan kecil ketela rambat pada beras yang akan dimasak.
Jika Anda menikmati kuliner di Warung Ijo di
sini menyediakan minuman khas kabupaten Bangli yakni loloh cemcem yang memiliki enam rasa (nano-nano). Loloh cemcem
merupakan minuman khas Bali yang
sering kita jumpai jika mengunjungi objek wisata Penglipuran Bangli. Tidak hanya loloh cemcem, di Warung Ijo juga
menyediakan es kelapa muda dan minuman dingin lainnya. Sungguh sangat nikmat,
menyantap makanan khas laut ditemani es kelapa muda atau loloh cemcem, apalagi
pada saat siang hari yang suhu udaranya panas. Pasti Maknyuusss. Silahkan baca
juga tempat wisata pantai Lebih.